bank terancam? begini kata para ekonom “uang kripto hanya sekumpulan sampah!!!”

Beranda

...

Berita dan Politik
bank terancam? begini kata para ekonom “uang kripto hanya sekumpulan sampah!!!”

goldroger999

04-01-2022 11:47

bank terancam? begini kata para ekonom “uang kripto hanya sekumpulan sampah!!!”

siapa yang tak kenal dengan mata uang kripto/cryptocurrency salah satu aset digital yang belakangan ini sedang hype dan terus diperbincangkan oleh publik. mulai dari grup facebook, forum internet, sampai dengan media televisi semua membicarakan tentang mata uang ini. sebuah gebrakan radikal dari sistem perekonomian yang membuat banyak kalangan terguncang dan semua mata tertuju padanya. lalu kenapa kripto begitu hype? sebenarnya benda apa ini?

untuk mengerti tentang kripto kita harus membagi sudut pandang kita menjadi dua sisi yaitu sisi teknologi dan sisi ekonomi. yah memang agak sedikit berbeda cara menyikapi salah satu terobosan yang bisa dibilang memberikan impact yang cukup besar untuk 2 segmen sekaligus. mari kita mulai dulu penjelasan kripto dari segi teknologi. kripto terlahir dari sebuah sistem jaringan yang bernama blockchain, sederhananya seperti ini Siapa pun yang terhubung ke jaringan ini dapat menggunakan kunci untuk memastikan bahwa permintaan transaksi dikirim oleh seseorang yang mereka percayai. Transaksi Bitcoin dicatat di "kasir" dalam bentuk sistem blockchain, tetapi ada banyak situs yang dapat mengontrolnya. Misalnya di blok negara “Indonesia” terdapat informasi berupa “Jakarta”, “Surabaya” dan “Denpasar”.

Bitcoin jatuh ke tangan penjual, dan blok yang ditemukan sebelumnya dilindungi dari gangguan luar. Semua informasi yang terkandung dalam komputer dibagi menjadi beberapa blok dan dihubungkan oleh "rantai". Penambang Bitcoin adalah orang yang melakukan perhitungan matematis untuk memvalidasi transaksi Bitcoin. Alih-alih menggunakan pihak ketiga sebagai hub, blockchain dioperasikan oleh berbagai pihak yang terhubung ke jaringan. Anda dapat memahami hubungan di antara mereka contohnya saja. Penjual memiliki dompet bitcoin, sehingga mereka memiliki akses ke alamat bitcoin yang berbeda. Baru setelah itu blok di-hash dan secara opsional dapat ditambahkan ke blockchain.

Untuk blok yang akan ditambahkan ke blockchain, empat elemen harus ada. Setiap blok baru yang ditemukan menghasilkan 50 bitcoin untuk penambang. Di bidang keuangan, sistem ini seperti buku besar digital yang mudah diakses tanpa persetujuan pihak ketiga (biasanya bank). baik sekarang barulah kita bisa mengulas dampak yang ditakuti dari sistem ini menurut kacamata para ekonom.

dengan adanya kripto otoritas moneter yakni bank sentral suatu negara semakin terancam dengan meningkatnya pamor mata uang digital, sehingga bank sentral mau tidak mau harus aktif dan mengikuti “arus” perkembangan negara tersebut. materi mata uang digital. "Bank sentral perlu menciptakan mata uang digital untuk menjaga kedaulatan mata uang," kata Markus Brunnermeier, ekonom Universitas Princeton, kepada majalah Barron. "Misalnya, The Fed mengelola jumlah uang beredar dengan membeli atau menjual sekuritas yang memperluas atau mengurangi basis moneter, tetapi ketika orang tidak menggunakan uang Anda, Anda memiliki masalah besar," kata Michael Bordo, ekonom. di Universitas Rutgers.

Bank sentral dapat bersaing dengan bank komersial untuk mendapatkan simpanan, yang akan mengurangi pendapatan bunga bank atas aset dan meningkatkan biaya modal mereka, sehingga memberikan kompensasi kepada bank untuk layanan di CBD. Shandy, yang memiliki pengalaman puluhan tahun di dunia network marketing dan cryptocurrency, dapat menyebabkan kelemahan ini karena sistem yang dibangun oleh perusahaan tidak kuat dan, dengan manajemen yang ceroboh, masalah antara cryptocurrency dan peran bank sentral, terlepas dari tren untuk tidak mengesampingkan bank sentral karena mata uang digital dapat berbaur dengan jejaring sosial, game, dan platform e-commerce.

Masa depan tidak jauh. Segera setelah kami memiliki augmented reality ini, persaingan antara mata uang akan menjadi lebih jelas, bank sentral harus terlibat, ”kata ekonom Brunnermeier dari Majalah Barron. Taksi melihat Uber sebagai pesaing, ”kata Ronit Ghose, kepala penelitian perbankan global di Citigroup, dikutip oleh Majalah Barron. Di tahun-tahun mendatang, orang cenderung memegang banyak bitcoin untuk lindung nilai saat melakukan bisnis dengan stablecoin mata uang. dalam euro atau dolar.

Simpanan dengan CBDC adalah kewajiban bank sentral dan dapat memperoleh bunga dengan cara yang sama seperti simpanan di bank umum. CBDC juga dapat hidup dalam buku besar yang terdesentralisasi dan dapat direncanakan, dilacak, dan ditransmisikan secara global dengan lebih mudah daripada di sistem saat ini.

menjelang peluncuran besar yang direncanakan untuk tahun depan. Tetapi mata uang digital bank sentral, atau CBDC, akan menjadi jenis instrumen baru, mirip dengan token digital yang sekarang beredar di jaringan pribadi. Stablecoin yang banyak digunakan dapat meningkatkan pasar karena tidak didukung oleh aset pemerintah; Peretasan atau runtuhnya stablecoin dapat menciptakan gelombang kejutan ketika orang dan perusahaan memprotes uang mereka dan menyebabkan kepanikan finansial. Mata uang digital juga dapat diprogram, karena pemeriksaan stimulus di CBDC dapat menghilang dari dompet digital dalam waktu tiga bulan, memaksa orang untuk membelanjakan uang, sehingga merangsang ekonomi.

Cryptocurrency belum terlalu tersebar luas dan hanya sedikit jenis yang diketahui orang, tetapi saat ini orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan membuat crypto seperti dolar lebih terkenal. Publik dan investor yang ingin masuk ke industri mata uang virtual didorong untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih cryptocurrency yang saat ini ada di dunia. Menurut Shandy Saputra, kepala Aladin Capital di Indonesia, sebuah perusahaan berbasis di AS yang juga menawarkan produk mata uang virtual, mayoritas cryptocurrency, meskipun saat ini ada ribuan cryptocurrency di seluruh dunia, berakhir dengan kegagalan atau kebangkrutan. Namun, dalam model keuangan dua tingkat, bank komersial dapat kehilangan simpanan dan mendorongnya ke sumber pendanaan yang lebih bergejolak dan lebih tinggi di pasar obligasi atau ekuitas.