• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Faktanya, Orang Tua Lebih Rentan Durhaka Terhadap Anak, Daripada Sebaliknya

cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Faktanya, Orang Tua Lebih Rentan Durhaka Terhadap Anak, Daripada Sebaliknya


Cangkeman.net - Sebagian orang mungkin akan mengerenyitkan dahi ketika membaca judul di atas. Mungkin kalian yang kaget akan mengira tulisan ini akan mengarahkan ke arah budaya barat atau ke arah liberalisme. 

Hal itu wajar aja sih bagiku. Karena aku juga paham bahwa kita sudah terlalu banyak dicekoki tentang kisah-kisah anak yang durhaka terhadap orang tuanya. Enggak, enggak salah kok kita menasehati anak agar hormat terhadap orang tuanya dan tidak menjadi durhaka terhadap orang tuanya. Namun yang menjadi salah itu ketika memandang bahwa yang bisa durhaka itu hanya anak kepada orang tuanya sedangkan orang tua enggak bisa durhaka pada anaknya. Ohh tidak begitu, Bapak, Ibu.

Secara teori, justru orang tua yang sangat rentan sekali durhaka terhadap anaknya.

Kita semua tau dan diam-diam sepakat bahwa seorang anak tidak bisa memilih untuk dilahirkan di keluarga yang seperti apa dan dengan orang tua yang seperti apa. Bahkan si anak dilahirkan ke dunia juga bukan kehendak pribadinya, itu semua adalah keinginan orang tuanya. Jadi, sebelum kita bicara tentang kewajiban anak terhadap orang tuanya, seharusnya kita harus cecar dulu kewajiban orang tua terhadap anaknya. Karena sedari anak dilahirkan, orang tua sudah mendapat haknya, yaitu mempunyai anak. Nah dari hak mempunyai anak itulah, orang tua sudah dikenai kewajiban untuk membesarkan dan merawat anaknya.

Dalam hal ini mungkin aku sepakat dengan Kyai Bahaudin Nursalim alias Gus Baha asal Rembang. Beliau mengatakan bahwa orang tua bisa kualat kalau sembarangan dengan anak. Itu cukup adil bagiku. Pasalnya aku banyak menemui anak yang harus menerima kesusahan demi kesusahan yang dikarenakan ketidak becusan orang tuanya dalam merawat anak.

Dalam hubunganya dengan anak, Kanjeng Rasul begitu sangat menyayangi anak-anak. Banyak cerita tentang kedekatan beliau dengan kedua cucunya, Hasan dan Husein. Ketika Hasan dan Husein bermain di atas punggungnya Kanjeng Rasul saat sedang Salat saja, beliau menunggu mereka turun baru beliau duduk. Bahkan ketika mereka berdua bermain anjing di kamarnya, Rasulullah membiarkanya. Eh kita kadang sering bentak-bentak anak cuma gegara rangking di kelas lebih kecik dari rangking anak tetangga.

Ada cerita lagi dari ulama mazhab Hanafi, Imam Abu Al-Laits As-Samarqandi. Beliau menceritakan bahwa ada seorang laki-laki membawa anaknya kepada Umar bin Khattab. Ia menceritakan bahwa anaknya telah berbuat durhaka kepada dirinya. Langsung Sayyidina Umar menasehati anak tersebut dan mengajarkan tentang kewajiban anak kepada orang tuanya.

Eh si anak malah bertanya tentang kewajiban ayah terhadap anaknya. Sayyidina Umar pun kemudian menjelaskan tentang kewajiban ayah kepada anaknya. Lalu dengan sungguh-sungguh anaknya bilang kalau Ayahnya sama sekali tidak menjalankan kewajibannya. Lalu apa yang dikatakan Sayyidina Umar kepada si Ayah?

"Kamu bilang bahwa anakmu mendurhakaimu. Sebenarnnya kamu telah mendurhakainya sebelum ia mendurhakaimu." Begitulah kata Sayyidina Umar.

Sekali lagi, Islam memang mengajarkan tentang pentingnya menghormati orang tua. Tapi bukan berarti Islam tidak mengajarkan pentingnya menghornmati anak. Pemahaman-pemahaman tentang orang tua selalu benar dan anak selalu salah telah membuat banyak korban di sekitar kita.

Entah berapa anak yang saat kini tumbuh dengan menaruh dendam dan benci terhadap oirang tuanya karena orang tuanya memperlakukan ia secara tidak baik. Entah berapa anak yang sudah harus dewasa sebelum waktunya, dikarenakan orang tuanya yang justru tidak berpikiran dewasa saat mempunyai anak.

Okelah mungkin sewaktu kecil anak kita nakal, sudah remaja badungnya enggak ketulungan, eh pas dewasa lupa sama kita, orang tuanya. Eitss jangan langsung nyalahin anak dulu. Karakter anak tidak tumbuh dengan sendirinya. Ia belajar dari sekitar dan bisa jadi sifat buruk anak adalah manisfestasi dari sikap orang tuanya. Maka banyak-banyaklah berkaca diri sebelum mengatur anak ini dan itu.

Tulisan ini ditulis oleh Fatio Nurul Efendi di Cangkeman pada 3 Desember 2021
ocipala123
pilotugal2an541
a.rizzky
a.rizzky dan 51 lainnya memberi reputasi
46
11.4K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Tampilkan semua post
terjengkangAvatar border
terjengkang
#12
ortu ane noh kolot bebal minta ampun, ya beda generasi sih mereka boomer tentu pola pikir dan kultur utk mereka jg beda ngeliat pola pikir modern hidup di jaman skr , tp terserah merekalah, suka suka merekalah , yg penting ane bs menjalani hidup ane tanpa halangan dr apapun, klo pun mereka ada memberikan batasan ttp aja ane tolak, sorry ane ga bs menjalani pola hidup menurut mereka ini itu tabu dosa ga sesuai segala macem, i just wanna be myself, all of me.
beelzebubz
rinandya
fvckshyt
fvckshyt dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.