mukamukaosAvatar border
TS
mukamukaos
[Naskah Film Pendek] Patah Hati Terhebat


Patah Hati Terhebat
Oleh MukamuKaos


Premis : Seorang perempuan yang tidak menyadari bahwa sahabatnya memendam rasa padanya.

Sinopsis : Shinta baru saja putus dari pacarnya. Angga, sahabatnya, selalu menjadi tempat curhat. Suatu hari Shinta curhat betapa pedih putus dari pacarnya yang telah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Shinta menganggap ini adalah patah hati terhebatnya. Padahal tanpa Shinta sadari, sebenarnya Angga telah memendam rasa padanya sejak SMA. Dan menyukai Shinta merupakan patah hati terhebat Angga.

 

ACT 1


1. EXT. TAMAN SRIGUNTING, SEMARANG – BANGKU DI BAWAH POHON RINDANG – SIANG

Angga sedang mendengar musik lewat earphoneketika melihat Shinta datang dengan wajah muram. Angga segera melepas earphone dari telinga, berdiri dan melambai tangan. Shinta mendekat, kemudian duduk di samping Angga.

ANGGA
Kenapa?

Shinta menggeleng.

ANGGA
Pasti gara-gara cowok lagi.

Shinta menghembuskan napas berat. Shinta menunduk lesu, lalu ia terisak dan air matanya menetes.

ANGGA
Putus?

SHINTA
Kenapa sih semua cowok itu bngst?

ANGGA
(Kaget) Eh? Maksudnya apa, nih?

SHINTA
Iya! Semua cowok tuh sama aja! Bisanya cuma nyakitin hati perempuan!

ANGGA
Termasuk aku?


Shinta tidak menjawab. Angga terlihat santai.

ANGGA
Mendingan kamu tenang dulu, deh. Coba ikutin aku. Ayok tarik napas… Woy! Ikutin!

Shinta tersenyum, menyeka air matanya, menirukan yang diminta Angga.

ANGGA
Tarik, tahan, buang. Tariiiik, tahaaaan, buuuaaaang. Nah sekarang, kamu cerita pelan-pelan sama aku.

SHINTA
Aku putus sama Dion.

Angga terkejut.

ANGGA
Kok bisa?

Shinta menarik napas dalam-dalam. Shinta kembali terisak, sesekali mendongak untuk menahan air mata. Angga mengambil selampai dari saku bajunya dan memberikannya ke Shinta.

SHINTA
Kamu tahu, kan, aku sama Dion udah pacaran lebih dari 2 tahun?

Angga mengangguk.

SHINTA
Dulu... dia pernah janji bakal bawa hubungan kami ke jenjang yang lebih serius. Bayangin, Ngga. Siapa yang nggak seneng dijanjiin gitu? Apalagi dia berusaha nunjukkin kalau ucapannya bukan omong kosong. Malahan Dion pernah datengin ibu aku dan bilang suatu saat dia bakal nikahin aku. Hati siapa, sih, yang nggak melambung digituin?

Tubuh Shinta bergetar menahan tangis. Angga mengusap punggung Shinta dengan lembut.

SHINTA
Tapi, ternyata Dion sama aja kayak cowok berengsek lainnya. Bilang doang ngajak serius! Eh, ternyata dia… hamilin cewek lain!

Shinta menangis sesenggukan. Angga menggeser duduknya untuk memeluk Shinta.

SHINTA
Bayangin, Ngga! Dua tahun kami pacaran. Ternyata hampir dua tahun juga dia PHP-in aku! Sakit tauk! Sakiiiit. Kenapa sih, dia tega ninggalin aku pas lagi sayang-sayangnya? Pas harapan aku ke dia udah setinggi langit? Pas orangtuaku udah kasih restu? Kenapa?!

Angga melepas pelukannya. Angga menatap wajah Shinta dalam-dalam. Dengan lembut ia menghapus air mata Shinta. Angga tersenyum manis.

ANGGA
Barangkali ini cara Yang Di Atas buat kasih tahu kamu siapa Dion yang sebenarnya.

Shinta merajuk.

SHINTA
Ah, kamu sama kayak Ibu. Dicurhati panjang lebar tapi jawabnya gitu doang.

ANGGA
Terus aku mesti jawab apa dong?

SHINTA
Ya… apa kek, selain jawaban itu.

Angga tergelak.

ANGGA
Heh! Udah untung aku kasih jawaban kayak gitu, bukan malah ngasih jawaban templateseperti, “Yang sabar, ya, kak?” atau “Cowok nggak cuman dia doang!”. Atau jawaban ekstrem kayak, “Untung cowok lu nggak hamilin cowok lain!” Kalau aku jadi kamu terus dapet jawaban kayak gitu, udah aku jambak mulutnya!

Shinta tertawa sambil menyeka air mata. Angga tersenyum senang.

SHINTA
Tapi kamu barusan kasih jawaban templateke aku. Berarti aku boleh, dong, jambak mulutmu?

ANGGA
Itu, kan, contoh doang, Mbak. Lagian daripada jambak, kenapa nggak cium pipi aja?

