Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3837
BAGIAN 57
BERTEMU KAWAN LAMA
part 2

Sore hari ketika jam kerja selesai, Hayati pergi ke Cafe milik Febri. Ia diantar oleh Miramareu yang selalu setia membantunya.

Sesampainya di sana, Hayati terkejut dengan suasana Cafe yang sangat ramai oleh pengunjung. Cage yang bernuansa kolonial Belanda itu menyediakan tempat yang nyaman untuk sekadar menikmati kopi dan kudapan lainnya.

Hayati memasuki bangunan itu. Beberapa orang curi-curi pandang melirik ke arahnya. Tak dipungkiri, kecantikan Hayati bisa membuat mata lelaki tertarik memandangnya.

Setelah masuk lebih dalam, ia melihat meja barista. Di sana banyak orang orang yang sibuk menyajikan minuman berupa kopi dan makanan lainnya. Salah satu orang orang itu adalah Letty. Ia terlihat sibuk menyajikan kue di atas piring kecil. Ia menyiramkan madu ke atas kue kue itu. Hayati kemudian menghampirinya.

"Hai Mawar Hitam!!" sapa Hayati.

"Hey!! Nama Ik bukan Mawar Hitam!! Ik Leticia Van Orsch!!"

"Oalaaaah kamu sekarang bisa ngomong bahasi Indonesia toh!! Nah gitu dong! Kenapa gak dari dulu, aku gak ngerti tiap kali kami ngomong"

"Ik terpaksa ngomong bahasa inlander, karena ik sekarang jadi istri Febri"

"Jadi kamu nikah sama Mas Febri? Kok bisa? Apa kanu cinta sama dia? "

"Nein!! Nein!! Bukan itu maksud Ik! Ik sama sekali tidak punya itu perasaan sama Febri... Ik cuma balas budi sama dia"

"Terus kamu pake paku kuntilanak gitu?"

Suara Hayati terlalu keras ketika menanyakan hal itu. Sontak, beberapa orang langsung memusatkan perhatian kepada dirinya. Letty mendadak salah tingkah, ia pun langsung menarik tangan Hayati dan membawanya masuk ke dalam sebuah pintu di belakang meja barista.

"Hey!! Kenapa kami tarik-tarik aku sih!!" protes Hayati sambil melepaskan tangan Letty.

"Jij bicara terlalu kencang!! Ik tidal mau para inlander itu tau siapa Ik sebenernya!" tandas Letty.

"Oalaaah... maafin aku ya Mawar Hitam"

"Godverdomme!! Nama Ik Letty!! Letty!! Bukan Mawar Hitam!!"

"Aduh maaf... maaf... udah kebiasaan... kamu gak berubah ya! Tetep jadi kunti pemarah... hihihihi"

"Godverdomme!!! Jij juga sama, tetep kunti alay yang ngeselin"

Hayati tertawa mendengar ocehan Letty. Ia sangat senang bisa kembali bertemu dengan musuh lamanya. Hayati mencoba bertingkah usil dengan mencabut paku yang menancap di kepala Letty. Sontak, Letty pun berubah kembali menjadi kuntilanak.

"Hey!! Kembalikan pakunya!! Godverdomme!!" bentak Letty.

Setelah puas menertawakan Letty, Hayati pun memsang kembali paku kuntilanak di kepala Letty.

"Jij bener bener ya menyebalkan!!" bentak Letty sambil merapikan rambut coklatnya.

"Ya maaf Mawar... eh... Letty... aku orangnya seneng bercanda"

"Ik heran sama Jij, kenapa bisa jadi kunti sakti? Jij bisa ngalahin Bendoro"

"Emang aku ngalahin Bendoro"

"Ik dapat informasi begitu"

"Sebenernya bukan aku Letty, tapi Asnawi yang ngalahin Bendoro, tapi sayangnya begitu bendoro terhisap ke dimensi lain, aku juga terhisap ke alam baka"

"Alam baka? Jij beneran ke sana?"

"Iya, aku liat banyak banget orang di sama yang antri, aku berusaha masuk antrian, tapi selalu ditolak, sampe akhirnya aku disamperin malaikat"

"Jij ketemu sama Engel?"

"Iya Let, aku dikasih tau kalo aku ini belum waktunya mati, aku cuman mati suri, selama ini aku dijadiin kuntilanak hidup-hidup sama Bendoro pake ilmu sihir"

"O mijn God... Jadi Jij balik ke dunia jadi manusia?"

