Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Kemerosotan Popularitas PSI Disumbang Giring Ganesha
Kemerosotan Popularitas PSI Disumbang Giring Ganesha
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memasuki usia tujuh tahun dan tahun keduanya di kancah politik Indonesia, hanya saja perilaku politik yang dijalankan oleh PSI cenderung merosot tajam. Jika sebelumnya PSI diidentikkan sebagai partai anak muda, kaum milenial, dengan menggunakan trend panggilan Bro and Sis. PSI juga pandai membranding diri dengan melakukan transparansi dalam berpartai khususnya merekrut calon anggota legislatif.

Hanya saja perkembangan PSI saat ini, dalam berpolitik malah cenderung merosot, bukan sekedar tak diperhitungkan dalam kancah politik, tetapi juga berpolitik tanpa mengedepankan etika, menyerang personal diri seseorang hingga dituduh komunikasi yang dibangun merupakan pencemaran nama baik. PSI akhirnya, hanya sekadar mengejar rating dalam mendongkrak popularitasnya tak jauh beda dengan tayangan sinetron.


Apa yang terjadi dengan PSI sekarang ini, malah menunjukkan PSI kehilangan kecerdasan dalam berpolitik. PSI seperti kehilangan identitas diri sebagai partainya anak muda, partai kaum milenial, partai yang kreatif dan lebih mengedepankan kecerdasan dibandingkan sekarang ini berpolitik dengan menghujat personal diri seseorang.

Perbedaan Artis dan Politis dalam Komunikasi Politik
Ketika Giring Ganesha yang merupakan mantan vokalis band Nidji disahkan menjabat sebagai Ketua Umum PSI, kemerosotan popularitas PSI sudah diduga. PSI seperti kehilangan identitas diri. Politisi dengan Artis memiliki pola pikir yang berbeda. Jika politisi lebih mengedepankan menaikkan popularitas diri dan partai dengan kinerja, dan komunikasi yang tersirat, sedangkan artis lebih menonjolkan melakukan komunikasi menyerang sisi pribadi seseorang sehingga hal wajar jika dalam melakukan komunikasi bertendensi pencemaran nama baik.

Artis cenderung lebih mengedepankan persepsi menaikkan popularitas layaknya mengejar rating, sehingga yang ditonjolkan menghadirkan kehebohan di ruang publik, inilah yang dianggapnya baik. Bukan mengenai etika, maupun memikirkan komunikasi yang disampaikannya bernilai kebaikan atau hanya tendensius semata. Wajar akhirnya, yang dikejar adalah memproduksi konten, menghadirkan kehebohan di ruang publik, terekspos di media, sehingga mereka tak terlalu memikirkan apakah yang disampaikannya penyerangan nama baik maupun fitnah, semua terkesan terabaikan demi kehebohan semata.

Sedangkan politisi, cenderung berhati-hati karena dalam berbicara bukan sekadar personal dirinya semata, tetapi juga berdampak terhadap organisasinya yakni partainya. Wajar akhirnya, politisi menggunakan kalimat bersayap, sebab mereka mendasari politik bergerak dinamis, jangan sampai sudah berkelakar menyerang sosok, ternyata partainya mendukung sosok tersebut. Akhirnya, malah yang terjadi adalah blunder dalam menentukan keputusan. Akibat blundernya bukan sekadar menimbulkan masalah, tetapi malah tersingkirkan dan tak diperhitungkan dalam kancah perpolitikan.

Giring melakukan serangan-serangan keras terhadap sosok Anies Baswedan. Serangan melalui lisan yang dilancarkan Ketua Umum PSI Giring Ganesha, telah mengesankan PSI tak tertarik mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Giring sebuah kewajaran, karena PSI memang tidak dalam posisi mengusung calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang sebab tidak memperoleh kursi di parlemen. Namun, Giring lupa, meski partai-partai yang tidak lolos di DPR tidak bisa mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, tetapi partai-partai yang dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu akan turut diajak sebagai pendukung salah satu koalisi meski dalam tataran sebagai penghibur semata dimata partai besar.

Peta Koalisi Pilpres 2024 mendatang sekarang ini belum terlihat jelas, dinamika politik masih cair. Di tengah situasi yang masih dinamis ini telah terdapat tiga besar calon yang memperoleh elektabilitas tinggi yakni Prabowo Subianto dari Gerindra, Ganjar Pranowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), dan Anies Baswedan yang merupakan figur perseorangan yang berasal dari Gubernur DKI Jakarta. Ini menunjukkan peta politik pada dasarnya cenderung bermuara kepada dua calon pada Pilpres 2024 mendatang. Jika menggunakan persepsi ini, tentu saja koalisi partai politik yang berseberangan dengan Anies Baswedan yang akan dipilih oleh Giring Ganesha dan/atau PSI.

