ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Tragedi Quintinshill, Kecelakaan Akibat Kelalaian

Sekitar pukul 06:49 pada tanggal 22 Mei 1915, sebuah kereta yang terisi penuh oleh tentara lewat di dekat Gretna Green, Skotlandia. Kereta itu menuju Liverpool, di mana penumpangnya kebanyakan tentara dari Batalyon ke-7 Kerajaan Skotlandia yang kemudian akan dimuat ke kapal dan dikirim ke Gallipoli, mereka dipersiapkan untuk menghadapi kondisi yang menantang dan pertempuran sengit melawan pasukan Ottoman. Namun, orang-orang di kereta itu tidak menyadari bahwa sebagian besar dari mereka tidak akan pernah berhasil keluar dari kota Gretna Green. Kereta Api yang mereka tumpangi akan menjadi bagian dari salah satu kecelakaan kereta api terburuk sepanjang masa.

Misteri Hilangnya Nyawa Suster Catherine Cesnik

Deklarasi perang pada tahun 1914 membuat pergerakan barang dan orang menjadi sangat penting bagi Kerajaan Inggris. Begitu vitalnya moda transportasi kereta api, sehingga pemerintah segera mengambil alih sebagian besar perusahaan kereta api dan mengharuskan beroperasi penuh setiap layanan yang bisa pemerintah dapatkan, termasuk memakai kembali gerbong tua yang seharusnya sudah dibesituakan. Gerbong baru dibuat dengan cepat dan murah untuk membuat Inggris terus bergerak.

Pada waktu itu perlintasan kereta api dengan jalur rel ganda dikendalikan oleh seorang petugas sinyal yang berada di sebuah gardu terletak di setiap persimpangan rel kereta api. Dengan menarik tuas, para petugas dapat mengalihkan jalur kereta untuk mengarahkan dari satu jalur ke jalur lain dan memberikan sinyal yang akan memerintahkan kereta untuk melanjutkan, berhenti menunggu, atau mundur jika diperlukan. Gardu sinyal yang paling dekat dengan Gretna Green adalah gardu sinyal Quintinshill. Meski biasanya hanya dioperasikan oleh satu petugas sinyal, pada hari kecelakaan ada dua orang petugas sinyal yang hadir saat itu.


George Meakin adalah petugas sinyal shift malam. Setelah merasa lega oleh rekan shift siangnya James Tinsley yang sudah datang, Meakin beraktifitas di dalam gardu sambil membaca koran sementara Tinsley bersiap-siap untuk shift siang pada hari itu. Pergantian shit pada hari itu menjadi lebih lambat dari yang sudah dijadwalkan. Secara teknis Meakin seharusnya menyerahkan kendali kepada Tinsley pada pukul 6:00 pagi, tetapi ada kesepakatan antara petugas sinyal siang dan malam dimana petugas sinyal malam yang bertugas sering bekerja melampaui batas waktu hingga setengah jam sehingga petugas sinyal siang hari yang akan menggantikan mereka tidak harus bangun pagi-pagi. Dan waktu sebenarnya pergantian shift menjadi jam 6:30 pagi ketika Tinsley tiba dan mengambil alih gardu itu.

Perubahan setengah jam ini tampaknya tidak terlalu berdampak bagi petugas sinyal itu sendiri, tetapi itu akan menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam apa yang terjadi selanjutnya. Tinsley mengendalikan bagian rel yang relatif sederhana. Rel tersebut terdiri dari dua jalur, satu berjalan menuju Carlisle, dan yang satu berjalan menuju Glasgow. Masing-masing jalur utama menuju Glasgow dan Carlisle mempunyai jalur cadangan. Kedua jalur utama tersebut mempunyai penghubung untuk perpindahan jalur yang dikendalikan oleh tuas di gardu sinyal.


