jindanjun6946Avatar border
TS
jindanjun6946
Dufan Vs Formula E, Mari Kita Survey
Halo agan dan aganwati yang budiman dan cantik nan jelita,
Izinkan ane membuat thread sederhana yang perdana di lounge.
mohon maaf jika tulisan atau thread ane ini apabila terdapat kesalahan.

Berangkat dari sebuah komentar di sub forum kaskus yang membahas tentang Formula E yang tengah hangat ramai diperbincangkan, muncul sebuah celetukan yang kurang lebih seperti begini:

"Mending milih Dufan atau Formula E?"

Sekilas memang tidak ada yang salah, namun ane tergelitik untuk membuat thread di lounge sekedar untuk mensurvey. Kira-kira, jika diberikan 2 pilihan tersebut, yang mana yang akan agan & aganwati pilih?

Namun, sebelum memilih, mungkin ada baiknya kita sedikit membahas mengenai 2 objek tersebut.

Mari kita mulai dari wahana permainan Dunia Fantasi atau Dufan.



Melansir dari wikipedia.com, dufan adalah theme park yang terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Indonesia, yang mana diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 29 Agustus 1985 sekitar 36 tahun yang silam.

Proyek Dufan sudah mulai direncanakan sejak tahun 1980 saat Ancol masih dibawah kepemimpinan Bapak Handogo Soekarno yang kala itu menjabat sebagai kepala divisi promosi Taman Impian Jaya Ancol.

Konten Sensitif

Dufan memiliki maskot yang berupa kera bekantan yang bernama "Dufan" yang merupakan singkatan dari Dunia Fantasi tersebut. Selain Dufan, terdapat pula beberapa karakter yang lain yang memiliki nama-nama yang cukup unik, antara lain, Dufi (Dunia Fiksi), Kabul, (Katak Tukang Kibul), Bije (Bison Jenaka), Garin (Garuda Indonesia), Tanit (Tapir Genit), Kombi (Komodo Gembira), Cili (Kancil Licik), dan Barus (Babi Rusa).

Kawasan Dunia Fantasi terbagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan ciri khas kawasan masing-masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk membangkitkan imajinasi pengunjung yang diharapkan merasakan sensasi berjalan-jalan pada kawasan Jakarta, Eropa, Amerika, Indonesia, Asia, Fantasi Hikayat Petualangan, Fantasi Hikayat Yunani, Fantasi Hikayat, Istana Boneka, Indoor Dufan, hingga Dunia Kartun.


Di dalam setiap kawasan ini terdapat sejumlah wahana permainan yang cukup menarik dan seru untuk dinikmati, tidak hanya oleh anak kecil, namun orang dewasa pun bisa menikmati keseruan dari wahana permainan tersebut.

Selain wahana permainan, kawasan Dunia Fantasi juga menyediakan berbagai fasilitas umum, seperti toilet, Masjid, scooter, keran air siap minum, vending machine, loker tempat penyimpanan barang, restoran, hingga atm centre. Semua fasilitas penunjang ini disediakan untuk kepentingan pengunjung, sehingga pengunjung tidak perlu keluar dari kawasan Dunia Fantasi untuk memenuhi kebutuhannya.

Harga tiket masuk ke wahana Dufan ini terbilang relatif terjangkau, dengan membayar Rp 275.000 atau Rp 350.000, pengunjung berhak mendapatkan akses masuk ke Dufan selama 6 bulan atau 12 bulan. Harga tersebut belum termasuk tiket kunjungan reguler Ancol dan tiket kendaraan.

Baiklah, mungkin cukup disitu saja untuk perkenalan singkat mengenai Dufan. Mari kita beralih ke pembahasan berikutnya, yaitu ajang balap Formula E.


*suasana balap Formula E di Roma, Italia

Kembali melansir dari wikipedia.com, Formula E, atau nama resminya ABB FIA Formula E World Championship, adalah sebuah balap mobil kursi tunggal yang menggunakan mobil listrik saja. Kejuaraan ini pertama kali digagas pada tahun 2011 oleh presiden FIA Jean Todt dan Alejandro Agag, yang sekaligus sebagai pendiri dan CEO Formula E Holdings. Balapan pertamanya digelar di Beijing, Tiongkok, pada bulan September 2014. Sejak 2020, Formula E kemudian berstatus ajang kejuaraan dunia.

