Coba bayangkan, Anda adalah seorang pekerja keras yang bekerja siang dan malam demi memenuhi kebutuhan keluarga. Anda rela tidak tidur, rela tidak bermain dan rela tidak ikut reuni Smp demi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan Anda. Semua Anda lakukan demi hidup yang lebih baik.

Dan kemudian ada orang jahat yang datang dan memaksa Anda menyerahkan 5 persen dari total pendapatan Anda. Pertanyaannya, apakah Anda akan menyerahkan uang yang Anda hasilkan dengan susah payah? Sayangnya, Anda harus menyerahkannya atau Anda bisa masuk penjara. Anda tahu siapa orang jahat itu? orang jahat itu bernama pemerintah.



Dura Lex Sed Lex, hukum itu kejam tapi itulah hukum. Meski Anda yang sudah bekerja keras dalam mengumpulkan uang namun negara memiliki hak atas sebagian penghasilan Anda. Contohnya pajak penghasilan, bila Anda memiliki pendapatan dibawah 50 juta pertahun maka pajaknya adalah 5 persen. Diantara 50 hingga 250 juta pajaknya 15%, antara 250 sampai 500 juta pajaknya 25% dan jika lebih dari 500 juta maka pajaknya senilai 30%. Bagaimana cara menghitungnya silahkan googling sendiri.

Jika penghasilan Anda kecil maka mungkin tak terlalu keberatan dengan jumlah pajak yang Anda harus bayar namun orang-orang yang setiap bulannya menghasilkan milyaran pasti merasa tidak rela. Coba bayangkan Anda menghasilkan 1 trilyun pertahun namun sekitar 30 persen harus diserahkan pada negara. Memangnya 300 milyar itu tumbuh di pohon?



Dan karna itulah berbagai metode untuk menghindari pajak pun tercipta. Namanya juga orang kaya, otaknya pasti cerdas mencari peluang. Salah satu cara sederhana untuk menghindari pajak adalah dengan memberi sumbangan pada organisasi nirlaba. Apa Anda pernah dengar sebuah lukisan super jelek namun dihargai ratusan juta? Anehnya ada saja orang yang membeli lukisan semacam itu dan akhirnya disumbangkan pada museum. Itu adalah salah satu skema pencucian uang untuk menghindari pajak.

Cara yang lain adalah menginvestasikan penghasilan Anda dalam bentuk saham. Pajak yang dikenakan pada saham jauh lebih rendah dibanding uang sehingga kerugian yang harus Anda terima tak akan terlalu besar (meski investasi saham punya resikonya sendiri).



Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berbohong soal pendapatan. Cara ini bisa dilakukan dengan syarat Anda bukanlah pegawai yang gajinya tercatat di suatu tempat. Misalkan saja Anda penceramah yang setiap ceramah bisa dibayar seratus ribu, katakanlah Anda berceramah 50 kali sebulan namun yang Anda laporkan hanya 20 kali, dengan begitu pajak yang harus Anda bayar bisa berkurang.

Atau cara lain yang lebih sulit, sembunyikan saja uang Anda di luar negeri sehingga tak bisa dilacak oleh negara, biasanya sih Bank Swiss menjadi pilihan favorit untuk penyelundupan uang. pajak tabungan di negara Swiss amatlah rendah dan kerahasiaannya pun terjamin.

Nah, apakah Anda termasuk orang kaya yang tak suka memberikan uang dengan cuma cuma pada pemerintah? Kalau iya Anda bisa coba cara-cara ini, tentunya dosa ditanggung sendiri. sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur