Kaskus

Story

bayubiruuuuAvatar border
TS
bayubiruuuu
MISTERI WARUNG ALAS ROBAN (BASED ON TRUE STORY)


WARUNG DAN JALANAN DITENGAH HUTAN YANG SELALU MENJADI MISTERI, KARENA KEANGKERANYA DAN BERBAGAI NILAI HISTORISNYA SELAMA INI.

HORMATI RULES YANG ADA DIFORUM




MISTERI WARUNG ALAS ROBAN (BASED ON TRUE STORY)

"MISTERI WARUNG ALAS ROBAN"
(BASED ON TRUE STORY)




DAFTAR ISI


EPISODE 1. BERANGKAT TOURING

EPISODE 2. WARUNG REOT

EPISODE 3. SEMUANYA TETAP DIAM
Diubah oleh bayubiruuuu 04-12-2021 08:39
ferist123Avatar border
sampeukAvatar border
tiokyapcingAvatar border
tiokyapcing dan 26 lainnya memberi reputasi
25
16.5K
82
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
bayubiruuuuAvatar border
TS
bayubiruuuu
#1
Episode 1. BERANGKAT TOURING



Kegiatan libur semester adalah hal yang ditunggu-tunggu bagi para pelajar, khususnya Handy dan Tyo, dua teman akrab disatu kelas kebetulan satu bangku juga disekolahnya. Mereka adalah siswa disalah satu SMA yang berasal dari kota pahlawan. Kegemaran dan hoby mereka berdua ditahun 2011 adalah bermain otak atik motor tua, serta touring ke luar kota, diusia yang masih belia hobinya cukup menguras kantong kedua orang tuanya.

Akan tetapi kedua orang tua mereka tidak begitu mempermasalahkan hobi anaknya malah para orang tua Handy dan Tyo meras senang dengan kegiatan anaknya, yang terpenting masih dalam koridor kegiatan yang positif dan tidak menganggu kegiatan dan prestasi di sekolahnya.

Saat liburan kenaikan kelas XI menuju kelas XII telah tiba. Dihari minggu Handy dan Tyo sudah berkumpul diteras rumahnya Handy, sesuai janji mereka waktu dihari sebelumnya. Setelah ngobrol cukup lama, mereka berdua akhirnya berencana ikut Touring ke Jogjakarta bersama teman sekampung Handy. Padahal sebelumnya Handy Cuma mendapat sedikit informasi dari teman-teman didaerah sekitar rumahnya aka nada acara touring, didalam info yang diketahui Handy tersebut ada delapan orang dari tempatnyu yang nantinya ikut touring ke Jogja. Dengan skema, masing-masing peserta menggunakan satu motor diisi dua orang.

Saat masih duduk-duduk diteras dirumah Handy, berapa lama teman-teman dilingkungannya datang satu persatu kerumah Handy untuk berkumpul padahal sebelumnya tidak ada undangan.

Quote:


Disaat obrolan tentang tema touring ke Jogja berlangsung, sepuluh orang yang sudah berkumpul ini akhirnya menyepakati untuk Hari keberangkatan mereka, saat itu telah ditentukan start touringnya berasal dari dari kampung Handy, dan diakhri obrolan mereka menyepakati untuk berangkat hari selasa sore sehabis dhuhur sekitar jam satu siang.

***


Selasa sore di jam 1 siang, ternyata kedelapan teman kampung Handy belum ada yang datang. Padahal Handy yang sudah siap dengan Tyo dari jam 1 dan menunggu dirumah handy, “kemana temen-temen ini, kok belum ada yang datang”celetuk Handy, “Sabar Han, mungkin mereka masih siap-siap” Sahut Tyo disamping Handy. Kegiatan yang menjenuhkan ini berlangsung sampai sekitar jam empat sore. Perlahan tapi pasti rekan mereka satu persatu dari delapan orang akhirnya berkumpul semua di rumah Handy. Meski telatnya super, akhirnya mereka tetap berangkat bersama, semua rombongan berangkat dengan penuh semangat dan bahagia dengan motor yang sudah dibawa masing-masing rombongan.

Keberangkatan mereka berbekal seadanya, waktu dijalan sempat berpapasan dengan satu club motor yang sama tapi beda rombongan. Saat rombongan berjalan menuju Jogja, mereka dua kali berhenti di SPBU untuk istirahat dan mengisi BBM.

