gaygeneAvatar border
TS
gaygene
Data 6 Juta Pasien di Server Kemenkes Diduga Bocor, Ini Kata Kominfo



KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) angkat bicara terkait dugaan kebocoran data enam juta pasien, yang tersimpan di server milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Data-data yang dibobol tersebut menurut hacker berupa hasil rekam medis pasien, yang berasal dari berbagai rumah sakit besar di seluruh Indonesia.

Juru bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi mengatakan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate telah meminta jajaran terkait untuk berkomunikasi dengan Kemenkes secara intensif dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Di sisi lain, Dedy menambahkan bahwa Kemenkes juga tengah melakukan langkah-langkah internal terkait kasus dugaan kebocoran data 6 juta pasien yang tersimpan di server Kemenkes.


"Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi, termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Dedy.

Sementara itu, Dedy juga meminta seluruh penyelenggara elektronik (PSE), baik publik maupun privat yang bertanggung jawab mengelola data pribadi untuk serius kelayakan dan pemrosesan data pribadi, baik terkait aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia.

Kronologi dugaan kebocoran data 6 juta pasien

Seperti diberitakan sebelumnya, data enam juta pasien yang tersimpan di server Kemenkes, diduga bocor dan dijual di forum jual-beli data, Raid Forums. Data itu dijual oleh salah seorang anggota forum dengan nama akun "Astarte".

Dalam deskripsinya, Astarte mengaku bahwa data enam juta pasien yang dijualnya itu berasal dari server terpusat Kemenkes RI. Data tersebut mencakup tiga informasi utama dari rekam medis enam juta pasien di Indonesia.

Misalnya, ada hasil pemeriksaan radiologi, termasuk foto dan identitas pasien, serta hasil CT Scan, tes Covid-19, hingga hasil roentgen (X-Ray) lengkap dengan nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan gambar.


Penjual mengeklaim bahwa rekam medis itu berasal dari berbagai rumah sakit besar di seluruh Indonesia.

Alfons mencontohkan, jika pasien yang mengalami kebocoran data mengidap penyakit atau kondisi medis tertentu yang sifatnya rahasia, dan jika diketahui oleh publik akan mengakibatkan dirinya dijauhi atau bahkan diberhentikan dari pekerjaannya.

"Tentu hal ini akan sangat merugikan," terang Alfons kepada KompasTekno, Jumat (7/1/2022).

Selain itu, jika foto medis pasien yang tidak pantas dilihat lalu disebarkan, menurut Alfons hal itu akan memberikan dampak psikologis yang berat bagi pasien.

"Ini hanya sedikit risiko sehubungan rekam medis yang bocor, dan tidak terhitung data pribadi seperti nomor telepon dan data kependudukan yang bocor dan jelas akan menjadi sasaran eksploitasi," tutur Alfons.

https://tekno.kompas.com/read/2022/0...page=all#page2
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
964
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
gaygeneAvatar border
TS
gaygene
#1
cyynnn jika suatu saat dapat telepon dan tau semua data data ente jangan langsung percaya yaaaa


Kalau tiba tiba ente diperas sama pinjol jangan kaget yaaaa

Soalnya data data kitong sudah di jual ya cyyynn, kayaknya termasuk foto ktp emoticon-Frown
rintis21
rintis21 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.