Hari itu merupakan hari minggu yang sangat tenang sebelum akhirnya terusik karena tiba-tiba terjadi sebuah tragedi pertengkaran antara istri tua dan istri muda dari Pak Fuad.
Bu Leli datang bersama adiknya dan mengacak-acak rumah Bu Endang.
Bu Endang yang panik lalu meminta pertolongan ke tetangga karena waktu itu di rumah hany ada dirinya dan Pak Fuad, sedangkan anak-anaknya pergi sebentar untuk menemui orang yang mau membeli mobil mereka.
Bu Leli menjambak rambut Bu Endang dan hampir menendangnya namun segera dilerai oleh tetangga sekitarnya.
Pak Lurah langsung datang dan mencoba mendamaikan keduanya, beliau bertanya maksud dan tujuan Bu Leli datang kesini karena sebelumnya dia bilang kalau urusan mereka sudah selesai.
Dengan amarah yang meluap Bu Leli berkata jika alasannya datang kesini karena dia tidak terima dengan ucapan Rika (adik mas petra) yang di anggap sudah menghina dirinya.
"Memangnya Rika ngomong apa sama ssampeyan" tanya Pak Lurah.
"ikiloh sampeyan baca sendiri kelakuan warga sampeyan,, apa pantes anak kecil ngomong kayak gitu sama orangtua.. kayak gakpernah di didik sama orangtuanya saja" Kata Bu Leli sambil menunjukkan sms dari Rika kepadanya.
Karena aku tidak ada disana saat itu, jadi aku kasih tau sesuai apa yang dilihat oleh temanku yang kebetulan berada disana.
intinya Rika bilang kalau Bu Leli itu L*nty* dan cuma mau enaknya aja, trus bilang kalu dia bakalan kena azab sebentar lagi, Bu Leli juga dikatain Mak Lampir Oplas gagal, Tukang habisin duit bapaknya, dan dia bilang kalau sebenarnya Bu Leli cuma mau harta Pak Fuad saja dan dibuat foya-foya sama s*lingk*hnnya saja.
Pokonkya gitu lah intinya.
dan sebenarnya dia datang kesana untuk menghukum Rika tapi ternyata dia tidak ada di rumah, akhirnya dilampiasin lah ke Bu Endang karena beliau ibunya Rika.
Disini aku tidak membenarkan perbuatan rika ya gengz, tapi aku juga tidak membela Bu Leli. Intinya aku hanya bagian penonton saja.
Dengan negosiasi yang alot akhirnya Bu Leli mau memaafkan Rika kalau dia mau sujud di depannya.
"asline aku yo ora pengen koyok ngene iki, tapi mau gimana lagi wong anakmu sudah keterlaluan. Mbok yo mikir yang ngeramut bapaknya kemarin itu siapa. Gak terimakasih, malah ngilokno uwong" Ucap Bu Leli dengan ketus.
Setelah itu aku lupa Rika maa minta maaf atau enggak, intinya semenjak kejadian itu Rika milih buat tinggal di Pesantren dan juwarang pulang kerumah sampai sekarang. Kata Bu Endang, Rika milih untuk mengabdi disana makanya jarang pulang tapi Rika pernah bilang kalau dia pulang itu membuat dia kembali mengingat kejadian itu makannya dia memutuskan untuk lebih banyak tinggal di Pesantren.


Pak Fuad gimana?
sudah jelas beliau sangat shock dan hampir saja menemui ajal jika tidak segera dibawa ke rumah sakit.
Bu Endang dengan sabar dan telaten meraawat suaminya itu, meskipun para tetangga menyarankan agar Pak Fuad dirawat di Panti Jompo saja tapi baginya naluri seorang istri itu tidak akan pernah hilang walaupun sudah sakit hati.



Sudah beberapa bulan semenjak kejadian itu, perlahan keadaan Pak Fuad mulai membaik dan bahkan beliau sudah bisa berjalan walau tidak se-gagah dulu. Beliau berjalan ditemani tongkat, sudah tidak menggunakan kursi roda lagi.
dan kata bapak, Pak Fuad sesekali ikut sholat jama'ah di Masjid walaupun dengan kondisi duduk sebab belum terlalu kuat untuk sholat dengan berdiri normal seperti dulu.
"di gonceng tah cak?" goda bapak saat Pak Fuad terlihat berjalan menuju masjid.
"es.. gaa.. usaa" jawab Pak Fuad yang belum lancar bicara karena masih terapi.
(BTW rumahnya Pak Fuad ini gak jauh dari masjid ya)


Sebenarnya Part ini mau sampai disini dulu, tapi aku tiba-tiba teringat dengan percakapan kecilku bersama bapak suatu hari yang lalu.
Bapak : nduk, sampeyan lihat sekarang keluarganya Pak Fuad. dulu orangnya kaya banget . ya memang sekarang masih kaya cuma gak seperti dulu yang mau apa-apa tinggal telfon sana-sini langsung datang
aku : ya kan itu cobaannya Pak Fuad
Bapak : Sampeyan tau gak cobaannya Pak Fuad itu datang darimana?
aku : Dari istri mudanya?
Bapak : Bener, dari istri mudanya alias wanita dan juga ada satu lagi yaitu dari hartanya yang sudah Pak Fuad cari selama ini
aku : Lah kok hartanya pak?emangnya gak halal ta pak? atau orangnya pakai pesugihan?
Bapak : Bapak ndak paham, setau bapak kerjaan Pak Fuad itu halal. cuma bapak mau ngasih tau kalau cobaan manusia itu bisa datang darimana saja. Bisa dari wanita, dari harta, dari pria, dari teman, bahkan misal sampeyan punya bedak terus ndak cocok pas dipakai di wajah sampeyan itu juga termasuk cobaan. intinya jangan ngersulo, jangan sambat, jangan menyalahkan orang lain apalagi menyalahkan Gusti Allah. Karena setiap cobaan pasti ada tombonya (obatnya), ada solusinya. Kayak Pak Fuad itu tombonya berasal dari Bu Endang. HP sampeyan rusak tombonya Gusti Allah ngasih rezeki gaji bapak cair, misal bapak belum gajian nggeh sampeyan belum bisa tumbas hp baru. Ada orang jualan nasi bungkus belum laku sama sekali, kemudian orangnya jalan sampai tiba-tiba ketemu orang demo yang kelaparan dijalan trus kemudian nasinya diborong sama mereka. orang-orang yang demo akhirnya bisa jadi obat buat si penjual nasi yang hari itu nasinya gak laku sama sekali.
Setiap hamba pasti diberi cobaan yang sesuai dengan kemampuannya, karena obat dari semua cobaan itu sudah disiapkan sama Gusti Allah. Ikhtiar,, Bismillah jangan sampai nanti kita mengeluh, Bismillah semoga kita semua kuat sampai obat itu datang.




--------------BERSAMBUNG----------------------