Selain itu mereka juga berhenti beberapa kali untuk membantu teman satu club motor yang mogok dijalan, padahal mereka belum saling kenal. Tapi rasa persaudaraan sesama pemilik motor tua yang menyatukan mereka untuk saling bantu membantu. Selepas itu, Perjalanan mereka penuh dengan canda tawa dan keseruan diantara para pemuda ini saat di jalanan, waktu terus berjalan seperti roda mereka yang terus melaju dijalan beraspal. Sesampainya di Jogjakarta mereka langsung menuju pantai Parang Tritis, tempat yang akan dijadikan berkumpulnya club motor ini.

Saat mereka sampai lokasi waktu menujukkan sudah malam hari, semua anggota rombongan ini memutuskan untuk menginap di areal tepi jalanan sekitar pantai. Begitu juga anggota club motor tua ini juga ikut bergabung dengan rombongan club yang datang lebih dulu, disaat bersamaan banyak club motor dari kota lain juga mulai berdatangan dimalam hari.

Suasana semakin malam semakin ramai dan riuh, saling sapa dan saling berbagi, makanan, minuman dan rokok adalah kebiasaan mereka saat acara seperti ini.

Malam hari itu mereka habiskan untuk nongkrong dipinggir jalan, bukan untuk istirahat melepas lelah. Jiwa muda mereka untuk mengenal satu sama lain dari lain daerah juga sangat kuat. Hal ini membuat anggota club dari kota pahlawan ini memilih untuk begadang malam itu. Padahal pagi hari akan diadakan acara orkes dangdut untuk memeriahkan acara mereka, tapi semua anggota club merasa tidak peduli dengan acara esok hari. Pikiran mereka hanya bisa bekumpul bersama teman-teman sesama satu club motor adalah sebuah kebahagiaan yang luar biasa bagi mereka.

Pagi menjelang, Handy dan Tyo sudah berada dipantai. Pikiran mereka gelisah dan tak nyaman pagi itu, keduanya merasa ada sesuatu yang mengganjal dari diri mereka. Padahal pagi itu mereka Sudah sarapan dan ngopi bareng teman-teman yang lain, tapi Entah apa yang terjadi saat itu pada dua pemuda asal kota pahlawan ini, semakin siang semakin mereka tidak betah dilokasi. Entah karena merasa kurang tidur atau masih kecapek’an, sedang kedelapan temannya tidak merasakan hal yang dialami Tyo dan Handy. Padahal acara pembukaan belum dimulai, keadaan touring kali ini bagi Tyo dan Handy tidak seperti touring-touring yang mereka alami sebelumnya menurut mereka berdua.

Sebenarnya hari itu memang menjadi touring terjauh untuk pertama kalianya bagi kedua sahabat ini, karena sebelumnya hanya touring di sekitar daerah Jawa Timur saja. Hari beranjak semakin siang, chek sound dan persiapan alat diatas panggung sudah siap digelar dipantai.

Informasinya acara sekitar jam sepuluh lebih baru akan dimulai. Tapi Handy tidak berkehendak demikian, ia yang masih duduk disebelah panggung bersama Tyo tiba-tiba berkata.

Quote:


Akhirnya Mereka berdua berjalan diam-diam dari sebelah panggung menuju parkiran motornya, mereka mengambil motor dan menuntunnya dengan perlahan. Siang itu mereka berdua berjalan menuntun motornya terlebih dahulu berdua melewati kerumunan anggota club motor, seakan – akan motornya terlihat mogok.“Nang ndi Han” (kemana Han). Tanya salah satu anggota club yang menggenalnya. “Sek ape mbenakno sepeda iki nang ngarep” (sebentar mau memperbaiki sepeda motor ini didepan). Jawab Handy sambil menunjuk kearah jalan. Padahal waktu keluar pantai pikiran mereka sudah mulai kosong, gelisah dan kacau, mereka sudah tidak sadar akan apa yang dilakukan.

Mereka berdua seperti terkena hipnotis, sampai dijalan mereka langsung menaiki motor tua itu dan memulai perjalanan pulang secara diam-diam. Sedangkan kedelapan temannya sudah bersiap-siap didepan panggung untuk acara pembukaan. Dan sekitar jam sepuluh pagi handy dan Tyo ternyata sudah keluar area acara dan sudah mengendarai motor tuanya diatas jalan raya.

Perasaan Handy waktu pertama keluar dari areal acara touring, ia melajukan motor menuju kearah Jawa Timur, mereka melaju berdua beberapa jam hingga tak terasa bahan bakar mereka mau habis. Merasakan hal ini, tarikan motor sudah tersendat-sendat, saat itu juga Handy mengurangi kecepatan sambil mencari SPBU terdekat.