Namun tingkah laku Giring yang tak mencerminkan kedewasaan berpolitik dalam berkomunikasi, bisa saja mengakibatkan PSI diajak dalam koalisi tetapi tidak berperan besar di dalam koalisi tersebut. Jangan sampai komunikasi yang kurang “cantik” yang dilakukan oleh Giring, malah menyebabkan koalisi itu sudah mendapatkan citra negatif dan dianggap akan berpotensi kalah sejak dini, hal ini tentu saja menjadi penilaian yang juga akan diperhitungkan dalam membentuk tim kampanye untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan media massa.

Popularitas PSI
Sudah menjadi seperti hukum alam dalam politik, jika yang diserang adalah personal diri dari sosok, maka serangan balik terhadap personal diri dia akan ikut tersembur ke ruang publik. Seperti, Giring menyerang Anies sebagai “Sosok Pembohong dan Pernah Dipecat Jokowi”meski dilakukan dengan tanpa menyebutkan nama, tetapi dapat dipelajari kata-kata keras itu ditujukan kepada siapa melalui rekam jejak komunikasi dan perilaku yang sedang berseberangan dari PSI dan/atau Giring Ganesha kepada Anies Baswedan. Wajar akhirnya, serangan balik juga tertuju kepada sosok Giring Ganesha seperti soal status pendidikan Giring yang ternyata drop out dari Universitas Paramadina, di kampus yang sempat dipimpin Anies sebagai rektor.

PSI pun dalam pusaran penurunan popularitas akibat komunikasi tak bijak, tak bernas, yang dilakukan oleh Giring Ganesha dengan melakukan serangan terhadap personal diri sosok. Giring malah menyebabkan kegagalan dari ide dan komunikasi yang dilakukan oleh PSI, yang sedang mengkomunikasikan ide-ide yang bernas seperti PSI menawarkan gagasan yakni “membuat gaduh di Senayan” dengan wajah Senayan ke depannya lebih kritis dalam perumusan anggaran negara, yang dijanjikan akan terjadi apabila PSI lolos ke DPR maka seluruh anggota Fraksi PSI diyakini bahwa akan menjaga proses perencanaan anggaran.

Sayangnya, ke depannya bisa saja ide-ide segar dari PSI tak terdengar lagi, dan/atau malah menguap di ruang publik, jika cara berkomunikasi politik PSI tidak lagi mengedepankan ide-ide segar tetapi malah mengesankan dirinya menduplikasi partai besar, atau sedang berhalusinasi bahwa sekarang sudah berada di masa kampanye, dengan mengumbar tendensius terhadap personal diri seseorang. Komunikasi politik yang dilakukan oleh Giring Ganesha lebih kepada gaya komunikasi artis, yang hanya mengedepankan pencarian rating semata, tetapi tanpa memikirkan bahwa yang dinilai oleh masyarakat adalah kemampuan berbicara, kualitas pembicaraan dan etika, bukan sekadar ceplas-ceplos yang menghina politisi lain.

PSI sebaiknya, secepatnya menyadari bahwa PSI kemungkinan kedua kalinya akan kembali tidak lolos ke Senayan, untuk itu menuju Pemilu 2024 mendatang, PSI harus lebih mengedepankan ide-ide segar untuk menunjukkan identitas PSI sebagai partai kaum muda yang cerdas, kreatif, bukan partai yang hanya mempertontonkan komunikasi yang tak bermutu sekadar terekspos di media, tetapi tidak dapat masuk ke dalam benak pikir masyarakat yang akan mengiring masyarakat sebagai pemilih meyakini PSI layak untuk didukung dan diperhitungkan sebagai wajah baru di Gedung Senayan mendatang.(*)

https://www.depokpos.com/2022/01/kem...iring-ganesha/

Tante Grace emoticon-Frown
pilotugal2an541
.bindexee.
lubizers
lubizers dan 6 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
37
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
kinggidorah666Avatar border
kinggidorah666
#13
popularitas merosot? hampir tiap hari nama PSI disebut sebut, diserang oleh ndruns and gendruwos, tikus tikus pada mencicit menyerang nama PSI tiap hari, coba tanya ada gak partai berusia 7 tahun sepopuler itu?emoticon-Wakaka
pilotugal2an541
ifeliachorling
nvidiator
nvidiator dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.