Awalnya dari arah Carlisle pada pukul 04:50 datang kereta barang menuju Glasgow di jalur utama, yang kemudian pindah menggunakan jalur cadangan menuju Glasgow untuk menunggu. Sementara di jalur utama menuju Glasgow terdapat dua kereta lain yang mengantri yaitu kereta lokal dan kereta ekspres. Kereta lokal yang menuju Glasgow pindah ke jalur utama menuju Carlisle untuk menunggu. Dari arah Glasgow menuju Carlisle juga terdapat dua kereta yang mengantri yaitu kereta batu bara dan kereta tentara. Meakin, yang masih mengendalikan situasi, mengirim kereta batu bara pindah untuk menunggu ke jalur cadangan menuju Carlisle. Akibatnya kereta lokal yang posisinya berada di jalur utama menuju Carlisle terhalang oleh posisi kereta batu bara. Pada saat itulah Tinsley mengambil alih gardu, tidak menyadari ada kereta lokal yang diparkir di jalur menuju Carlisle, Tinsley memberi isyarat kepada kereta tentara yang menunggu untuk melewati jalur utama menuju Carlisie.

Situasi menjadi semakin membingungkan mengingat Tinsley tiba untuk shiftnya pada hari itu juga dengan menaiki kereta lokal itu. Dia baru saja turun dari kereta beberapa menit sebelumnya. Sekarang dirinya menghadapi masalah yang sebenarnya. Di jalur utama menuju Carlisie kereta tentara dengan kecepatan penuh menabrak kereta lokal dengan suara menggelegar, membuat beberapa gerbongnya anjlok dari rel. Banyak penumpang yang terluka dan terbunuh oleh kecelakaan itu, tetapi situasinya tambah menjadi lebih buruk.


Kemudian ada kereta ekspres yang melaju dengan kecepatan tinggi dari jalur menuju Glasgow. Sudah terlambat bagi petugas sinyal untuk menghentikannya. Kereta ekspres menabrak puing-puing kereta yang berserakan dan mengakibatkannya tergelincir dari rel. Sekarang ada tiga kereta api yang kecelakaan dan berserakan di atas rel. Puluhan orang meregang nyawa, beberapa di antaranya tertabrak kereta ekspres, mereka yang sedang menyelamatkan diri dari tabrakan kereta tentara dan kereta lokal. Banyak yang terluka atau terjebak di reruntuhan gerbong tetapi sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

Kereta tentara yang tak layak pakai, dipaksa beroperasi akibat adanya peperangan, gerbong kereta dibuat dari kayu berkualitas rendah dan lampu penerangan kereta menggunakan lentera bertenaga gas. Lentera-lentera tersebut dengan cepat mengobarkan api dan membakar puing-puing, memanggang mereka yang selamat dari kecelakaan itu. Mereka yang selamat bekerja dengan panik untuk membebaskan teman-teman dan rekan-rekan mereka dari kecelakaan, tetapi semua itu menjadi sia-sia.


Tidak ada waktu untuk melakukan penyelamatan akibat asap dan api yang sudah menguasai semuanya. Amputasi dadakan dilakukan di tempat untuk membebaskan tentara yang masih terjebak. Penyelamatan sudah tidak mungkin dilakukan karena api berkobar dengan dahsyat, para tentara terpaksa menembak teman mereka sendiri untuk menyelamatkan mereka dari rasa sakit terbakar hidup-hidup.

Dokter dan petugas pemadam kebakaran dari Gretna Green segera tiba di lokasi tabrakan. Mereka sedang menyaksikan pemandangan kematian dan kehancuran. Lebih dari 200 orang tewas hanya dalam waktu beberapa menit dan api yang membakar puing-puing kereta berkobar sepanjang hari. Semua gerbong, kecuali enam yang terlepas pada saat tabrakan dan terguling di sepanjang rel, seluruhnya habis terbakar dan semua batu bara di atas kereta juga habis terbakar. Sebagian besar korban berasal dari kereta tentara. 226 orang tewas dalam kecelakaan itu dan 215 di antaranya adalah tentara.


Jumlah korban tersebut masih perkiraan karena kobaran api yang begitu hebat sehingga beberapa mayat tidak dapat diidentifikasi dan diduga ada beberapa mayat yang sudah menjadi abu. Tentara dari Batalion ke-7 benar-benar musnah oleh kecelakaan tersebut. Sekitar setengah dari seluruh unit batalion telah berada di kereta dari jumlah 498 tentara. Hanya 62 dari mereka yang tiba di Liverpool tanpa cedera.