Sekian meter mereka melihat SPBU, spontan tangan Handy membelokkan motornya disebuah SPBU kecil. Handy langsung ikut antrian paling belakang di Box bertuliskan Premium, Tyo sendiri langsung turun dari boncengan dan pergi kekamar kecil. Selesai buang hajat Tyo berjalan keluar, ia duduk jongkok dipintu keluar SPBU untuk menunggu Handy yang sedang mengisi premium. Waktu Tyo duduk ia melihat rombongan konvoi club motor yang sama dengan mereka melewati depannya, Tyo terus mengamati hingga ia berdiri.

“Whoi bareng” teriak Tyo dengan keras dengan melambaikan tangannya, tapi rombongan ini hanya melambaikan tangan dan tetap berlalu pergi. Tyo memandang ke mereka semakin menjauh dan menghilang di jalanan, sedang Handy masih antri di SPBU.

Sekian menit akhirnya Handy datang dengan mengendarai motor tuanya, Merasa mereka berdua sudah tertinggal jauh karena mengisi bahan bakar di SPBU. Tyo dengan cepat berdiri di belakang boncengan Handy…

Quote:


Setelah Tyo naik diboncengan belakang, Handy langsung menarik gas dan melajukan motornya dijalan raya beraspal kembali.

Quote:


Merasa kesal, motornya langsung dipacu dengan kencang, dengan kecepatan penuh motor Handy melaju Tapi belum bisa menyusul rombongan didepannya. Sekian lama mereka menyusuri jalan raya sampai akhirnya dari jauh mereka melihat areal hutan jati yang lebat didepan. Tapi teman-teman mereka tetap belum terlihat.

Quote:


Dengan saran dan masukan dari sahabatnya Tyo, akhirnya Handy menurutinya tapi ia sedikit ngawur untuk mengambil posisi di jalan raya.

Handy yang gelisah dan bingung berpikir hanya untuk mengikuti jalan raya yang berada didepannya. Padahal mereka saat itu sudah salah jalur untuk pulang, kebingungan dan ketidaksadaran mereka dari pantai Parang Tritis membuat Handy mengendarai motor makin asal.

Dijalan raya yang disamping kanan kiri rumah telah habis, kini mereka mulai memasuki hutan jati yang lebat. Jalan mulai menanjak dan banyak belokan serta turunan tajam. Mereka melaju dengan kecepatan sedang meski sesekali kendaraan lain lewat dan menyalip mereka dari belakang.

Saat tanjakan tajam motor mereka dipacu untuk melewatinya, tapi motor mereka tidak kuat menaiki tanjakan. Melihat keadaan ini Tyo langsung turun dari motor dan mendorong motor Handy dari belakang.

Quote:


Seketika jalanan mulai landau, Tyo Kembali naik ke atas motor. Hal itu mereka berdua lakukan berulang kali, sampai mereka berjalan sekitar lima kilo meter jauhnya. Waktu berjalan hingga remang cahaya matahari mulai redup tertutup daun jati yang lebat dan rimbun, sekilas terlihat ada seorang kakek tua sendirian naik motor yang sama dengan Handy yang berjalan pelan dibelakang mereka. Saat itu kebetulan waktu Tyo sedang mendorong motor, diwaktu bersamaan Tyo memastikan bahwa Kakek itu seperti habis ikut konvoi, karena sang kekek memakai kaos dan atribut sama persis seperti kepunyaan club mereka. Sampai akhirnya sang kakek ini menambah kecepatan untuk menyapa mereka dari samping.

Quote:


Tyo sendiri langsung mendekati kakek tua ini dan menerima ajakannya, sejenak sang kakek berhenti sebentar dan Tyo langsung naik di belakang motornya sang kakek tua. Tyo dan kakek tua ini mengendarai motor berdua dengan lancar. Saat sang kakek memboceng Tyo, ia sempat bercerita bahwa asalnya dari Jawa Timur juga, tepatnya dikota sebelah Tyo. Mereka berdua melajukan motor mereka dahulu sambil berbincang panjang lebar.

Sedangkan Motor yang dikendarai Handy tadi tidak kuat ditanjakan sekarang tiba-tiba menjadi kuat saat melewati tanjakan dan bisa mengikuti motor kakek ini dari belakang. Sekian kilo meter jalan yang telah mereka lalui, kakek ini mengajak mampir disebuah warung untuk makan.

Sebenarnya Tyo tidak mau tapi kakek ini terus berkali-kali memaksa Tyo, sampai akhirnya dia sebagai penumpang mengikuti keinginan jokinya. Tyo sendiri juga merasa sudah merasa akrab pada kakek ini padahal baru ditemuinya beberapa menit yang lalu.


***
Diubah oleh bayubiruuuu 01-12-2021 13:50
69banditos
sampeuk
widi0407
widi0407 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.