dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Bikin Orang Tua Marah, Uskup di Italia Beri Tahu Anak-anak Sinterklas Tidak Ada
Bikin Orang Tua Marah, Uskup di Italia Beri Tahu Anak-anak Sinterklas Tidak Ada

Sabtu, 11 Desember 2021 16:07 WIB



Pengendara sepeda motor menggunakan kostum sinterklas saat parade "Santa Clauses on motorbikes" yang bertujuan untuk mendanai paket Natal dan makanan untuk anak-anak yang membutuhkan di Gdansk, Polandia, 5 Desember 2021. REUTERS/Radu Sigheti

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang uskup Katolik di Italia telah memancing kemarahan orang tua setelah menyatakan Sinterklas adalah tokoh fiktif. Uskup Antonio Stagliano mengatakan kepada jemaat termasuk anak-anak bahwa Sinterklas tidak ada.

Dilansir dari Daily Mail, Keuskupan Noto di Sisilia menegaskan Stagliano tidak bermaksud menghancurkan impian anak-anak menjelang Natal. Direktur komunikasi Keuskupan Noto, Pendeta Alessandro Paolino, mengatakan Stagliano hanya berusaha memaknai hari Natal dengan sebenarnya. Ia juga hanya membagikan kisah tentang Santa Nicholas, uskup yang gemar membagi hadiah kepada orang miskin namun dianiaya oleh seorang kaisar Romawi.
Menurut kantor berita Italia, Stagliano mengatakan dalam sebuah festival keagamaan bahwa Santa tidak ada. Kostum merah untuk Sinterklas, adalah buatan perusahaan minuman Coca Cola yang bertujuan untuk publisitas.
"Atas nama uskup, saya mengungkapkan kesedihan atas pernyataan yang telah mengecewakan anak-anak kecil. Saya ingin menegaskan bahwa niat Monsinyur Stagliano sangat berbeda," tulis Paolino di halaman Facebook keuskupan.

“Kita tidak boleh menghancurkan imajinasi anak-anak, tetapi mengambil contoh yang baik, yang positif bagi kehidupan,” katanya.
Sinterklas, menurut Paolino adalah gambaran yang efektif untuk menyampaikan pentingnya memberi, kemurahan hati, berbagi. Namun tokoh Sinterklas mulai kehilangan makna dan digantikan dengan konsumerisme. "Keinginan untuk memiliki, membeli, membeli dan membeli lagi, maka Anda harus menilai ulang dengan memberinya makna baru," kata dia.
Beberapa orang tua di keuskupan menyambut baik upaya uskup untuk memaknai hari raya Natal. Namun ada sebagian lainnya yang mengkritik Stagliano karena mengganggu tradisi dan perayaan keluarga. Ia juga dinilai menghancurkan semangat anak-anak yang terganggu pandemi Corona dua tahun terakhir.

https://dunia.tempo.co/read/1538262/...a/full&view=ok
pakisal212
indrastrid
pangjay.03
pangjay.03 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.7K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Tampilkan semua post
indonesia85000Avatar border
indonesia85000
#10
Menurut ane ya kristen sesungguhnya ya orthodox, kalau natal gak hura2 dan hikmat kayak islam lah gak keduniawian agamanya gan.

Nah keknya katolik mulai nyadar tentang konsumerisme dan mulai menolak sinterklas. Keknya nantinya cuman protestan aja yang bener2 gemerlapan gan.
angelpesek
PapinZ
durexz
durexz dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.