Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ruyusAvatar border
TS
ruyus
KARMA
#Part 1

Gw tersenyum dalam hati mengingat bagaimana gw bisa ketemu perempuan yg sekarang sedang ber-video call ria dengan gw. Perempuan yg begitu gigih selama berhari-hari atau beberapa Minggu sebelumnya mencoba mencari gw, bertanya ke kawan-kawan alumni, stalking medsos hingga suatu peristiwa sore itu 'mempertemukan' kami.

Dia : "woi bengong aja!!"
Gw : "EH"

gw kaget, dia tersenyum, senyum termanis yg gw liat selama gw kenal dia, sontak gw memalingkan wajah mencoba menyembunyikan senyum diwajah gw.

Dia : "mikirin apa sih, sampai bengong gitu??"
Tanya perempuan di layar hp gw.
Gw : "gk mikirin apa-apa kok"
Dia : "mikirin jorok ya, sampai senyum-senyum sendiri"
Gw :"hehe iya nih, tau aja"
Dia : "mikirin apa hayo? Awas aja mikirin jorok gw lu"

katanya sambil mengepalkan tangan kanannya membuat gesture ingin meninju.

Gw : "pede sekali anda ini nyonya"
Dia : "terus apa dong, coba cerita"
Gw : "ogah, ntar gk lucu lg klo gw ceritain hahaha"
Dia : "diih kok gtu, pelit nih"
Gw : "biarin"

kata gw sambil menjulur lidah ke perempuan dilayar hp gw

Dia : "ah gak asik!!"
Sahutnya sambil pasang wayah cemberut. Buset!!! ni anak cemberut aja bikin darah tinggi gimana kalo lagi senyum, bisa insomnia gw ntar malam.

Gw terkejut ketika sebuah gumpalan kertas mengenai kepala gw, spontan gw menoleh ke kanan ke arah pintu, ternyata temen kerja yg satu ruangan ama gw, Andra.

Andra : "woi vc mulu, ayo buruan dah ditungguin"
Gw : "iya2, ganggu aja lu ah!!!
Gw : "Hana sambung nanti ya vc ny, ada iklan lewat nih"
Hana : "yaah, baru jg bentar vc'an nya, lama gk iklannya?
Gw : "paling 30 menit"
Hana : "yaudah deh, jgn makan terlalu pedes n jgn lupa solat ya. bye"
Gw : "iya, bye"

Hana nama perempuan yg barusan video call dgn gw, perempuan yg baru beberapa hari ini hadir dalam hidup gw.
Gw berjalan keluar ruangan, sampai diteras gw liat teman-teman sudah kumpul semua menunggu gw dari tadi buat istirahat makan siang. Begitu sampai teras teman gw paling berisik ngomong.

Dian : "woi kampret cepet, gw dah laper lama nungguin lu doang"
Gw : "hehehe damai bro"
gw membuat gesture damai dengan dua jari ke atas

Aning : "cieee yg lg pdkt, setelah sekian lama"
Andra : "hahaha sohib gw lama ngenes"
Aris : "makan gratis kita hari"
Gw : "sialan, baru jg deket dh minta traktir"
Bang Anto : "hahaha ayo dah buruan"

Mereka semua sontak tertawa bahagia, ya tawa bahagia berhasil menjadikan gw bahan ejekan dan tawa bahagia meliat gw yg saat itu mungkin dalam proses apa yg disebut orang-orang dengan pendekatan atau pedekate.

gw saat itu bekerja di sebuah perusahaan yg bergerak dibidang konstruksi, dan sudah memasuki tahun ke 4 gw bekerja diperusahaan tersebut dan selama 4 tahun itu teman-teman gw tak pernah sekalipun meliat gw dekat dengan perempuan mana pun, bukan tanpa usaha teman2 gw ini mencoba "mencomblangkan" gw dengan entah itu teman dari si Aning, perempuan satu2 nya di kantor gw, atau kenalan Andra atau Bang Anto (dia paling tua diantara kami semua) atau Irfan (junior kami) yg paling semangat "mencomblangkan" kenalan2 nya, beda dengan Aris atau Dian gk begitu tertarik "mencomblangkan" gw, mereka kompak pernah berkata "selama lu happy dengan kondisi lu yg sendiri, it's ok".
Kami berjalan ke arah parkir, bersiap berangkat menggunakan kendaraan masing-masing. 10 menit kemudian kami sdh siap menyantap makanan yg tersaji dihadapan.

Kami makan di kedai langganan yg gak begitu jauh dari kantor, Kami makan dengan lahap sambil ngobrol ngalur ngidul, selang beberapa menit gw meliat andra yg ada di hadapan gw melambai-lambaikan tangan ke arah belakang gw dan membuat gesture seperti orang memanggil.