"Iya Let... aku kembali jadi orang setelah 30 tahun bergentayangan jadi kunti...aku membangun hidupku lagi dari awal"

"Ik iri sama Jij, bisa ke alam baka... Ik pengen sekali pergi ke sana... Ik udah bosan jadi kunti"

"Kamu berdoa aja Let, semoga kamu bisa pergi kesana"

"Berdoa sama siapa? Ik gak percaya sama Tuhan"

"Kamu harus percaya Let... aku udah membuktikan, tadinya aku juga sama kayak kamu"

"Oke Hayati, oh iya... kamu mau ketemu Febri kan?"

"Ho'oh Let... kamu ngajakin ngobrol aja dari tadi"

"Kamu langsung naik tangga aja ke lantai 2, di sana ada kantornya Febri"

"Lha, kamu gak nganterin aku? "

"Ik lagi sibuk ngelayanin para inlander bedebah yang pada lapar... Ik harus kembali ke depan"

"Oke kalo gitu"

Hayati dan Letty berpisah. Hayati berjalan menuju tangga, sedangkan Letty kembali menuju pintu yang terhubung ke cafe.

"Hey Hayati!"

"Iya Letty?"

"Lain kali Ik pengen duel lagi sama Jij, kali ini Ik pasti bakalan menang karena Jij udah jadi manusia lagi"

"Tantanganmu kuterima Let... aku kangen bertarung sama kamu... aku pengen ngalahin kamu untuk ke 53 kalinya... hihihi"

"Godverdomme!!!"

Letty tampak kesal, ia meninggalkan ruangan itu sambil membanting pintu. Hayati terlihat bahagia melihat kelakuan musuh bebuyutannya kesal.

Hayati menaiki tangga menuju lantai dua. Di sana terdapat sebuah ruangan yang sangat nyaman. Suasana ruang itu lebih mirip ruang keluarga daripada sebuah kantor pikirnya.

"Mas Febri..." panggi Hayati.

"Iya, tunggu bentar Hayati!!" jawab Febri yang sayup sayup terdengar dari ruangan lain.

Hayati kemudian duduk di sebuah sofa empuk. Ia melihat keadaan seluruh ruangan. Di sebelah kiri terdapat foto pernikahan antar Febri dengan Letty yang mengenakan pakaian pengantin khas Sunda. Letty terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya.

Ia menemukan sebuah buku album di bawah meja. Hayati penasaran dengan isi album itu. Ia pun mengambil dan membukanya. Di dalam album itu terdapat banyak foto momen pernikahan Febri dan Letty. Hayati senyum sendiri ketika melihat Letty yang tampak tal nyaman berfoto dengan orang orang yang selalu ia sebut dengan 'inlander'.

Halaman demi halaman ia buka, sampai ada sebuah foto yang membuatnya mendadak sedih. Dalam foto itu Febri dan Letty berfoto dengan sahabatnya yaitu Asnawi dan Eka.

Hayati memperhatikan Asnawi yang terlihat sangat kurus dan matanya berkantung. Air mata pun tak terbendung lagi, ia menangisi keadaan Asnawi yang terekam dalam foto itu.

"Foto itu diambil dua tahun yang lalu" sela Febri yang membuat Hayati terkejut.

Febri menghampiri Hayati. Ia menyuguhkan secangkir kopi di hadapannya, kemudian ia duduk.

"Mas Febri, Asnawi kenapa? Kok keliatan kurus?"

"Ceritanya panjang Ti, tapi sebelum aku cerita, aku pengen tau kenapa kamu bisa hidup lagi tanpa paku kuntilanak? Dan... kenapa kamu gak balik ke Asnawi?"

Hayati mendadak sesak napas. Ia mencoba menenangkan diri dengan menyeruput kopi panas yang ada dihadapannya.

"Apa kamu tau, pas aku lagi pacaran sama Mas Nawi, aku dikejar sama Bendoro?"

"Iya Ti, aku dan Eka dikasih tau sama Asnawi... Dia bilang sih, kalian habis bertarung, terus Asnawi bisa ngalahin Bendoro, tapi kamu juga terhisap ke alam baka"

"Cerita itu bener Mas Febri, aku emang pergi ke alam baka, tapi aku ditarik sama malaikat, katanya aku itu belum waktunya mati, aku juga cuman mati suri dan yang lebih bikin aku kaget, ternyata selama ini aku masih hidup... aku dijadiin kuntilanak hidup-hidup sama Bendoro pake sihir hitam"

"Apaaaaah!! Jadi selama ini kami orang hidup?"

