Baru-baru ini saya sedang menscroll laman internet dan tanpa sengaja menemukan sebuah meme yang cukup menarik. Meme itu menggambarkan seorang wanita yang bertanya kepada pacarnya, "Kalau aku jadi pohon pisang apa Kamu masih cinta aku?" Jujur, itu pertanyaan apaan sih? Nggak ada pertanyaan lain apa?

Dan kemudian saya pun melanjutkan penjelajahan saya dan menemukan satu meme lagi yang tak kalah menarik. Meme itu menceritakan seorang pria yang berjanji untuk mencintai kekasihnya apa adanya. Hmm, so sweet. Kira-kira apakah pria itu masih akan mengatakan hal yang sama jika kekasihnya adalah pohon pisang?



Banyak yang bilang bahwa cinta itu mengalahkan logika, banyak juga orang yang percaya dengan keberadaan cinta sejati yang mana kedua belah pihak akan terus mencintai tak peduli apapun yang terjadi. Mencintai apa adanya, mencintai sampai mati, tak akan goyah meski jarak dan waktu memisahkan, jika Anda menyukai tema-tema seperti itu maka maaf, mungkin artikel ini tidak akan sesuai di lidah Anda.

Kembali ke meme nomor dua, saya cukup penasaran dengan isi otak si pria sampai bisa mengatakan akan mencintai sang wanita apa adanya. Logikanya begini, jika Anda mencintai seseorang apa adanya maka Anda seharusnya bisa jatuh cinta pada siapa saja. Cinta yang tidak memandang apapun itu sama sekali tidak mungkin terjadi karna pasti ada setidaknya satu hal yang membuat Anda mencintainya. Entah itu wajahnya, tubuhnya, senyumnya atau hatinya.



Jika apa yang Anda cintai dari pacar Anda adalah tubuhnya maka rasa cinta Anda pasti akan hilang jika pacar Anda berubah menjadi pohon pisang. Jika apa yang Anda cintai dari pacar Anda adalah hatinya maka rasa cinta Anda akan hilang jika pacar Anda berubah menjadi jahat. Jika Anda tetap merasa bahwa Anda mencintai pacar Anda meski hal yang Anda cintai sudah menghilang maka maaf, yang Anda cintai adalah pacar Anda di masa lalu, bukan pacar Anda sekarang.

Banyak orang, khususnya pria, menghadapi masalah keyakinan cinta ini pada satu topik yang mungkin dianggap tabu dibicarakan pada orang yang tidak serius yakni masalah keperawanan. Apakah Anda akan tetap menikahi kekasih Anda setelah tahu dia sudah tidak perawan? Itu pilihan yang sangat-sangat berat jika Anda mencintainya karna dia perawan.



Katakanlah bahwa Anda tetap mencintainya namun tak bisa menerimanya, itu wajar, bagaimanapun cinta bukan satu-satunya hal yang membuat manusia bisa bersama, logika dan akal sehat juga mengambil bagian dan jika Anda memilih mundur maka itu artinya akal sehat Anda lebih besar dari cinta Anda (dan dalam masalah ini saya tak tahu apakah itu benar atau tidak).

Jangan takut jika Anda disebut tak bisa mencintai seseorang apa adanya, kenyataannya cinta memang pasti muncul karna suatu hal, cinta tidak muncul dari udara kosong. Namun jangan juga merasa takut akan kehilangan rasa cinta Anda. Manusia itu tumbuh dan berkembang. Jika awalnya Anda mencintainya karna wajahnya maka habiskanlah lebih banyak waktu dengannya dan mungkin Anda akan menemukan hal lain yang bisa Anda cintai. Dan dengan cara seperti itulah cinta bisa abadi.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.