https://www.suara.com/news/2022/02/0...in-konsolidasi





Judul asli dipotong karena kepanjangan.


Apa kira-kira jurus yang bisa dipakai Nasdem untuk Pemilu 2024?
2014 dan 2019 Nasdem bisa ikut mensponsori Jokowi, dan merekrut banyak tokoh politik daerah yang punya massa. Selain itu katanya ketika memegang Kejaksaan dulu, Nasdem bisa "memaksa" beberapa orang bergabung.

Namun pada 2024, strategi nempel Jokowi sudah tidak bisa dipakai. Front runners capres banyak yang lebih kuat terikat ke partai lain: Prabowo (Gerindra), Puan/Ganjar (PDIP). Makanya Nasdem sekarang colek-colekan dengan Anies sebagai bacapres yang tidak erat ikatannya dengan partai apapun.

Nasdem juga tidak punya basis pemilih setia, seperti PDIP, PKB, dan PKS. Di posisi tengah-oportunisnya sekarang, Nasdem berebut dengan Demokrat, Gerindra, dan penguasa tengah sejak dulu, Golkar. Ditambah lagi, massa dan politikus oportunis gampang dibujuk untuk pindah. Kader Nasdem cukup banyak yang menikmati proyek sepanjang masa Jokowi. Mereka tipe orang yang kesetiaannya ke profit, bukan gagasan politik.

Satu lagi, Nasdem tak punya tokoh. Entah itu tokoh populer untuk diajukan sebagai capres/cawapres atau tokoh ahli siasat yang jago manuver (seperti SBY, Imin).

Yang paling kentara memang kedekatan Nasdem dengan Anies akhir-akhir ini, dan modal perolehan Nasdem 2019 (10% DPR) masih berguna untuk tawar-menawar pencapresan. Cuma, Nasdem belum tentu bisa menarik kelompok selain pihak yang sudah pasti mendukung Anies (di antaranya, Islam politik); hasil masa lalu tidak menjamin pengulangannya pada masa depan.

Prediksi saya, Nasdem masih masuk DPR kelak sesudah Pemilu 2024, tapi perolehannya berkurang cukup banyak, mungkin tinggal 5%.

99% prediksi salah. Prediksi saya untuk Nasdem kemungkinan besar akan salah.