Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Kesalahpahaman Perang Salib!




Sebelum membaca hal ini, dimohon untuk berwawasan luas tidak sempit terlebih bertindak rasis karena sejarah di masa lampau. Apalagi perang salib ini terjadi berjilid-jilid, namun saat ini ane akan bahas dalam sudut pandang yang berbeda.

Perang salib ini awal mulanya berkisar pada tahun 1070 hingga 1270an dan melibatkan banyak kekuatan di eropa. Banyak penulis masalah perang salib ini yang menuduh bahwa Orang Turki Seljuk sebagai penyebab dari perang, namun di pihak lain juga menyalahkan Paus Urbanus II sebagai provokator, jadi apa sih yang terjadi?



Nah, perangnya tidak terlalu besar walaupun sangat panjang. Namun perang ini menimbulkan kesalahpahaman atau miskonsepsi sejarah hingga saat ini. Karena ini di klaim sebagai perang agama, antara Kristen dan Islam.

Benarkah Perang Salib Bermotif Agama?

Tidak sepenuhnya benar, perang salib ada 8 terutama berpusat di Yerussalem. Selama rentang 200 tahun itu sekali kristen menang, sekali imbang dan sisanya Islam yang menang.

Apakah itu perang agama? Hanya perang salib pertama dan kedua saja yang bisa dibilang perang agama, sisanya sama sekali bukan perang bermotif agama.

Perang salib pertama, terjadi ketika armada eropa sekitar 120 pasukan tiba ke timur tengah, dan melakukan serangan mendadak terhadap Jerussalem. Apa alasannya?



Pertama, karena Al Hakim tahun 1020an, menjarah situs-situs suci milik umat kristen. Nah, siapa Al Hakim itu?

Jadi gini, di dunia Islam ada sekte yang dianggap sebagian muslim yang menyimpang namanya Syiah. Dalam sekte Syiah itu tadi adalagi kelompoknya yang dianggap menyimpang yang dinamakan Ismailiyah. Jadi ini penyimpangan di dalam penyimpangan, menariknya di dalam Ismailiyah ada yang lebih menyimpang lagi yang dinamakan Duruz.

Duruz ini siapa pendirinya? Itulah Al Hakim yang kita bahas sekarang, jadi Al Hakim menurut orang barat adalah khalifah gila dan menurut orang muslim khalifah yang menyimpang. Karena berani mengganti waktu shalat Isya sampai jam 9 pagi, jamaah haji tak boleh datang ke Makkah, mengerebek orang yang lagi buang hajat karena posisinya yang tidak sesuai, memerintahkan pemusnahan anjing karena terganggu dengan gonggongannya dan juga memerintahkan pelarangan beberapa jenis sayur-mayur serta kerang. Jadi memang cukup gila sebenarnya.

Quote:


Namun gerakan Kristiani belum melakukan perang, tapi setelah peperangan Manzikert dimana Romawi Timur (Bizantium) mengusik wilayah Bani Seljuk, khususnya Armenia menyebabkan sebuah perang dengan pemimpin Dinasti Seljuk, Sultan Alib Arselan atau Alp Arslan, jalan damai tidak diambil karena jumlah pasukan Romawi yang besar, dan artileri psukan khusus yang hebat hingga terjadilah perang di Lembah Manzikert. Namun dengan jumlah pasukan Alp Arslan yang lebih sedikit malah pasukan Romawi yang kalah perang.

Hal ini yang menyebabkan kekhawatiran orang romawi, byzantium khususnya. Maka di Konsili Clermont, Paus Urbanus II meminta seluruh umat Kristen untuk bergabung dalam perang melawan Turki Seljuk atau Perang Salib pertama. Jadi bisa dibilang perang salib pertama memang bermotif agama.



Kemudian perang salib kedua masih bermotif agama karena Salahudin Al Ayubi berusaha untuk mengambil alih kembali Jerussalem, namun setelah itu perang salib selanjutnya tidak lagi bermotif agama.