Andra : "hai Linda"
Linda : "hai bang Andra, makan dsni jg??"
Andra :"iya, dsni dh langganan gw ama ni anak2"
Linda : "temen2 kantor bang Andra ya ini semua?"
Andra : "iya lin, oiya Lin kenalin nih satu2"

kata Andra sambil mencoba mengenalkan kami satu-persatu.

Linda : "Linda"
menyodorkan tangan ke arah gw
Gw : "ruyus"
gw sambut tangannya untuk bersalaman.

Linda : "oiya bang Andra, Linda ksna ya, mau cepet2 balik kantor lg soalnya"
Andra : "oiya Lin, ya udah hati2 ya"
Linda : "iya bang, bye semua"

Temen-temen gw kompak menjawab, gw cuma diam melanjutkan makan. Tak berselang lama Andra buka suara setelah sekian menit yg lalu gw liat ni anak kenapa melirik-melirik gw mulu.

Andra : "woi yus"
Gw : "apa?"
Andra : "gila lu, pakai pelet apaan?"
Gw : "maksud lu?"
Andra "ini Linda wa gw, kata ny mau minta no hp lu"
Gw :"fitnah lu"
Andra :"eh buset ni biji kuaci, nih lu baca sendiri wa Linda"

Andra menunjukan layar hp ke arah gw, gw liat dengan serius dan mulai gw baca perlahan, dan apa yg Andra kata emang bener, Linda minta kontak gw, dalam hati gw berkata mau ngapain ni cewe minta kontak gw.

Gw : "......"
Andra : "gimana?"
Gw : "........"
Andra :"WOI!!!"
Gw :"buset pecah gendang telinga gw bego"
Andra :"ditanya malah diam lu, sempak"
Irfan :"haha"

Gw sontak menoleh ke kiri ke arah asal suara tawa tersebut, Irfan tersenyum penuh arti ke arah gw, gw menatapnya tajam. Setan nih anak.

Gw :"kesambet lu fan?"
Irfan : "hahahahahahahaha"

Temen-teman gw saling tatap meliat reaksi Irfan yg tertawa mendadak tanpa tau sebabnya. Gw menatapnya tajam, sangat tajam.

Irfan :"damai bang. hehe"
Gw :"nih damai"
gw membuat gesture tinju, mengancam Irfan

Aning :"damai? Apa sih? Apa fan?"
Irfan :"rahasia hahaha"
Bang Anto :"dih gila, hbs ngelem lu fan haha"
Irfan : "haha kagak bang"
Andra :"gimana yus, kasih kagak?"
Gw :"jangan"
Andra :"belagu lu"
Gw :"berisik lu monyet"
Aning :"4 tahun ngenes, baru mulai pdkt eh muncul simpangan jalan hahaha".

Giliran aning buka suara, ini perempuan sekali ngomong pedesnya stadium akhir. Bangke

Gw :"eh onta ikut2'an jg lu"
Aning :"hahaha tp benerkan, ya gk ndra?"
Andra :"bener sekali"
Gw :"kompak banget adek kakak?"

Andra dan aning tertawa, kemudian melakukan tos setelah sukses membully gw.

Aris :"buat gw aja ndra klo ruyus nolak"
Andra:"wah ogah gw, kasian anak org kalo jatuh ke tangan lu ris hahaha"
Aris :"kampret gw cowok baik2 kali ndra"
Dian:"buat gw aja, buru sini kontaknya Linda mana ndra" sahut Dian.
Andra :"lu berdua mah sama aja bangke"
Gw :"lu gurunya"
Timpal gw ke Andra
Andra :"anjing lu"
Gw dan lainnya sontak tertawa.

Bang Anto :" dah mau jam 1, ayo balik"
Aning :"iya nih, let's go guys"

Serempak kami bertujuh Berdiri dari meja makan, lalu berjalan ke arah kasir untuk membayar, selesai urusan bayar membayar kami berjalan ke arah parkir, bang Anto berjalan paling depan disusul Aris dan Dian kemudian Andra dan aning, lalu gw dan dibelakang gw si Irfan, ini anak knpa jadi diam sejak si andra ngomong masalah Linda td, sejurus kemudian Irfan berjalan menyusul gw, tepat disamping gw, Irfan berbisik.

Irfan :"bang, kalo Hana tau bakal marah gk ya? Heheee"
Gw :"eh kodok, maksud lu apa?"

Irfan sontak lari menjauhi gw ketika meliat reaksi gw yg sudah siap hendak meninju ny, sambil berlari Irfan tertawa keras, sontak teman-teman gw menoleh ke arah belakang dan memandangi Irfan yg tengah berlari, kemudian memandangi gw, gw yg jadi pusat perhatian berusaha tenang dengan membuang muka ke arah parkiran.

