- Beranda
- Stories from the Heart
Sisi Lain Dunia
...
TS
xandler
Sisi Lain Dunia
Spoiler for Open:
Sebelum membaca thread ini, di sarankan untuk membaca thread saya sebelum nya, akan ada refrensi yang di ambil dari thread saya sebelum nya (Tidak Harus)
[1951] Aku Mencintai Sesosok Jin [TAMAT]
[1951] Aku Mencintai Sesosok Jin [TAMAT]
Original Picture : PexelsEdited by Xandler
Quote:
GIF
Sebelum melanjut kan, Harap di perhatikan bahwa ;
1.Cerita Akan di Update 1-3 Hari, jika ada keterlambatan pasti akan saya kabarkan terlebih dahulu karna cerita akan sangat panjang
2.Jangan terlalu di anggap serius apalagi di kaitkan dengan kejadian tertentu, just enjoy the story
Sebelum melanjut kan, Harap di perhatikan bahwa ;
1.Cerita Akan di Update 1-3 Hari, jika ada keterlambatan pasti akan saya kabarkan terlebih dahulu karna cerita akan sangat panjang
2.Jangan terlalu di anggap serius apalagi di kaitkan dengan kejadian tertentu, just enjoy the story
Spoiler for episode Chapter:
Chapter 1 : Terpilih
|
Chapter 02 : Raja
|
Chapter 03 : Penukaran Batu
|
Chapter 04 : Santet
|
Chapter 05 : Khadam Penjaga
|
Chapter 06 : Faded
|
Chapter 07
|
Chapter 08 : Awal Perjalanan
|
Chapter 09 : Binatang Biru
|
Chapter 10 : Thanks for everything
|
Chapter 11 : Air Terjun Putri Nglirip
|
Chapter 12 : Ratu Penguasa Pantai Kenjeran
|
Chapter 13 : Warisan Aira
|
Chapter 14 : Boneka
|
Chapter 15 : Kepuasan atau Kehampaan
|
Chapter 16 : Pertemuan yang di Takdirkan?
|
Chapter 17 : Hitam dan Putih
|
Chapter 18 : Kitab Orang Mati
|
Chapter 19 : Waktu tidak akan menunggu
|
Chapter 20 : Toyotomi vs Tokugawa
|
Chapter 21 : Envy
|
Chapter 22 : Pesugihan Keluarga di Bogor
|
Chapter 23 : Jin Purba/Spesial
|
Chapter 24 : Twosret Pentagon
|
Chapter 25 : Obsesi atau Kebodohan
|
Chapter 26 : Masa Lalu Merry
|
Chapter 27 : Gunung Kawi Part 1
|
Chapter 28 : Gunung Kawi Part 2
|
Chapter 29 : Gunung Kawi Last Part
|
Chapter 30 : Sugesti
|
Chapter 31 : Hari Pertunangan
|
Chapter 32 : Santet
|
Chapter 33 : Adofo si Baboon
|
Chapter 34 : Mulai Terungkap
|
Chapter 35 : Pemindahan Makam
|
Chapter 36 : Wanita itu?
|
Chapter 37 : Beribadah
|
Chapter 38 : Penyihir Gunung Belayan
|
Chapter 39 : Peperangan Jawa
|
Chapter 40 : Tragedi Parangtritis
|
Chapter 41 : Ra dan Iblis Domba
|
Chapter 42 : Kau Memang Lah Anakku
|
Chapter 43 : Keputusasaan
|
Chapter 44 : Keluarga Pembunuh
|
Chapter 45 : Iblis Serangga?