Cabang olahraga balap yang satu ini menampilkan mobil balap bertenaga listrik yang mirip dengan mobil Formula Satu (F1). Balapan berlangsung di sirkuit jalan raya yang panjangnya berkisar antara 1,9 hingga 3,4 km.

Ajang balap ini mulai menjadi bahan pembicaraan ketika Bapak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E 2020. Melalui akun Instagram-nya, ia menyatakan bahwa FIA merestui Jakarta sebagai salah satu tuan rumah perhelatan itu.

Saat itu, sirkuit yang dipersiapkan ada dua, pertama, dimulai dari: Silang Monas Tenggara - MI Ridwan Rais- Tugu Tani - MI Ridwan Rais - Merdeka Selatan - Wisma Antara - Kedubes AS- Silang Monas Tenggara. Sedangkan lintasan kedua berada di jalan: Silang Monas Selatan - belakang Gambir - Ridwan Rais - Merdeka Selatan - Bundaran Patung Kuda - Silang Monas Selatan.

Untuk menggelar Formula E, Anies mengatakan butuh dana hingga US$24,1 juta atau setara Rp343 miliar. Namun ia mengklaim, dengan pengeluaran itu, akan berdampak sangat besar bagi Jakarta dari sisi perekonomian daerah. Jakarta berpotensi meraih pendapatan hingga Rp1,2 triliun.

Walaupun sempat ditolak oleh Mensesneg terkait rencana penggunaan lintasan tersebut, namun akhirnya pada 7 Februari 2020, izin untuk menggunakan kawasan Monas pun diberikan Menseneg Pratikno.

Penyelenggaraan pun tak bisa dilaksanakan pada tahun 2020 dikarenakan wabah covid-19 yang melanda bumi pertiwi, khususnya DKI Jakarta, menyebar secara liar sehingga demi keselamatan bersama, pihak penyelenggara pun menunda jadwal pelaksanaan ajang balapan tersebut.

Berbagai polemik terkait dengan penyelenggaraan Formula E ini sempat timbul, dimulai dari terkait dengan temuan dari pihak BPK yang menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E atas penyelenggaraan acara olahraga tersebut senilai 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp983,31 miliar pada 2019-2020. Hingga yang terakhir terkait dengan sirkuit lintasan balap yang direncanakan bterletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.


Sirkuit balapan yang terpilih ini rencananya akan dibangun menyerupai kuda lumping dengan lintasan sepanjang 2,4 km dengan lebar 12 m dan memiliki 18 tikungan. Perhelatan pun dijadwalkan akan digelar pada tanggal  4 Juni 2022 mendatang.

Untuk harga tiketnya, pihak penyelenggara belum mematok berapa harga tiket yang akan dijual. Namun demikian, kemungkinan pihak Jakpro selaku penyelenggara akan merujuk harga tiket yang dijual di Diriyah, Arab Saudi. 

Jika merujuk kepada situs resmi penyelenggaraan Formula E, fiaformulae.com, mengarahkan pembelian tiket di Diriyah ke situs halayalla.com. Dalam situs tersebut dijelaskan ada tiga klasifikasi tiket yang bisa didapat, mulai dari menonton via layar lebar, menonton dari grandstand, dan VIP. Terendah, harga tiket Formula E di Diriyah dijual seharga 150 Riyal Arab Saudi atau setara Rp 574.766, tertinggi tiket dijual seharga 20.125 Riyal Arab Saudi atau setara Rp 77.114.538 (kurs 1 Riyal= 3831 Rupiah).

Sekian dulu untuk perkenalan Formula E. 

Nah, kembali ke topik awal, jika agan dan aganwati kaskuser diberikan pilihan antara Dufan atau Formula E kira-kira agan dan aganwati lebih memilih yang mana? 

Sumber : pemikiran sendiri, wikipediadufan12



Polling
0 suara
Jadi, pilih yang mana agan dan aganwati?
alifrian.
EriksaRizkiM
yogaradith
yogaradith dan 17 lainnya memberi reputasi
12
5.6K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Tampilkan semua post
anti.suapAvatar border
anti.suap
#3
Lu tanya abg sama anak anak ya pilihnya dufan.
Kalo tanya yg suka balapan ya milihnya formula e.

Exorcizm
kakekane.cell
subzerohero
subzerohero dan 3 lainnya memberi reputasi
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.