Ketika diri ini mulai melabuhkan rasa
Ketika rindu mulai bersemayam
Dan hati selalu condong untukmu
Kamu berubah, tak seperti biasanya

Kamu yang sebelumnya selalu ada
Memberi perhatian meski hanya perhatian kecil
Kini tak lagi, bahkan bertemu denganku pun sepertinya tak sudi
Kamu selalu menghindariku

Sikapmu menghadirkan tanya di benak
"Apa yang salah denganku?"
Apa yang membuatmu berubah
Jujur, sikapmu membuatku terluka

Perlakuanmu menambah trauma pada diriku
Menambah luka yang pernah ditanamkan oleh orang lain
Mengapa, setiap aku mulai mempercayakan hatiku pada seorang pria
Yang kudapat justru hanya luka, luka, dan luka

Tak pantaskah diri ini berbahagia?
Tak pantaskah diri ini tersenyum tersebab seseorang?
Seseorang selalu berkata, "Jangan samakan semua lelaki, jangan karena traumamu itu, lantas menyamakan semua orang."
Namun, bagaimana aku bisa percaya, bahwa akan ada seseorang yang tulus menemuiku

Bagaimana aku bisa yakin, bahwa pria yang akan kutemui selanjutnya
Bukan si brengsek yang sama dengan yang kutemui sebelumnya?
Bukankah semua pria memang sama?
Sama-sama brengseknya
Maaf, jika akhirnya ... aku membenci

Adiva Azzahra,
Gowa, 25 Oktober 2021