Kaskus

Story

sebatsabsAvatar border
TS
sebatsabs
Girl, I'm Your Guardian Angel
Sedikit perkenalan, panggil saja gue Andre. Gue lahir dari keluarga broken home, orang tua gue resmi bercerai saat gue baru berumur satu bulan. Sejak saat itu, gue hidup dengan keluarga nenek tanpa adanya kedua orang tua gue.

Oiya, gue anak pertama jika di keluarga kandung namun, di keluarga angkat gue, gue anak ke lima dalam kartu keluarga. Gue bersyukur hidup disini meskipun jauh dari kata mewah.

Gue selalu beranggapan bahwa semua yang terjadi sudah sesuai dengan takdirnya dan inilah jalan yang harus gue lewatin. Gue bersyukur banyak orang yang sayang sama gue, salah satunya adalah Raisa Putri. Gadis dengan kulit putih serta tinggi badan sekitar 160 CM adalah sosok gadis yang mewarnai hari-hari kelabu gue. Dia gadis yang pintar, ceria, bawel, dan seringkali manja ketika dengan gue.

Raisa Putri, biasa gue panggil dengan sebutan Rara, memiliki paras yang cantik serta body depan belakang kualitas premium. Namun, jangan salah. Dia adalah seorang gadis yang selalu memakai gamis ketika keluar rumah. Bagaimana gue tahu body dia? Jadi gini, hubungan gue dengan dia ini sudah cukup lama dan ketika sedang di rumah, dia memakai pakaian santai seperti biasa.

Cerita ini adalah tentang bagaimana gue menjalani lika liku kehidupan, support sistem, hinaan, makian, persahabatan, skandal, kasus, kepercayaan dan berbagai hal lainnya yang semakin membuat hidup gue makin abstrak. Gue hanya bersyukur bahwa di hidup gue yang engga mudah ini, gue masih bisa survive sampai detik ini.
So, enjoy this story. Seduh kopi, nyalain rokok biar nambah nikmat.


index next part
Diubah oleh sebatsabs 13-12-2021 21:56
mmuji1575Avatar border
iamzeroAvatar border
efti108Avatar border
efti108 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.9K
72
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
sebatsabsAvatar border
TS
sebatsabs
#14
Belum selesai
Hari demi hari telah berlalu, kegiatan belajar mengajar pun telah berjalan sebagaimana mestinya. Gue yang tak terlalu menyukai pelajaran matematika menjadi kurang antusias kalau guru menerangkan pelajaran ini. Ketika mata pelajaran ini meninggalkan pekerjaan rumah, maka yang gue lakukan adalah menyalin tugas dari teman teman gue yang lainnya. Sumpah, gue benar-benar engga suka matematika.

Hari ini sekolah berjalan lancar hingga tiba saatnya pulang. Gue bergegas meninggalkan ruangan kelas ini agar bisa lebih cepat sampai rumah. Gue masih jalan kaki setiap pulang sekolah. Rute favorit gue ketika jalan kaki adalah melewati jalan belakang sekolah yang sepi dan banyak pohon yang membuat gue merasa tidak kepanasan. jika sedang malas jalan kaki maka rute yang gue pilih adalah melalui jalan di depan sekolah dan salah satu pilihan adalah nyetop mobil di jalan lalu nebeng hingga dekat rumah agar cepat sampai rumah. Ketika gue sedang asik berjalan tiba-tiba ada dua motor yang menyempret gue hingga gue jatuh. Kepala gue sedikit berdarah serta beberapa lecet lainnya di tangan dan kaki.
Dengan rasa nyeri akhirnya gue bangun dan yang gue lihat adalah dua motor itu kembali menuju ke arah gue dengan laju yang lebih pelan. Seperti yang sudah gue duga, mereka adalah Syarif dan Aldo, dua orang yang sebelumnya pernah berhadapan dengan gue dan dua orang temannya.
"Maksud lo apa? " Tanya gue ketika mereka menghampiri dan menepikan motornya. Tanpa jawaban apapun mereka berempat langsung menyerang gue secara bersamaan. Kali ini keadaan gue benar-benar tidak menguntungkan, insiden tadi membuat gue sulit untuk melawan karena rasa nyeri di badan.
Dengan susah payah gue hanya bisa bertahan menepis pukulan dan tendangan mereka hingga pada akhirnya.
Prakk! . . . Suara pukulan bambu yang tepat mengenai bagian belakang badan gue yang langsung membuat gue tersungkur ke tanah. Yang hanya bisa gue lakukan sekarang adalah melindungi kepala gue agar tidak terluka parah sambil berharap bahwa akan ada seseorang yang melerai ini.
Pandangan gue mulai gelap ketika mereka terus menendangi gue yang sudah tak berdaya, hingga pada akhirnya gue benar-benar tidak sadarkan diri.

***
Gue terbangun dengan kepala yang masih terasa pusing. Ah sial, nampaknya gue berada di rumah sakit. Entah sudah berapa lama, peralatan medis masih menempel di badan gue, gue berusaha untuk menggerakan tangan namun sangat sakit. Ternyata tangan kanan gue mengalami keretakan tulang yang membuat gue nyeri ketika berusaha untuk menggerakannya. Keadaan gue cukup parah. Gue lihat seorang gadis yang gue kenal masuk dalam ruang perawatan.
Tanpa bicara sepatah katapun dia langsung menuju ranjang dan memeluk gue dari samping.
"Aku takut, aku takut. " Ucapnya sambil menangis tersedu.
"Aku takut kamu engga bangun lagi, aku takut kehilangan kamu. " Tangisnya makin pecah dalam pelukan ini.
"Kamu kenapa? Kenapa bisa sampai begini? "
"Kamu tahu udah berapa lama kamu koma? Tiga hari kamu koma, aku takut. "
"Jangan pernah tinggalin aku" Tangisnya masih terdengar dan gue sama sekali engga bisa menyeka air matanya karena keadaan gue yang sekarang.
"Jangan pernah tinggalin aku. Jangan pernah ya, casu. Aku sayang kamu" Ucap Rara sambil menatap mata gue lalu mencium kening gue. Gue bisa merasakan ketulusannya, perasaannya, kekhawatirannya. Gue tersenyum menatap wajahnya, gue bersyukur masih diberi kesempatan untuk melihatnya.

***

Gue masih tergeletak di pinggir jalan dan mereka berempat juga telah pergi setelah puas menghajar gue. Beruntung kala itu ada orang tua Raisa yang kebetulan lewat karena jalan menuju pulang adalah melewati rumah Raisa.

Gue dibawa oleh orang tua Raisa menuju rumah sakit terdekat dan tak lama kemudian gue masuk ruang perawatan intensif. Orang tua Raisa langsung mengabarinya tentang keadaan gue dan tentu saja keesokan harinya Raisa sudah berada disini.

Keluarga gue yang mendengar bahwa gue dirawat di rumah sakit langsung bergegas untuk melihat keadaan gue. Kala itu gue masih terbaring tak berdaya di ruang ICU dengan retak di tulang tangan kanan, serta satu tulang rusuk yang juga retak dan beberapa luka lebam lainnya. Beruntung, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kepala gue tidak menderita cidera yang serius.
efti108
mmuji1575
mmuji1575 dan efti108 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.