- Beranda
- The Lounge
Kenapa Tara Nasiku Gagal Total Tapi Super Bubur Bisa Sukses ya Gan?
...
TS
cintadine
Kenapa Tara Nasiku Gagal Total Tapi Super Bubur Bisa Sukses ya Gan?
Masih ingatkah agan dengan produk Tara Nasiku produksi Unilever yang sempat booming di tahun 2000? Ya, produk tersebut gagal total dan hanya muncul sebentar di pasaran. Bagi yang belum tahu, Tara Nasiku adalah produk nasi instan yang sempat diproduksi oleh Unilever. Konseonya hampir sama seperti mie instan dan dilengkapi bumbu. Tapi produk ini gagal mendapatkan tempat di hati masyarakat. Pada sekitar 2005 Garudafood sempat memproduksi produk serupa dengan nama Garudafood nasi instan yang juga gagal total.
Selang sekitar dua tahun kemudian, Mayora membuat inovasi dengan memproduksi bubur instan yang kita kenal sekarang sebagai Super Bubur. Tersebut sukses sukses di pasaran dan bertahan hingga sekaranng. Nah, kenapa Tara Nasiku bisa gagal tapi Super Bubur bisa sukses?
Nasi Instan Bukan Selera Masyarakat
Unilever membuat nasi instan mungkin terinspirasi dari mie instan yang sebelumnya sukses besar. Akan tetapi nasi instan bukanlah kesukaan orang Indonesia dan akan terasa aneh. Ya lebih baik menanak nasi sendiri walaupun agak ribet tapi jumlah porsinya lebih banyak. Bagaimana dengan Super Bubur? Bubur berbeda dengan nasi instan. Bubur Ayam digemari orang Indonesia karena cara membuatnya yang agak merepotkan kalau sengaja bikin dan juga porsinya akan kebanyakan jika bikin sendiri di rumah. Maka bubur instan adalah solusinya. Selain itu, Super Bubur juga kerap dikonsumsi sebagai makanan darurat bagi orang yang sakit.
Pembuatan yang Ribet
Tara Nasiku dulu dikenal sebagai nasi instan yang proses pembuatannya tidak terlalu praktis dan bahkan sampai ada tutorialnya yang diperagakan oleh pakar kuliner legendaris Sisca Soewitomo. Proses pembuatan itulah yang membuat masyarakat jadi malas membeli Tara Nasiku. Sedangkan Super Bubur bisa berhasil karena pembuatannya yang sangat praktis dan tidak jauh berbeda dengan penyeduhan mie instan cup. Tinggal tuang bumbu, tambahkan air panas dan taburkan bahan pelengkap.
Harga yang Mahal
Kalau tidak salah, Tara Nasiku pada tahun 2000 harganya cukup mahal untuk masyarakat kala itu yaitu kalau tidak salah Rp 2500, sedangkan mie instan saat itu harganya sekitar Rp. 600. Kalau dihitung menggunakan kalkulator inflasi, harga Tara Nasiku jika ada di tahun 2021 ini adalah sekitar Rp. 11.000, atau setara dengan harga 1KG beras. Ya, di tahun 2000 harga satu KG beras kira-kira juga sekitar Rp. 2500. Terang saja mending beli beras satu kilo, bisa makan beberapa kali dan oleh orang banyak. Sementara itu harga Super Bubur sekitar Rp. 3000, sama dengan mie instan.
Rasa yang Aneh
Bagi orang-orang yang telah mencoba Tara Nasiku, mereka bilang rasanya aneh dan tidak seperti nasi pada umumnya. Ekspektasi tersebut tidak sesuai dengan tampilannya. Sedangkan Super Bubur rasanya memang tidak terlalu jauh berbeda dengan bubur biasa yang suka dijual di pinggir jalan.
Nah, itu dia pembahasannya gan. Ayo siapa di sini yang dulu pernah coba Tara Nasiku gan.
Referensi:
siucil. dan 40 lainnya memberi reputasi
39
25K
175
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.3KThread•88KAnggota
Tampilkan semua post
gorgeousrainbow
#33
Dulu ane pernah beli sekali. Emang aneh rasanya.
Kalo super bubur cocok buat anak kosan yg pengen makan bubur tp hemat uang dan waktu. Tinggal seduh bentar pake air dispenser. Yaa walaupun kalo dr segi rasa beda jauh dr bubur abang2
Kalo skrg ane stock yg superbubur gaada topingnya. Jadi topingnya bikin sendiri. Lumayan nutup rasa bubur yg instan itu
Kalo super bubur cocok buat anak kosan yg pengen makan bubur tp hemat uang dan waktu. Tinggal seduh bentar pake air dispenser. Yaa walaupun kalo dr segi rasa beda jauh dr bubur abang2
Kalo skrg ane stock yg superbubur gaada topingnya. Jadi topingnya bikin sendiri. Lumayan nutup rasa bubur yg instan itu
0
Tutup