Perkembangan teknologi memang sudah tidak bisa dibendung lagi. Dari yang awalnya hanya sebuah kalkulator untuk menghitung kini manusia sudah mampu menciptakan teknologi untuk keluar angkasa dan bahkan 'berpindah dunia.'

Metaverse, sebuah teknologi meta universe yang memungkinkan pengguna merasakan sensasi hidup di dunia virtual. Jika Anda tidak mengerti apa maksudnya maka bayangkan saja Anda masuk ke sebuah game dan hidup disana, merasakan segalanya dengan panca indra Anda sendiri. Beberapa film sebenarnya sudah mengusung tema tersebut dan Metaverse ini adalah realisasinya.



Lalu bagaimana Metaverse ini bekerja? Pertama Anda membutuhkan beberapa perangkat VR menempel di tubuh Anda dan kemudian Anda akan diberikan tampilan virtual dari sebuah dunia digital yang mana disana avatar Anda akan berinteraksi dengan orang-orang lain yang sama-sama masuk ke Metaverse. Uniknya, Anda akan bisa merasakan apa yang avatar Anda rasakan seolah Anda benar-benar hidup di dalamnya.

Ini jelas sebuah gebrakan besar. Di jaman ini dimana dunia seseorang hanyalah layar handphone nya, Metaverse memberikan gebrakan yang bisa membuat Anda benar-benar masuk ke dalam layar tersebut. Coba saja bayangkan, jika avatar Anda di dunia virtual memiliki sosok yang tinggi tampan populer dan segala macam kesempurnaan lain, apakah Anda masih ingin kembali ke dunia nyata?



Hidup di dunia virtual memang terdengar mengasikkan namun di sisi lain itu amat menyeramkan. Dengan menjadi sosok yang berbeda di medsos saja manusia sudah mengalami krisis identitas yang meresahkan dan Metaverse ini bisa disebut sebagai media sosial yang benar-benar sosial namun tetap rahasia. Jika seseorang jadi tak bisa membedakan mana yang virtual dan yang nyata maka itu akan menjadi masalah lain dalam sejarah kemanusiaan.

Metaverse adalah sebuah dunia baru. Disana kita bisa mengadakan konser virtual, berkencan secara virtual dan bahkan kelas online pun tak lagi memerlukan zoom. Disana kita juga bisa bekerja, berwisata dan menemui idol favorit kita tanpa perlu memikirkan jarak di dunia nyata.



Ya, itu sebuah dunia yang baru namun itu sama artinya dengan sebuah masalah yang baru. Jika kita semua hidup di dunia data maka apa kita masih bisa percaya pada manusia yang bahkan tak bisa kita lihat? Jika kita sudah terlena akan kemewahan dunia virtual apa kita masih akan peduli pada dunia nyata? Atau, apakah mungkin di masa depan nanti kita akan mengucapkan selamat tinggal pada tubuh manusia kita dan melebur di dalam dunia data? Hidup sebagai bentuk satuan informasi yang tak lagi bisa mati maupun bereproduksi?

Atau….??