|
Chapter 46 : Pesugihan Babi Ngepet
|
Chapter 47 : 3 koin
|
Chapter 48 : Tujuan yang samar
|
Chapter 49 : Pria Misterius
|
Chapter 50 : Tersesat Di Gunung Gede
|
Chapter 51 : Desa Bunga Mawar Merah P1
|
Chapter 52 : Desa Bunga Mawar Merah P2
|
Chapter 53 : Desa Bunga Mawar Merah P3
|
Chapter 54 : Awal Peretmuan Rival Abadi
|
Chapter 55 : Cornelia
|
Chapter 56 : Alundra
|
Chapter 57 : Liam VS Alundra
|
Chapter 58 : Segel
|
Chapter 59 : Anak Anjing Baru
|
Chaptee 60 : Arwah Kucing Hitam
|
Chapter 61 : Hannesh
|
Chapter 62 : Hannesh Part 2
|
Chapter 63 : Tradisi Merepotkan
|
Chapter 64 : Acara Silat
|
Chapter 65 : Kesurupan
|
Chapter 66 : Pengkhianat Organisasi
|
Chapter 67 : D/D (Roh Prajurit Iblis)
|
Chapter 68 : Liam vs Fajar
|
Chapter 69 : Monster Absolute
|
Chapter 70 : Bimbang
|
Chapter 71 : Pembantaian
|
Chapter 72 : Malaikat yang terjebak
|
Chapter 73 : Rasa Manusiawi
|
Chapter 74 : Kamuzu
|
Chapter 75 : Kamuzu & Salam Dari Aira
|
Chapter 76 : Future?
|
Chapter 77 : Perjanjian Khusus
|
Chapter 78 : Kontrak Kamuzu
|
Chapter 79 : Revenge
|
Chapter 80 : Fikiran Tanpa Hati
|
Chapter 81 : Perang Surga
|
Chapter 82 : Asmodeus & Segel
|
Chapter 83 : Kelahiran Penerus
|
Chapter 84 : 4 Pelayan Tuhan
|
Chapter 85 : Kebencian
|
Chapter 86 : Replika
|
Chapter 87 : Arsy
|
Chapter 88 : Tujuan Sesungguhnya
|
Chapter 89 : Kilida
|
Chapter 90 : This Is War
|
Chapter 91 : Counter
|
Chapter 92 : Penuntasan
|
Chapter 93 : Masa Lalu Hinata
|
Chapter 94 : Masa Lalu Hinata Part 2
|
Chapter 95 : Masa Lalu Hinata Last Part
|
Chapter 96 : Heroes Comeback
|
Chapter 97 : Its Okay, im here
|
Chapter 98 : Demonstran
|
Chapter 99 : Dia Akan Datang
|
Chapter 100 : Tuhan Telah Bersabda
|
Chapter 101 : Keheningan Sebelum Badai
|
Chapter 102 : Yohan
|
Chapter 103 : Vampire
|
Chapter 104 : Neraka Utara
|
Chapter 105 : Perjanjian Begemoth
|
Chapter 106 : Amunisi
|
Chapter 107 : Pengkhianatan
|
Chaptet 108 : DogFight
|
Chapter 109 : Perjudian
|
Chapter 110 : Charlotte POV
|
Chapter 111 : The First Vampire
|
Chapter 112 : Last Fight Part 1
|
Chapter 113 : Last Fight Part 2
|
Chapter 114 : Last Fight - Final Part
|
TAMAT
|
Bonus Chapter
|
Quote:
Dilarang keras untuk mempublikasikan ke media lain dalam bentuk apa pun untuk tujuan ke untungan pribadi, terkecuali sudah memiliki izin dari penulis "xandler"
Diubah oleh xandler 14-02-2023 22:39
xue.shan dan 197 lainnya memberi reputasi
188
280.4K
Kutip
3.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
xandler
#469
Quote:
Chapter 58 : Segel
Aku membuka mata ku perlahan, dengan kepala yang masih sedikit pusing, aku melihat pemandangan air dan langit malam terbentang di depan ku.
"Liam". ujar Sezen yang duduk di samping ku.
"Sezen? apakah aku tertidur? seingatku aku sedang berada di alam ghaib dan bertarung dengan Iblis". ucap ku.
"apa kau tidak ingat, kalau kamu pingsan setelah nya?". ujar sezen.
"heh? .... ah iya, aku baru mengingat nya, setelah bertarung dengan Alundra, tiba-tiba saja kepalaku menjadi pusing dan jatuh pingsan". ucap ku.
"Liam.. ada yang ingin ku beritau kepada mu". ujar nya dengan wajah serius.
"tumben sekali aku melihat wajah serius mu". saut ku.