"Iya Mas... aku ini hidup, aku sendiri juga gak tau, selama ini aku taunya jadi arwah gentayangan"

"Oke... oke... jadi tanah yang diambil sama si Nawi itu bukan sisa jasadmu?"

"Bukan Mas, jasad dan roh ku masih menyatu"

"Luar biasa!! Ini keajaiban Ti... kamu masih dikasih kesempatan sama Allah buat hidup kembali"

"Alhamdulillah Mas, semua itu berkat aku ketemu sama Mas Nawi"

"Hmmm... jadi abis kamu dikasih tau malaikat, kamu dihidupin lagi?"

"Iya Mas, aku kembali hidup, aku diturunkan tepat di tempat aku jatuh di jurang 30 tahun yang lalu"

"30 tahun? Berarti kamu udah tua dong? Kok masih tetep muda?"

"Umurku sekarang udah 53 tahun"

"Anjiiir!! Kamu seumuran sama mamaku?"

"Iya Mas, tapi wujud aku masih tetep kayak pas aku dibunuh, ini semua efek dari sihir itu"

"Luar biasa! Jadi selama ini si Nawi pacaran sama nenek-nenek hahaha"

"Hey!! Kamu jangan ketawa! Kamu juga nikah sama nenek-nenek 200 tahun!!"

"Apaaaah!! Letty udah 200 tahun?"

"Iya lah Mas, dia kan setan jaman Belanda... pastinya di udah tua banget"

"Euleuh!! Gak apa apa deh, yang penting dia tetep kelihatan kayak gadis 19 tahun"

"Dasar kamu ini!!"

Suasana tegang sedikit mencair dengan candaan yang dilontarkan Febri. Hayati pun bisa kembali bernapas teratur setelah sebelumnya terengah-engah.

"Setelah kamu hidup, kamu ngapain aja? Kenapa gak kembali sama si Nawi?" lanjut Febri.

"Pas aku bangun, Mas Nawi keburu pulang ninggalin daerah itu Mas... aku akhirnya ditolongin sama warga setempat, aku ikut numpang hidup di sana sampe aku baju dan duit buat pulang... sekitar tiga bulanan aku tinggal di kampung sampe akhirnya aku balik ke Bandung, aku mau nyemperin Mas Nawi, tapi pas deketin kostan nya, aku liat dia lagi di jemput sama Cascade, entah pergi kemana mereka? Aku pun milih buat mundur... aku tau kalo Cascade sangat mencintai Mas Nawi, dia pernah ngomong sama aku, jadi aku putusin buat ngebiarin mereka kembali berhubungan dan aku balik ke Jakarta buat nyari keluargaku"

"Astagfirullah!! Hayati!! Kenapa kamu gak nyamperin si Nawi aja waktu itu? Padahal si Cascade juga gak apa apa"

"Aku gak mau bikin Cascade sedih Mas, aku ngerasa bersalah sama dia karena udah ngerebut Mas Nawi"

"Hayati, kamu itu bodoh ya! Kamu tau gak keadaan Asnawi pas abis ditinggal kamu?"

"Dia pacaran lagi sama Cascade?"

"Bukan!! Tapi dia hampir gila, bahkan sampe sekarang, dia udah gak waras gara gara kamu Ti"

"Kenapa gitu Mas? Kan ada Cascade?"

"Cascade udah mati setahun yang lalu Ti, dia jadi korban kecelakaan helikopter di Eropa"

"Astaga!! Yang bener Mas"

"Iya Ti... selama ini Asnawi gak pacaran sama Cascade, mereka emang sempet deket, tapi cuman bentar, pas Cascade lulus kuliah, dia pergi ke Perancis buat lanjutin kuliah dan setahun kemudian dia meninggal"

"Jadi Cascade udah gak ada?"

"Iya Hayati, sangkaan kamu selama ini salah! Si Nawi ngalamin depresi dan insomnia berat, dia jadi susah tidur dan sering ngelamun, dia berusaha tetap tegar ngelanjutin hidup"

Hayati mulai goyah. Rasa bersalah terus menyeruak dalam pikirannya. Ia seakan tak sanggup lagi mendengar penderitaan yang dialami Asnawi.

"Terus sekarang, nasib Mas Nawi gimana?"