Angga mendekatkan pipinya ke wajah Shinta dengan genit. Shinta memukul gemas lengan Angga.

SHINTA
Apaan, sih?

ANGGA
Ya udah. Karena menurut kamu aku nggak bisa kasih jawaban yang bisa muasin hati kamu, aku punya cara lain yang lebih afdol.

Angga bangkit. Shinta menatap Angga dengan tatapan penuh tanya.

SHINTA
Cara apa?

Angga membungkuk sedikit. Ditatapnya Shinta dalam-dalam.

ANGGA
Cara supaya kamu nggak sedih lagi.

SHINTA
Caranya?

ANGGA
Kita jalan-jalan.

CUT TO:


ACT 2



2. INT. PASAR BARANG ANTIK – RUANG BARANG ANTIK – SIANG

Angga dan Shinta berjalan bersebelahan mengagumi koleksi barang antik yang dipajang. Shinta sedang membaca sebuah koran lawas yang ditempel di dinding. Angga melirik Shinta. Mereka berkeliling sampai akhirnya berhenti di depan gambar Pak Jokowi sedang naik sepeda onthel.

ANGGA
Menjalin hubungan itu ibarat sepeda.

Shinta menoleh.

ANGGA
Kadang kayuhannya terasa ringan, kadang terasa berat. Di saat terasa berat itulah dua orang dalam satu hubungan sedang diuji. Jika semuanya kuat, maka sepeda akan terus melaju. Tapi apabila ada satu komponenyang rusak, maka kayuhannya akan terasa berbeda. Atau yang terburuk, tak bisa dikayuh lagi. Andai itu terjadi, hanya ada dua opsi: perbaiki atau tinggalkan.

Angga menoleh ke arah Shinta yang sedang menatapnya. Angga tersenyum.

ANGGA
Kalau kamu pilih yang mana?

Shinta salah tingkah lalu berjalan menjauh.

CUT TO:

3. INT. PASAR BARANG ANTIK – RUANG PAKAIAN DAN PERABOTAN – SIANG

Shinta melihat baju-baju batik yang digantung dengan apik. Angga mendekati Shinta sambil membawa sebuah gelang motif batik berwarna cokelat.

ANGGA
Kayaknya cocok, deh, buat kamu. Coba pakai.

Angga memberikan gelang itu pada Shinta. Shinta terlihat ragu menerimanya.

ANGGA
Kenapa? Udah dibayar, kok.

Shinta tergelak.

SHINTA
Aku heran aja sama kamu. Tadi sok-sokan ngomongin jalin hubungan. Emangnya kamu pernah pacaran?

Angga berekspresi seolah ada benda tajam yang menghunus jantungnya. Angga memegang dadanya dengan erat.

ANGGA
Pernahlah! Emang kamu doang yang pernah pacaran?


SHINTA
(Meledek) Maaf-maaf aja, nih. Sebagai sahabat sejak kecil, aku nggak pernah tuh liat kamu pacaran. Jangankan pacaran. Deket sama cewek selain aku kayaknya nggak.

ANGGA
Nggak liat bukan berarti nggak pernah, toh?

Shinta manggut-manggut sambil memakai gelang dari Angga.

CUT TO:

4. EXT. KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG – SIANG

Angga datang membawa dua conees krim coklat. Satu cone diberikan pada Shinta.

SHINTA
Lama amat? Ngecengin mbak-mbak yang jual, ya?

ANGGA
Bukan ngecengin. Dia yang ngecengin aku.

SHINTA
Dih, kaya dia mau aja.

Angga memasang wajah bak kehilangan harga diri. Lalu mereka berjalan berkeliling Kota Lama.

SHINTA
Makasih, ya? Udah mau dengerin aku nyampah.

Angga tersenyum.

ANGGA
Tumben pake makasih-makasih segala? Biasanya gimana? Haha.

SHINTA
Aku nggak ngerti lagi mesti ngobrol sama siapa. Karena aku ngerasa ini patah hati yang terhebat buatku, Ngga.

ANGGA
Masa? Emang sama sebelum-sebelumnya nggak pernah ada yang jadi patah hati terhebat?

Shinta menggeleng lesu.

SHINTA
Kalau kamu, kapan terakhir kali ngerasain patah hati terhebat?

Angga menatap Shinta dengan kedua alis terangkat tinggi. Shinta menanti jawaban Angga. Angga berpikir sebentar.

ANGGA
Hm...  Kelas 1 SMA.

Shinta terkejut, dengan cepat menghalangi jalan Angga.

SHINTA
Seriusan? Kok nggak pernah cerita?

ANGGA
Ceritanya panjang.

SHINTA
Ah… nggak apa-apa. Aku siap dengerin, kok.

Angga tersenyum tipis, lalu berjalan melewati Shinta. Shinta gemas dan segera menyusul Angga dengan penuh rasa penasaran.

ANGGA
Kamu tahu sendiri, kan, gimana aku pas SMA?

