Seorang sobat jurnal bertanya “Kenapa hantu suka film horor?” menarik juga pertanyaannya, membuatku juga jadi bertanya - tanya sambil membandingkan dengan film lainnya. Saat genre romantis, komedi dan sci-fi sangat berbanding terbalik dengan genre horor yang justru diminati hantu itu sendiri. Akhirnya aku mencoba melakukan mistisvigasi dengan menanyakan beberapa hal pada salah satu sosok yang mau memberikan informasi.

Mari kita sebut saja sosok yang mau berbagi informasi ini bernama Menik, sosok Perempuan Tionghoa di era 90 tanah karawang. Sosok ini memberikan jawaban “Ketika energi ketakutan manusia terkumpul, disitulah mereka yang jahat memanfaatkannya” dengan kata lain ketika seseorang menonton genre horor dan mengeluarkan energi ketakutan, itu menjadi makanan bagi mereka. Sebuah makanan yang nantinya akan menguatkan mereka. Tak heran jika kita menonton hal - hal berbau horor pasti merasa merinding, barangkali memang sedang ada yang ikut menonton atau ikut memakan energi ketakutanmu.

Selanjutnya Aku mengajukan pertanyaan kembali pada Menik tentang mengapa sekelas teater bisa mendatangkan lebih banyak lagi, dan Menik memberi jawaban “Pada saat energi besar muncul, itu seperti pembesar suara yang mengumandangkan untuk berkumpul”
Lalu, aku coba mengingat kejadian di Bioskop. Benar juga ya, semakin besar energi ketakutan akan semakin banyak yang terpanggil. Ibaratkan sedang ada open house untuk pesta makan.





Tapi ngomong - ngomong, aku sangat benci saat menonton bioskop kemarin. Karena ada satu sosok yang terus memperhatikan aku di bangku kedua ujung sana. Coba bayangkan sejenak, ketika kalian sedang berusaha fokus akan sesuatu tetapi ada satu hal yang mengganggu. Kalian juga pasti akan merasa risih bukan ketika ada orang yang terus memperhatikan ke arah kalian? Bedanya kalau aku diperhatikan oleh hantu, apakah sengenes itu sampai harus hantu yang ngasih perhatian? Hahahaha


Sekian ah, setiap nulis cerita selalu terbayang sosoknya. Tidak lama malah terpanggil xixixi