Dari atas motor gw sempat memandang ke arah pengunjung kedai tempat kami makan barusan, ada yg menatap aneh ke arah gw, mungkin mereka berpikir 'dasar anak muda gak ada akhlak'. Dasar bangke si Irfan bikin gw jd sasaran mata para makluk-makluk kelaparan di kedai batin gw.

Dalam hati gw bergumam "Hana sampai tau, bakal runyam nih"
.................
"argh bodo lah".

_ _ _ _
Diubah oleh ruyus 24-11-2021 14:05
Kawulo_Mataram
rinandya
mutia4943
mutia4943 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
9K
274
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
ruyusAvatar border
TS
ruyus
#58
#Part 26

Linda :"kamu kenapa.... Kok senyum-senyum.... "
Gw :"heeee ada deh...... "
Linda :"iihhh kenapa...., bilang gak..... "
Gw :"itu tadi lucu liat siaran tv.... "
Linda :"bohong.... "
Gw :"suer..... "

Lalu gw duduk bersila disebelahnya linda lantas merebahkan kepalanya dipangkuan paha kanan, tangan kiri gw membelai rambutnya sedang tangan kanan gw mengelus lembut dagunya lalu naik ke bibir tipisnya gw elus dengan jempol kanan. Linda hanya diam memejamkan mata, menikmati suasana seolah dia sedang relaksasi.

Terkadang nafsu dalam diri gw begitu menggebu meliat bibir tipis kemerahannya meski tanpa lipstik, sudah berapa lama gw tak merasakan sebuah kecupan dari bibir seorang cewek. Ditambah dengan kemolekan tubuhnya, memang Linda tak seperti Hana yg memiliki 'bemper' depan dan belakang yg besar, Linda cuma di 'bemper' belakang yg terlihat sangat menggugah selera, sedang 'bemper' depannya berukuran normal bisa dibilang kecil, makanya gw paling takut meluk doi dari belakang, takut dongkrak gw bangkit dari sarangnya, hahaha.

Berbanding terbalik dengan Hana yg memiliki 'bemper' depan belakang yg berukuran besar dan badan yg sedikit lebih berisi, berbeda dengan sepupunya si Zahra yg memiliki 'bemper' depan belakang berukuran normal, tapi justru dari ukuran normalnya itulah yg begitu memikat karna kelangsingan tubuhnya, ideal pada bagian depan, tengah perut atau pinggang dan belakangnya, dan terlihat lebih padat. kalo memakai istilah sekarang mungkin apa yg disebut orang dengan body goals atau apalah gw gak begitu paham, yg pasti kalo boleh diibaratkan gawang, gw mau jadi penyerang biar bisa nyetak angka terus, hahaha (becanda ya Zahra)

Sedangkan Febby, sama seperti Hana dengan 'bemper' depan dan belakang yg besar. mungkin ini alasan kenapa teman gw si surya dulu tergila-gila dengan Febby, selain karna doi ini berwajah cantik khas cewek asia (baca: chinese, oriental, no sara) tapi memiliki body seperti cewek-cewek eropa walaupun gw belum pernah secara langsung meliat cewek eropa, paling banter dari video pertarungan lawan jenis doang, hahaha.

Makanya dulu sewaktu sering gabung di tongkrongan Rudi, gw menjuluki Febby ini WABE (Wajah Asia Body Eropa), dan julukan itu pun gw sematkan ke Hana (Wajah Arab Body Eropa), hahaha. (no sara).

Tapi dengan Febby kenyataannya gw lebih memilih mundur dari pada harus rebutan sama teman sendiri, walaupun ada sesal setiap gw mengingat atau membayangkan wajah dan body nya si Febby, hahaha.

Gw mengangkat tangan kiri dan berhenti membelai rambut linda untuk meliat jam, angka tepat diposisi 20.35 malam, lalu gw mengajak Linda untuk masuk karna gw mulai mengantuk, sebenarnya ini alasan gw doang, mulut gw sudah kecut minta diberi asupan nikotin.

Sejak ancaman gw beberapa waktu lalu kini linda sudah jarang memaksa untuk tidur bareng gw, dan bila sudah didalam kamar jimmy gw bisa memberi asupan nikotin untuk paru-paru gw, hahaha.

walaupun harus membuka jendela yg berada biar bila ada yg masuk tiba-tiba gw bisa membuang puntung rokok tersebut.

Dan sepertinya Linda tak menaruh curiga, dia bergegas masuk ke kamarnya setelah gw kecup keningnya, kebiasaan baru sebelum doi tidur yg selalu ditagihnya apa bila gw menginap dirumahnya.