Apakah Perang Salib Itu Adalah Perang Antara Kristen Melawan Islam?

Nah, apakah iya? Disini kita akan bahas mohon disimak karena ini cukup penting!

Perang Salib pertama dimulai dari tahun 1096 dan 1097, dimana saat itu Islam bergabung dengan Yahudi untuk melawan Kristen.



Kemudian tahun 1101 sampai 1107 itu Kristen melawan Islam saja, lalu tahun munculnya Raja Richard I dari Inggris (Richard the Lionheart) tahun 1191 ia melawan Byzantium dulu, jadi Kristen Barat melawan Kristen Timur, baru bergabung melawan Islam.

Kemudian tahun 1198, Kristen melawan Livonia. Lalu tahun 1217 kristen melawan Prusia, dilanjut tahun 1200 kristen kembali melawan Byzantium, lalu di tahun 1215 paus melawan gereja Bosnia, tahun 1240 kristen melawan Swedia, ini semua bisa dibilang perang antara kristen vs kristen.

Lalu tahun 1215 paus memang melawan Al kamil pasukan Islam, dilanjut tahun 1234 pasukan Salib kerjasama dengan Mongol melawan Islam. Menariknya di tahun 1244 kristen melawan Kaisar Franca yang juga Kristen namun bekerjasama dengan Islam.



Tahun 1260, pasukan salib melawan pasukan Mongol. Lalu tahun 1256 cukup menarik juga dimana Knight Hospitaler melawan Knight Templar yaitu perang saint sabas tapi lucunya keduanya di sponsori oleh Muslim, gimana lucu kan hehehe...

Kemudian perang berikutnya kristen melawan Islam hingga tahun 1291. Jadi menurut data yang dikumpulkan ini Perang Salib selanjutnya adalah perang kepentingan, kadang ada kerjasama antara pasukan kristen dan Islam untuk menaklukkan pasukan lain. Jadi agak sulit dikatakan kalau memang ini pure perang agama.

Apakah Perang Salb Adalah Perang Yang Cukup Besar Dan Perang Yang Sangat Dahsyat?



Tidak, karena bagi dunia Islam Perang Salib adalah perang kecil dan diabaikan oleh sejarawan Islam. Karena semua sumber sejarah berasal dari pihak kristen yang menganggap perang ini penting.
,
Penulis buku dimasa itu adalah Al Bazawi, Al Ghazali Abu Hamid, lalu saudaranya Ahmad Al Ghazali, Syekh Abdul Qodir Jaelani, Ibnu Arabi, Surawardi.

Mereka hidup di zaman Perang Salib bahkan bukunya berjumlah ratusan, namun sama sekali tidak ada tulisan yang menyinggung perang itu. Karena dinasti pada saat itu juga banyak kejadian perang-perang yang lain bahkan Pemberontakan Zajn pada masa Daulah Abbasiyah, dinilai lebih besar daripada perang Salib menurut sejarawan Islam.



Apalagi saat itu pemerintah muslim sedang mengurusi persoalan ribut antara dinasti yang satu dengan dinasti yang lain, bahkan ketika Shallahudin Al Ayubi meminta bantuan ke khalifah Abbasiyahpun tidak dikirimkan karena sedang sibuk mengirimkan pasukan untuk berperang ke wilayah yang lain.

Bahkan Ibnu Khaldun yang hidup seratus tahun setelah perang salib hanya menulis perang salib ini hanya 2 paragraf di dalam bukunya. Hal ini memberikan persepsi bahwa tentara salib hanya gangguan bukan ancaman, yang menjadi ancaman sebenarnya adalah disintegrasi sesama muslim, dimana banyak terjadi pemberontakan.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star















dcmatrix21
afin1902
xperyod
xperyod dan 95 lainnya memberi reputasi
94
15.3K
148
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Tampilkan semua post
lupis.aniesAvatar border
lupis.anies
#2
perang melawan kadrun

adhemurti
jasakurirjkt
renofizaldy
renofizaldy dan 15 lainnya memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.