Ikan cupang merupakan ikan air tawar yang bertubuh mungil dan memiliki warna yang indah. Habitat ikan ini bisa kita jumpai di daerah rawa-rawa, danau, sawah atau di daerah yang ada air tergenang termasuk selokan di sekitar rumah kita, baik yang di depan maupun di belakang rumah. Karena memiliki penampakan dengan warna - warni tubuh mungil yang indah, ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias. Meski ukuran tubuhnya mungil dan memiliki warna yang indah, sampai saat ini aku tak habis pikir ikan ini memiliki jiwa petarung, begitu agresif dan emosional. Oleh sebab itu, selain sebagai ikan hias, ikan ini dipelihara sebagai ikan aduan. Dan sampai saat ini pula, aku belum sekalipun menemukan ikan jenis lain yang bisa diadu seperti ikan cupang. Aku yakin, banyak dari kita yang memelihara ikan cupang ini tujuannya untuk aduan daripada memeliharanya sebagai ikan hias. Kuakui, akulah salah satu dari sekian banyak itu yang memelihara ikan ini dengan tujuan untuk mengadunya. Seru soalnya saat melihat mereka bertarung.
Namun itu beberapa tahun yang lalu, sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar dulu.
Mengenang saat - saat memelihara dan mengadu ikan ini, aku jadi teringat akan
mitos tentang bagaimana agar kita memiliki ikan cupang aduan yang tangguh. Dari sekian banyak mitos - mitos yang aku yakini itu, hanya beberapa saja yang masih aku ingat. Belum pernah aku sampaikan kepada siapapun karena kawatir jatuh ke tangan berwatak jahat. Maklum saja, aku khawatirnya pada saat pertarungan ikan cupang akan hadir pula pertaruhan. Aku berpikir nandi jadi double dosanya. Sudahlah mengadu hewan yang indah, judi pula. Jadi aku mohon sebelum aku utarakan mitos-mitosnya, tolong dirahasiakan mitos - mitosnya ya.
Berikut mitos-mitos yang pernah aku yakini tentang cupang aduan:
Quote:
Quote:
1. Jari kelingking
Quote:
Adapun yang dimaksud dengan mitos jari kelingking adalah dengan mencelupkan jari kelingkin kita ke tempat atau wadah ikan berada. Setelah jari kelingking tercelup di air, kita dekatkan jari kita atau bila perlu kita sentuhkan ke tubuh ikan. Setelah disentuhkan ke tubuh ikan, kemudian kita arahkan di dahapan wajahnya. Biasanya kebanyakan dari kita cukup dengan mendekatkan jari dari luar wadah ikannya saja.
Kalau dahulu, aku turuti dan lakukan saja apa yang menjadi syarat dan ketentuan dari mitos ini, tanpa tau apa maksud dan tujuannya, namun sekarang aku berpikir barangkali tujuannya untuk melatih fisik dan mental. Jari kelingking yang disentuhkan ke tubuhnya mungkin bertujuan agar ikan memiliki fisik yang tangguh tahan pukul. Jari kelingking yang kemudian dihadapkan ke depan wajahnya barangkali tujuannya untul melatih mental bertarungnya. Naluri hewan biasanya bila disakiti, mereka akan menyerang.
Quote:
Quote:
2. Rendaman Daun Ketapang
Quote:
Mitos selanjutnya yaitu direndam pada rendaman daun ketapang. Pernah dulu aku melakukannya. mencari daun dari pohon ketapang yang ukurannya lumayan besar. Bahkan dengan rela aku memanjat itu pohon yang tinggi menjulang. Daun yang sudah kupetik tersebut aku rendamkan di wadah ikan minimal satu jam lamanya. Konon rendaman daun ini dapat berdampak baik pada kecerahan warna ikan. Ada juga yang meyakini bahwasanya rendaman daun ketpang ini dapat membuat ikan cupang menjadi kebal atau tahan pukul jika bertarung.
Butuh cukup waktu yang cukup lama untukku mempelajari dan mencoba mengerti dengan mitos yang satu ini. Apakah daun ketapang ini memang mengandung zat - zat yang memang dibutuhkan untuk ikan cupang yang kita pelihara, atau ada faktor lain yang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya di dalam kepala. Barangkali diperlukan penelitian untuk mengetahui jawabannya.
Quote:
Quote:
3. Simpan Di Tempat Gelap
Quote:
Mitos yang berikutnya adalah dengan menaruh ikan beserta wadahnya di tempat yang gelap dan terhindar dari cahaya. Lagi - lagi aku percaya saja tanpa banyak tanya apa maksud dan tujuannya. Kata orang, agar ikan kita menjadi (abang) jago.
Belakangan, setelah kupikir - pikir, mungkin tujuan dari mengisolasi ikan cupang di tempat yang gelap tujuannya untuk melatih indra keenam si ikan. Layaknya kita manusia, melakukan semedi di dalam gelapnya goa. Sehingga kelak bila turun gunung dan melakukan pertarungan dengan lawan, si ikan dapat melakukannya dengan mudah meski dengan mata terpejam.
Quote:
Quote:
4. Diberi Cermin
Quote:
Memberi cermin ke wadah ikan berada adalah mitos yang pernah aku dengar dan aku lakukan juga. Namun ada pula yang kontra dengan mitos yang satu ini. Sebagian dari mereka beranggapan bahwasanya jika diberi cermin justru dapat berdampak buruk bagi ikan cupang itu sendiri.
Pengamatan kecil pernah aku lakukan walau memang masih belum menemukan jawaban. Entah mana yang benar atau mana yang lebih baik, diberi cermin atau tidak diberi cermin? Barangkali mas brader dan mbak sistah sekalian ada yang bisa membantu menjawabnya.
Kalau menurutku tujuan dari pemberian cermin ini sudah barang tentu bukanlah bertujuan agar si ikan pandai berdandan, akan tetapi untuk melatih si ikan melakukan pertarungan. Sebagaimana yang orang bijak bilang "bahwasanya pertarungan yang sulit bukanlah melawan musuh yang tangguh, akan tetapi pertarungan yang sulit adalah pertarungan melawan diri kita sendiri".
Quote:
Quote:
5. Jangan Dikimpoikan
Quote:
Mitos yang terakhir yaitu jangan mengawinkan ikan yang khusus dipersiapkan sebagai ikan petarung. Karena nantinya akan membuat ikan loyo, tidak tangguh lagi jika melakukan pertarungan. Akan lebih baik kita memilih dan memilah yang mana ikan yang akan kita jadikan petarung serta mana yang akan kita kembangbiakan.
Menurutku, relatif logis mitos yang satu ini. Akupun akan lebih senang dikimpoikan dengan berbeda jenis kelamin daripada disuruh adu fisik dengan jenis kelamin yang sama.
Demikianlah, beberapa mitos cupang aduan yang masih aku ingat. Aku mohon apa yang sudah aku utarakan di atas hanya untuk hiburan atau bahan bacaan saja dan kumohonkan juga jangan dipraktekkan ya? Karena bagaimanapun juga, ikan cupang adalah makhluk hidup, tidak selayaknya kita mengadu mereka hanya demi kepuasan sesaat semata.
Quote:
sumber : pengalaman pribadi