"dengarkan baik-baik, aku tidak akan mengatakan ini lagi atau dia akan mengetahui nya... Jangan sampai segel terbuka sendiri, kau lah yang harus membuka nya, atau dia yang akan menguasai mu... waktu mu tidak sampai 7 tahun dari sekarang". ujar sezen.
"sege--"
*DUUAARRRRRRRRRR*
Tiba-tiba saja ada banyak petir menyambar tempat ini, yang sekaligus memotong ucapan ku, namun aneh nya, petir tersebut berwarna merah.
"Sekarang pergilah...".
Setelah sezen berucap, pandangan ku mulai menggelap, dalam samar-samar aku melihat sezen berdiri dan berlari, entah apa yang membuat nya sampai berlari.
.
.
.
Perlahan aku membuka mata, dengan sedikit kepala pusing, aku memegangi kepala ku. Aku melihat ada suami cornelia tertidur di samping ku, dengan tubuh nya yang perlahan kembali seperti semula.
"Liam.. kau sudah sadar". ujar Cornelia yang duduk di samping kasur.
"ya seperti nya.. apa aku masih berada di castle mu?". tanya ku.
"ya.. kau masih di rumah ku, dan aku ingin mengucapkan terimakasih telah menyelamatkan suami ku". ujar nya dengan senyum.
"ya sama-sama.. tidak perlu di fikirkan". saut ku.
"tidak, sesuai janji ku, aku akan memberimu hadiah". ujar nya.
"kita bisa bicarakan itu nanti, lalu dimana teman manusia ku yang satunya?". tanya ku.
"ohh dia sedang berbicara dengan khadam mu di lantai bawah, apa kau ingin aku memanggil kan nya?". ucap cornelia.
"tidak.. biar aku yang kesana". ujar ku sembari berusaha bangun dari kasur.
Lalu aku pergi kelantai bawah, dan langsung pergi ke ruang belakang sesuai intruksi Cornelia, ketika sampai di sana. Aku melihat meja lonjong yang sangat panjang, lalu Adolfo,Dagon dan Afif terlihat sedang berbincang.
Aku langsung menghampiri mereka, afifterlihat kahwatir dengan kondisi ku, namun aku mengatakan kepada nya agar tidak perlu khawatir, karna aku sudah baik-baik saja.
"ada yang ingin aku bicarakan". ujar ku sembari duduk bersama mereka.
"apa itu?". tanya afif.
Lalu aku memulai dengan menceritakan tentang jin bernama Sezen kepada mereka, dan di luar dugaan ku, Dagon dan Adolfo sama sekali tidak mengenal nya, padahal Sezen juga ikut menemani Aira semasa hidup nya.
Setelah nya aku juga menceritakan tentang segel yang Sezen maksud, yang aku tidak mengerti maksud nya.
"Segel.?". ujar Dagon.
"ya, aku sama sekali tidak tau, segel apa yang dia maksud, dia juga mengatakan kalau waktu ku hanyalah 7 tahun". jawab ku.
"Liam.. tunjukan kalung mu". ucap Adolfo.
Aku pun menuruti adolfo dengan melepaskan kalung pemberian Aira, dan menunjukan kepada nya.
"liam.. apa sebelum nya, retakan ini sudah ada?". tanya adolfo.
"hah? retakan?". saut ku.
Seingat ku, aku tidak pernah melihat retakan di kalung ini, di tambah kalung ini terbuat dari Diamond, tidak mungkin akan retak jika hanya terbentur sesuatu yang tidak ku sengaja.
"Liam.. ini hanya pendapatku, mungkin maksud dari Jin bernama Sezen yang kau temui di dalam mimpi mu adalah kalung ini, dan jika memang benar, maka itu akan masuk akal". ujar Adolfo.
"masuk akal? bisa kau jelaskan?". tanya ku kembali.
"Sebelum kau bertarung dengan Alundra kemarin, aku melihat secercik cahaya berwarna merah masuk ke dalam tubuh mu.... bisa jadi cahaya tersebut berasal dari kalung ini, dan semasa Aira hidup, Aira juga pernah menyinggung masalah iblis yang tersegel.. namun dia tidak pernah menjelaskan nya kepada kami". Jelas Adolfo.
"jadi maksud mu.. ada iblis yang terperangkap di dalam kalung ini?". tanya ku kembali.