"Aku dengar dia kerja di sebuah perusahaan, tapi menurutku dia cuman berdelusi"

"Maksudnya gimana Mas?"

"Dia kerja di perusahaan fiktif, namanya PT Siluman, kantornya gak jelas, dia malah nunjukin sama aku pada gedung terbengkalai di Asia Afrika, terus aku coba nyari referensi tentang perusahaan ini, nyatanya gak ada info apapun tentang perusahaan ini, dia selalu berkoar koar sama aku kalo dia lagi megang proyek besar kayak pembangunan pabrik mobil Eserma, jalan tol laut, proyek ibu kota baru dan proyek sebelas ribu triliun, padahal semua itu gak ada... udah setahun dia jadi gitu Ti, aku juga gak ngerti, tapi sebagai sahabat, aku memilih untuk mempercayainya untuk menjaga perasaan si Nawi... sebelumnya si Nawi sempet jadi pengangguran setelah wisuda, dia sempet kerja jadi pelayan di restoran milik emaknya Cascade"

"Oalaaaah Mas Nawi sampe segitunya? Terkutuklah aku!!"

Hayati kini menangis. Ia tak bisa menahan lagi kesedihan yang memuncak. Febri memberikannya beberapa helai tisu untuk menyeka air matanya.

"Apa yang harus kulakukan Mas Febri? Apa yang bisa kulakukan untuk menebus dosa sama Mas Nawi?"

"Menurutku, kami harus pergi ke Bandung nemuin dia, ya semoga aja Asnawi bisa kembali waras setelah bertemu sama kami, karena dia selalu bilang kalo kamu itu cinta sejatinya, kamu kuntilanak gembel kesayangannya"

"Apa dia mau menerimaku Mas?"

"Aku harap begitu, berpisah dua tahun adalah waktu yang cukup lama, aku gak tau perasaan si Nawi kayak gimana sekarang... kalo gak salah, dia sekarang lagi pacaran sama Bi Asih"

"Apaaaaah!!! Bi Asih pembantunya Cascade?"

"Iya Hayati, sekarang dia udah jadi artis, chef terkenal, Chef Kartika... aku bener bener gak nyangka dia jadi gitu... aku masih tetep iri sama si Nawi, walaupun dia lagi terpuruk dan gak waras, tapi tetep aja dia bisa dapetin cewek cakep yang mencintainya"

"Bukannya, Chef Kartika itu pacaran sama Steve"

"Steve? Siapa dia?"

"Dia adik dari bos ku di tempat kerja"

"Kamu emang kerja dimana? Kok bisa ada di klinik kakaknya si Nawi"

"Kakaknya Mas Nawi? Siapa dia Mas?"

"Dokter Tisha"

"Dokter Tisha???"

"Iya Ti, emang kamu kenal dia?"

"Dia itu bos ku Mas, aku kerja jadi asistennya dia"

"Anjiiiiir!!! Beneran Ti?"

"Iya Mas, dia selalu bilang kalo adiknya pacaran sama artis, jadi selama ini Steve itu adalah Mas Nawi?"

"Luar biasa!! Jodoh emang gak kemana Ti, kamu berusaha ngejauhin Asnawi, tapi kamu malah deket sama kakaknya... ini pertanda kamu jodoh sama si Nawi"

"Tapi Mas, dia kan sekarang jadi miliknya Bi Asih?"

"Hey!! Kamu harus datengin Asnawi apapun yang terjadi"

Hayati pun mulai termotivasi. Dia mulai menyadari kalau takdir mengarahkannya kepada Asnawi. Ia tak menyangka selama ini, dia begitu dekat dengan keluarga Asnawi. Bahkan ia teringat perkataan Tisha yang ingin mengenalkan dirinya kepada sang adik. Akan tetapi kesempatan itu selalu terlewat begitu saja.

Tak lama kemudian, Letty memasuki ruangan sambil membawa roti khas Belanda yang bari dikeluarkan dari pemanggang. Aroma wangi menyeruak dan membuat siapapun mendadak ingin mencicipinya.

Febri menyuruh Hayati untuk memakan roti buatan istri kuntilanaknya sambil melanjutkan cerita.

...

APAKAH HAYATI AKAN MENURUTI SARAN FEBRI?

KITA REHAT SEJENAK PEMIRSAAAH!! emoticon-Betty
eni050885
yuaufchauza
galehnova
galehnova dan 44 lainnya memberi reputasi
45
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.