Mengingat trauma yang mereka alami dan pengurangan jumlah batalion, para tentara itu langsung dikirim kembali ke Edinburgh dengan hanya segelintir perwira berpangkat yang diperlukan untuk naik kapal dan berlayar ke garis depan. Sebagian besar korban tewas berasal dari kota Leith. Tidak ada satu rumah tangga pun di kota itu yang tidak mengenal dari mereka yang meninggal. Kecelakaan itu juga diperparah oleh fakta bahwa begitu sedikit mayat yang dapat diidentifikasi akibat luka bakar yang parah. Sebagian besar para korban meninggal akibat luka bakar parah.


Prosesi pemakaman dilakukan di kota Leith, membawa jenazah ke tempat peristirahatan terakhir mereka ke Pemakaman Rosebank. Ribuan tentara dan warga sipil berbaris di sepanjang jalan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada para korban, yang kemudian dimakamkan di kuburan massal. Setelah mayat-mayat itu dikubur, penyelidikan dilakukan. Kesalahan kecelakaan tersebut terletak pada dua petugas sinyal, Meakin dan Tinsley. Mereka mendapat kecaman publik karena kesepakatan tidak resmi yang mereka buat pada jadwal pergantian shift mereka.

Sangat umum bagi petugas sinyal malam yang bertugas untuk bekerja lebih lama setengah jam untuk membantu petugas sinyal siang hari agar tidak bangun terlalu pagi, tetapi itu jelas tidak diizinkan secara resmi oleh perusahaan. Untuk menghindari masalah, Meakin menuliskan kegiatan Tinsley selama setengah jam di sobekan kertas, sehingga ketika Tinsley tiba, dia dapat menyalinnya ke dalam buku catatan dengan tulisan tangannya sendiri, membuatnya tampak seolah-olah dia tiba pada waktu yang tepat. Jadi, ketika Tinsley yang seharusnya mengatur lalu lintas kereta api di jalur rel kereta, dia malah lebih fokus untuk memperbarui buku catatannya, memastikan bahwa dia tidak mendapat masalah karena tidur larut malam.


Hal tersebut telah menyebabkan dia melupakan kedatangan kereta api di jalur menuju Carlisie, kesalahan paling parah yang menyebabkan kecelakaan terjadi. Tetapi Tinsley sendiri tidak bisa disalahkan. Selama pergantian shit kerjanya, Meakin juga lupa memasang tanda pengaman di salah satu sinyal. Tanda tersebut secara fisik akan mencegah Tinsley memberikan sinyal yang salah. Kedua pria itu dinyatakan bersalah karena telah melakukan pembunuhan berencana. Meakin dijatuhi hukuman 18 bulan penjara, sementara Tinsley dihukum tiga tahun kerja paksa. Kedua tahanan itu, dibebaskan setelah melaksanakan hukuman satu tahun, sebuah hukuman yang mungkin tampak sangat ringan menurut standar hukum saat ini.


Namun kecelakaan itu terjadi selama masa perang, ketika setiap orang dibutuhkan untuk melayani kerajaan dan negara. Korban meninggal lebih dari 200 tentara dalam kecelakaan itu yang lebih bisa dimaafkan daripada ribuan orang yang dibantai di parit selama masa perang. Memang, setelah dibebaskan dari penjara, keduanya dipekerjakan kembali untuk bekerja di perkeretaapian dan kemudian memiliki karir yang panjang dan relatif sukses. Sebuah peringatan dikenang oleh publik yang berdiri sampai hari ini di Pemakaman Rosebank di Leith. Di batu nisannya tercantum nama-nama para korban, orang-orang yang cukup berani untuk memperjuangkan negara mereka, meninggal bahkan sebelum mencapai medan pertempuran.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 09-12-2021 05:51
pakisal212
pein666
screamo37
screamo37 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
7.2K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Tampilkan semua post
tokek.terbangAvatar border
tokek.terbang
#1
kalau di negara antah berantah, di palang perlintasan kereta api yang paling ngesiln para pengguna jalan yang gak sabar pengen nyerobot aja, rip para korbanemoticon-Sorry
muhamad.hanif.2
anxiousyads
pein666
pein666 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.