CUT TO:

5. EXT. SEKOLAH ANGGA – LAPANGAN VOLLY – FLASHBACK – SIANG

Kita melihat Angga sedang berdiri takut-takut di lapangan volly. Saat bola di-smashke arahnya, Angga malah berlari ke luar lapangan. Teman-teman sekelas menertawakannya.

ANGGA (V.O)
Nggak jago olahraga.

CUT TO:

6. INT. SEKOLAH ANGGA – TOILET – FLASHBACK – SIANG

Kita melihat Angga keluar dari toilet. Tiba-tiba 3 cowok bermuka galak menghadangnya.

COWOK #1
Bagi duit, dong!

ANGGA
(Takut-takut) Nggak punya, Bang.

COWOK #2
Jangan bohong!

COWOK #3
Halah! Nggak usah banyak cingcong! Geledah!

Cowok #1 dan Cowok #2 memegangi tangan Angga sementara Cowok #3 menggeledah saku-saku seragam Angga. Tak ada duit.

COWOK #3
Pasti lu sembunyiin di sempak, kan?

ANGGA
Enggak, Bang! Sumpah!

Cowok #1, Cowok #2, dan Cowok #3 mendorong paksa Angga ke bilik toilet dan terdengar suara Angga minta tolong.

CUT TO:

7. INT. SEKOLAH ANGGA – BILIK TOILET – FLASHBACK – SIANG

Angga melihat sekeliling bilik toilet dengan pandangan putus asa. Tangannya bersedekap di dada. Angga kedinginan karena baju seragamnya hilang entah kemana.

ANGGA
(Memelas) Woy! Tolongin gue, dong!

ANGGA (V.O)
Selalu ditindas. Pokoknya ampas, deh.

CUT TO:

8. INT. SEKOLAH – RUANG KELAS ANGGA – FLASHBACK – SIANG

Angga sedang melamun ketika melihat seorang perempuan berjalan melewati kelasnya. Angga terpesona. Semua terlihat slow-motion.

ANGGA (V.O)
Karena itulah aku nggak berani ngomong sama dia. Padahal aku naksir berat. Dia yang paling pinter di kelas, yang paling cantik, yang jadi primadona sekolah.

CUT BACK TO:


ACT 3


9. EXT. KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG – SIANG

SHINTA
Primadona sekolah? Wah… kayaknya aku tahu, nih.

ANGGA
Oh, ya?

SHINTA
(Ragu) Mungkin. Terus, terus?

ANGGA
Saking sukanya, waktu itu aku rela ngelakuin apapun agar dia mau noticeaku. Mulai dari ganti gaya rambut, bela-belain ikut ekstra basket, lepas kacamata, banyak deh.

SHINTA
Berhasil?

ANGGA
(Mengangguk) Berhasil. Akhirnya dia notice. Tapi bodohnya, aku ke-pede-an mikir dia PASTI suka sama aku. Sampai suatu hari ...

CUT TO:

10. EXT. PARKIRAN SEKOLAH ANGGA – FLASHBACK – SIANG

Angga membawa sebuah boneka kelinci berpita biru. Angga berniat menembak Si Dia. Namun langkah Angga terhenti saat melihat Cowok Lain menghampiri Si Dia lebih dulu. Cowok Lain itu bertekuk lutut, menembak Si Dia sambil menyodorkan boneka, ditonton banyak orang. Si Dia menerima boneka tersebut kemudian memeluk Cowok Lain dengan ekspresi bahagia. Angga kecewa, lalu balik badan.

CUT BACK TO:

11. EXT. KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG  – SIANG

SHINTA
Sabar, ya?

Angga tidak merespon.

ANGGA
Yang bikin sakit tuh sebenarnya karena aku terlalu percaya sama delusiku sendiri, Shin. Udah kadung mikir dia suka sama kita, udah kasih perhatian, udah deket, eh, jadiannya malah sama yang lain. Itu jadi patah hati terhebat dalam sejarah cintaku.

SHINTA
Tapi aku penasaran, loh, Ngga. Siapa, sih, si primadona itu? Sampai-sampai kamu naksir berat?

ANGGA
Dih, kepo.

SHINTA
Biarin. (Mengejek) Weekk!!

Shinta berjalan cepat mendahului Angga. Angga mematung di tempat, mengamati Shinta yang kembali ceria. Angga menarik napas dengan berat, kemudian mendengus keras.

ANGGA
Andai kamu nyadar, Shin.

SOUND EFFECT: Cherrybelle – Diam-Diam Suka

Kamera menyorot ke arah Angga yang berjalan menyusul Shinta. Mereka berdua berjalan bersama sambil bersenda gurau. Kamera bergerak menyorot ke arah langit biru.

GRAFIS : CREDIT TITLE

FADE OUT

 


Spoiler for Format Skenario:





Diubah oleh mukamukaos 26-11-2019 00:17
sebelahblog
sebelahblog memberi reputasi
1
6.2K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Tampilkan semua post
anyarvidgram616Avatar border
anyarvidgram616
#11
Boleh saya jadikan referensi untuk SHORT Movie?
nawiligo
nawiligo memberi reputasi
-1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.