Gw masuk ke kamar jimmy, menutup pintunya lalu membuka jendela menyulut sebatang rokok menghisapnya dalam-dalam, sedalam gw mencoba meyakinkan perasaan gw ke Linda, gw hembuskan asapanya kearah atas sambil memandang langit berharap ini keputusan yg tepat untuk gw dan juga untuk Linda.

Tik tok tik tok tik tok....

Dentang jarum jam berputar mengiringi kesunyian gw malam ini, duduk ditepain mensejajarkan diri dengan dinding berwarna biru muda, memandang keluar jendela yg tepat disamping gw, disamping rumag ini juga berada rumah yg juga bergaya minimalis bertingkat 2 dengan halaman belakang yg sama luasnya dengan halaman belakang rumah Linda, gw duduk mencoba melawan suntuk dengan berbatang-batang rokok gw sulut silih bergantian.

Gw melihat jam ditangan kiri, angka menunjukkan pukul 23.35 malam, lalu gw mengirim pesan ke aning, bertanya akan pesanan gw yg bakal jadi kejutan buat Linda. Tak lama aning membalas kalau dia sudah berada didepan rumah Linda, gw bergegas turun dengan tetap berhati-hati saat membuka pintu agar tak menimbulkan suara, pun saat gw berjalan turun sebisa mungkin tak bersuara, sesampainya dilantai 1 gw meliat mamah Linda sudah berada diruang tamu bersama Aning Riri dan Andra, gw tersenyum menghampiri mereka lalu duduk disebelah mamah Linda. Gw Sedikit terkejut ternyata Riri dan Andra pun datang untuk membantu, Setelah menjelaskan rencana dadakan kesemuanya, kami berempat Aning Riri dan Andra bergegas naik kelantai 2 terlebih dahulu, dan bersembunyi dikamar jimmy, selang beberapa menit baru mamah Linda menyusul dan saat itu juga sandiwara dimulai.

Setelah masuk ke kamar, gw menyuruh Aning Riri dan Andra mengambil posisi, gw menyuruh Andra berdiri didekat saklar lampu untuk mematikan dan menghidupkan lampu, karna Linda tau gw tidur selalu dalam keadaan gelap. Tak lama kami mendengar jeritan mamah Linda yg mengetuk pintu kamar linda mencoba membangunkan Linda, Aning dan Riri terkekeh mendengar sandiwara mamah linda lalu gw berbisik agar mereka bersiap dan jangan berisik.

Dari dalam kamar jimmy kami mendengar pintu kamar linda terbuka lalu doi bertanya ke mamahnya ada apa, sekilas gw mendengar mamah linda berkata ke Linda kalo dia meliat gw dalam keadaan kejang-kejang sambil meracau memanggil nama Linda, seketika itu kami mendengar Linda menjerit memanggil nama gw kemudian menangis terisak dan mendengar langkah kaki menuju kamar tempat kami bersembunyi, pintu terbuka dengan lumayan keras lalu tampak linda berdiri didepan pintu, dari tempat gw berdiri didekat kasur gw masih bisa meliat ekspresi panik dan khawatir nya Linda walaupun agak samar, lalu Andra menekan saklar untuk menyalakan lampu dan....

Aning Riri dan Andra kompak berkata 'Surprise', Linda kaget dan tampak begitu terkejut ketika lampu dinyalakan melihat Aning Riri dan Andra ada dikamar Jimmy sambil meniup terompet lalu linda menoleh kearah gw yg sedang berdiri memegang sebuah buket bunga kesukaan Linda, bunga Lily berjenis 'Casa Blanca' yang memiliki kelopak berwarna putih bersih dengan kepala benang sari merah keunguan.

Kemudian gw berjalan mendekat ke arah Linda sambil tersenyum, doi masih terisak dan menutup mulutnya, menggelengkan kepala kekiri kekanan lalu gw berjongkok dihadapannya lantas berkata tanpa menambahkan bumbu-bumbu penyedap kata.

Gw :"Linda Kamu mau jadi pacar aku..."

Linda gak menjawab hanya berlinang air mata lalu menganggukkan kepala dengan cepat, dia menerima bunga ditangan kanan gw lantas memeluk gw dan didalam pelukan linda baru bisa berkata terbata-bata dan tetap dalam keadaan terisak "iya.... aku...mau..."

Lalu Linda melepas pelukannya, gw pun berdiri meraih tangan kirinya lalu menggenggamnya dan mengecup keningnya seraya berkata "makasih 'Lily'ku sayang".
rinandya
erman123
aripinastiko612
aripinastiko612 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.