Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?


Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

Saat ini negara di dunia yang cenderung lebih maju sering dikaitkan tentang sekuler, apakah benar demikian? Karena negara yang tidak sekuler agak lebih susah bergerak menuju arah yang lebih maju.

Coba kita lihat list dari beberapa negara paling maju di dunia, ada Austria, Denmark, Estonia, Belgia, Perancis, Republik Ceko, Yunani, Irlandia, Luksemburg, Italia, Belanda, Portugal, Rusia, Swedia, Spanyol, Monaco, Malta, Slovenia, Norwegia, Siprus, Vatikan. Untuk kawasan Asia ada Singapura, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Israel, Taiwan, Cina. Lalu di benua lain ada Kanada, Amerika Serikat dan Australia serta Selandia Baru.

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

List nama negara diatas ini tidak ada sama sekali area Timur Tengah, dan Afrika. Menarik melihat hal itu, apa yang sebenarnya terjadi?

Menurut para peneliti hal itu disebabkan negara yang lebih religius akan susah maju, atau berkiblat menjadi negara industri, tentu saja walau secara data dan fakta yang diungkapkan para peneliti itu benar adanya, namun secara pribadi saya menyangkalnya.

Contoh Jepang maju karena sekuler? Hmm, gimana ya sebenarnya Jepang maju karena tradisi mereka, kalau ditelaah lebih jauh ada tradisi yang dikenal yaitu Bushido yaitu sebuah etika yang dipengaruhi oleh ajaran Budha Zen bisa disebut bagian dari Shinto.

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

Maka orang Jepang memegang prinsip Bushido yaitu kebenaran, keberanian, kebajikan, rasa hormat, ketulusan, menghormati, loyalitas, dan kontrol diri. Tak heran mereka bisa menjadi maju, karena kultur masyarakatnya yang memang sudah ditanamkan hal positif seperti itu. Maka mau mereka tak beragama pun, prinsip hidupnya memang sudah sesuai tradisi.

Rasa malu, disiplin, tepat waktu dan lainnya bisa dibilang muncul karena keadaan masyarakatnya yang membentuk pola tradisi yang sudah mengakar kuat di Jepang. Jadi konteksnya Jepang masih memakai etika dari sebuah agama, walau secara kepercayaan memang terlihat sekuler.

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

Lalu negara eropa yang maju karena sekuler, ini juga tidak tepat karena bila menarik lagi hal ini telah diungkap oleh Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (bahasa Inggris: The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism) adalah sebuah buku yang ditulis oleh Max Weber, seorang ekonom dan sosiolog Jerman pada 1904.

Quote:


Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

Di sisi sosiologi dan ekonomi, munculnya protestanisme dianggap telah melahirkan etika protestan yang menumbuhkan budaya kerja di kalangan protestan yang menjadikan mereka sangat makmur dan berpengaruh di Eropa. Disinilah akhirnya eropa bisa menjadi maju seperti saat ini.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Ini agak berat, salah bicara bisa dihujat. Begini Indonesia disebut negara religius, namun ketika melihat etika-etika positif yang disampaikan oleh agama, kenapa masyarakatnya jauh panggang daripada api?

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

Kalau memang benar religius, kenapa sampah ada dimana-mana? Kenapa angka korupsinya tinggi? Lantas pembullyan sudah seperti tradisi? Bahkan diskriminasi masih ada? Belum lagi hukum yang cacat disana sini? Lantas maayarakat yang tak ramah dengan lingkungan.

Kalau masyarakat Indonesia benar-benar religius, tentu hal-hal semacam itu tidak ada karena jelas dilarang oleh agama! Tapi kenapa kita melakukan hal itu?

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

Karena kita menggunakan nama agama, hanya sebagai topeng untuk menutup kemunafikan kita. Bagaimana, paham ya!

Lantas kalau Indonesia sekuler apakah akan menjadi maju? Jawabannya simple jelas tidak, karena prakteknya akan sama saja dengan yang ada sekarang, hanya berganti topeng saja.

Weslah, mumetkan hehehe....

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

Negara Maju Pasti Sekuler? Masa Sih?


Diubah oleh c4punk1950... 08-01-2022 07:34
anisanderz
pakisal212
alifrian.
alifrian. dan 38 lainnya memberi reputasi
37
7.6K
186
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Tampilkan semua post
ushirotaAvatar border
ushirota
#7
jepang, amerika itu negara yg ga punya agama
mereka maju hahaha
semua orang pengen ke amerika buat kerja tapi sangat susah syaratnya kalo dari indo

makanya tente ane gelap, ke amrik taun 1990, sekarang udah dapat kewarganegaraan dan udah enak hidupnya, dia kerja 4 shift bisa kebeli rumah dalam 10 taunan, dia punya 3 anak dan 2 mobil. dari pelayan kini jadi manager.
kewarganegaraan di dapat dengan 100.000$ dan dengan beberapa test

di indo gaji tiap bulan, ga ada shift2an, sampe empat-empot kalo pelayan mau beli rumah cuma mimpi

kasus BlackLivesMatter, sekecil2nya di angkat kalo di indo kan kaga pernah kasus gituan di angkat, semua di lebay2kan seperti terlihat palsu "i can't breathe" prett itu yg kasus kemarinemoticon-Wakaka

mereka banyak yg ateis, ga masalah disana
kalo disini kan semua harus ada agama

mereka juga sudah mengakui kalo mereka salah pas ww2, terlalu gegabah main nuklir

mereka meneliti senjata nuklir tapi china meneliti senjata biological macam covid

itu aja bedanya negara maju dengan negara biasa aja, ane bilang negara biasa aja karena kalo di bilang missqueen tar marahemoticon-Leh Uga
padahal di mata orang amrik ya missqueen sampe ane rada minder ngomong sama merekaemoticon-Frown
Diubah oleh ushirota 08-01-2022 23:54
eltosicu3
jiresh
pard0
pard0 dan 6 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.