"seperti nya ia". jawab adolfo.
Sebenarnya masih banyak sekali tanda tanya di dalam kepalaku, namun mendengar jawaban adolfo, sedikit demi sedikit aku mulai mendapat serpihan puzzle dari misteri ini.
Tidak lama setelah nya, cornelia turun ke lantai 1 dan menghampiri kami, ia langsung menghampiri ku dan bahkan hampir mau bersujud untuk berterimaksih kepada ku, namun aku menghentikan nya.
Lalu dia duduk bersama kami dan mulai menceritakan kisah nya dengan suami nya.
"Aku sudah bersama nya lebih dari 3000 tahun, aku bahkan berfikir untuk meninggalkan castle yang kami bangun ini, dan pindah jauh dari sini.. namun syukurlah dia bisa kembali". ujar cornelia.
"jangan lupa kau harus tanyakan apa sebenarnya tujuan suami mu memanggil iblis, karna jika di biarkan, mungkin dia akan melakukan hal bodoh ini untuk kedua kali nya". ucap ku.
"tentu, aku langsung menanyakan nya setelah dia bangun..". ujar cornelia.
Setelah perbincangan cukup panjang, aku dan afif ingin berpamitan untuk segera pulang.
"tunggu sebentar.." ujar cornelia.
Aku melihat seorang pria tua menghampiri kami sembari membawa sebuah kotak besi di tangan nya, pria tua itu adalah yang kami temui saat pertama kali datang kesini.
"apa ini?". tanya ku.
"ini simbol yin dan yang, aku mendapatkan nya dari sahabat ku dulu, namun aku hanya memiliki setengah dari kalung ini.. Sebelum nya aku ingin memberimu harta, namun seperti nya kau tidak akan mau menerima nya, jadi aku memberikan ini.. ini adalah salah satu koleksi ku paling berharga". ujar cornelia.
ia memberikan ku sebuah kalung berwarna hitam dengan garis-garis emas, seperti yang cornelia katakan, ini berbentuk seperti yin, sedangkan bagian Yang nya tidak ada.
Dan ketika aku baru saja memegang nya, tiba-tiba saja aku merasakan panas yang luar biasa dan tidak sengaja aku menjatuhkan nya
"kenapa liam?". tanya cornelia.
"ahh tidak maaf". saut ku
Aku mencoba mengambil nya kembali, dengan cara menyentuh nya dengan jari telunjuk ku terlebih dahulu, dan ternyata sudah tidak panas. Aku pun menjadi heran, tapi aku menjadi tertarik dengan kalung ini, aku pun memutuskan untuk menerima nya.
Setelah nya, aku dan afif pamit dari tempat cornelia, dan langsung pulang ke alam kami segera, karna kami sudah terlalu lama menghabiskan waktu di sini.
.
.
.
Setelah kembali nya ke alam manusia, ternyata di sini sudah malam, aku pun melihat jam, dan waktu menunjukan pukul 2 pagi. Aku melihat ponsel ku, banyak sekali pesan dari Ai, dan aku juga menemukan misscall dari ibu sampai 21x.
Aku pun terkejut, padahal aku tidak begitu lama pergi, dan seharus nya hari ini adalah hari sabtu, jadi aku tidak ada kegiatan sekolah.
Namun aku di kejutkan setelah aku melihat hari nya di ponsel mu, ternyata ini sudah hari minggu, berarti aku sudah tidak pulang selama satu hari.
"fif...". panggil ku.
"hmmm?". saut nya.
"aku pas pingsan kemarin, berapa lama?". tanya ku.
"kurang lebih 18 jam". jawab nya.
"HAHHH???". saut ku.
Aku pun langsung buru-buru pulang ke rumah, karna ibu pasti sudah sangag marah, sebelum berangkat untuk pulang, aku menyempatkan membalas pesan Ai yang sudah membanjiri kotak masuk, untuk sekedar meminta maaf dan mencari alasan, karna aku tidak mungkin memberitau nya alasan sebenarnya.
.
.
.
Quote:
Taukah kalian, 24 jam itu sama dengan 1 hari
iwakcetol dan 54 lainnya memberi reputasi
55
Kutip
Balas
Tutup