Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kardus2020Avatar border
TS
kardus2020
Megawati Pertanyakan soal Sumatera Barat: Kenapa Berubah?


Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang menurutnya sudah berbeda dari yang ia kenal.

Mega menilai sejumlah adat budaya warga Minangkabau seperti Ninik Mamak mulai tidak nampak lagi oleh warga Sumbar.

Mega mengaku pernah mempertanyakan kegelisahannya ini kepada Ahmad Syafii Maarif (Buya) tokoh Muhammadiyah sekaligus anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang juga pria kelahiran Sumatera Barat.

"Saya tanya kenapa sih Sumatera Barat menjadi berubah ya Buya? sudah tidak adakah yang namanya tradisi bermusyawarah mufakat oleh Ninik Mamak itu?" kata Megawati dalam peringatan hari ulang tahun ke-49 PDIP yang disiarkan melalui kanal Youtube PDI Perjuangan, Senin (10/1).

Menurut Mega, Sumbar juga tidak lagi memiliki tokoh-tokoh nasional yang populer. Padahal, pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan, Sumbar melahirkan banyak tokoh nasional. Presiden kelima Indonesia itu juga menyinggung daerah lain yang dinilai melupakan budaya-budaya kepemimpinan.

"Sekarang saya tanya saja sama orang di Sumatera Barat, rasanya kok kaya jadi sepi ya, begitu ya di sana. Seperti tadi saya katakan, Aceh saja banyak melupakan Sultanahnya, Sultanah lho, jadi Sultanah itu perempuan," lanjutnya.

Mega lantas mengutip sejumlah perkataan mendiang ayah yang merupakan Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno, yang menyebutkan bahwa untuk masa-masa saat ini lebih mudah melawan penjajah ketimbang bangsa sendiri.

Ia kemudian meminta seluruh pihak untuk saling bahu membahu membangun Indonesia yang lebih baik, terutama mengedepankan asas gotong royong di tengah musibah bencana non-alam seperti pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu itu.

"Aduh apa yang disampaikan oleh Bung Karno tersebut kelihatannya nampak relevansinya," ujar Mega.

Pidato-pidato Mega yang menyinggung Sumbar tak hanya sekali diucapkan. Pada Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa 12 Agustus tahun lalu misalnya, Mega mengaku saat ia berkunjung ke Bukittinggi.

Di sana, ia melihat dan merasakan nuansa gotong royong dan nuansa tradisi keislaman yang amat kental.

Kendati begitu, masyarakat di sana menempatkan tokoh adat ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai (cerdik cendekia) sebagai unsur kepemimpinan di Minangkabau.

Tiga unsur itu disebut Tungku Tigo Sajarangan. Mengenang hal itu, Mega lantas mempertanyakan dimana sosok tokoh adat yang menjunjung musyawarh mufakat kala itu.

Dalam kesempatan kali itu itu, Mega juga merasa heran ketika ia dan putrinya, Puan Maharani jadi sasaran perundungan. Padahal, sepengetahuan Mega, di Sumbar terdapat konsep Bundo Kanduang atau pemimpin wanita di Minangkabau.

Perundungan itu sempat terjadi pada momen Pilkada Serentak 2020.Puan menuai kritik karena pernyataannya yang dianggap menyinggung Sumatera Barat. Saat itu Puan berharap Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila.

Baca artikel CNN Indonesia "Megawati Pertanyakan soal Sumatera Barat: Kenapa Berubah?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasiona...kenapa-berubah.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

-----------

Sumatera Barat berubah justru menjadi otoritarian sementara di daerah lain menuju egalitarian. Kolaborasi Ulama dan Umara' justru menjadi oligarki baru untuk memperalat masyarakatnya.

Sumbar dan Aceh sejatinya punya peradaban yang unggul zaman dulu, hanya saja totalitarianisme membuat mereka jatuh.
Diubah oleh kardus2020 11-01-2022 01:24
alslakraditossh
muhamad.hanif.2
tepsuzot
tepsuzot dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.7K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
ArdaleneDanverAvatar border
ArdaleneDanver
#19
Sebenarny Bu Mega itu kan turunan Minang dari garis ibunya Fatmawati yang asal Bengkulu, sedangkan mendiang suaminya Pak Taufik Kiemas juga asal Minang meskipun kiprahnya di Sumsel, jadi Puan itu sebenarnya orang Minang juga.... dari bapak dari ibu ada garis Sumbar komplit

jadi aslinya negeri ini dikontrol oleh mastermind orang turunan Sumbar, bahkan suku terbesar di negeri ini yakni jawa sekedar petugas partai yang jadi presiden, ente2 aja yang kebanyakan kena framing tidak menyadari fakta ini...

Hegemoni Sumbar di sistem kekuasaan justru akan berakhir jika PDIP gak menang lagi...
Diubah oleh ArdaleneDanver 11-01-2022 07:51
samsol...
alslakraditossh
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.