Foto: Seorang Pemuda Melakukan Lompat Batu Nias/Google

Lompat batu Nias adalah sebuah tradisi budaya atau kearifan lokal yang ada di Pulau Nias. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh para pria muda. Oleh karena itu, lompat batu Nias ini pun bisa menjadi suatu kearifan lokal yang terus dijalani.

Tradisi ini pun bisa menjadi salah satu daya pikat wisatawan di zaman ini. Ya, semua itu bisa dibilang kelebihan yang terdapat dari tradisi kearifan lokal ini. Namun pertanyaannya, sejak kapan tradisi ini dilakukan?

Lompat batu Niasatau bisa disebut juga hombo batu atau fahombo pertama muncul ketika di Pulau Nias sering terjadi peperangan antarsuku. Nah, hal semacam ini pun bisa dikatakan sebuah latihan bagi prajuritnya. Kenapa bisa dikatakan seperti itu? Sebab, sewaktu itu, banyak antarsuku yang membuat benteng jadi hal semacam itulah bisa menjadi suatu sejarahnya.



Sejarah itu pun semakin menarik karena di zaman sekarang masih ditampilkan ke permukaan. Namun, konteks tampilannya sudah berbeda, yaitu di zaman sekarang menjadi suatu perayaan atau tradisi yang bisa menyedot perhatian banyak wisatawan.



Nah, hal semacam itu pun tak bisa dielakkan lagi! Sebab, bisa dilihat juga oleh mata telanjang bahwa lompat batu Nias itu sangat indah. Kemudian, harus bisa diketahui juga bahwa tinggi batu yang harus dilompati itu adalah setinggi dua meter dengan ketebalan empat puluh sentimeter. Bagaimana tinggi dan tebal, bukan?

Sudah dituliskan di bagian atas juga bahwa tradisi ini dilakukan oleh pria muda. Oleh karena itu, para pria muda yang sudah siap melakukan ini pun berbaris memakai pakaian adat. Kemudian, mengambil ancang-ancang lalu berlari ke pijakan batu kecil seterusnya melayang ke udara untuk melewati batu itu. Nah, hal semacam itu pun bisa dibilang sangat memacu adrenalin karena bayangkan saja kalau tak berhasil! Mungkin, akan cedera yang bisa begitu parah.



Namun, berbanding terbalik jikalau pria muda itu berhasil meloncati batu setinggi dua meter itu. Maka, acara syukuran keluarga pun selalu dilakukannya. Nah, hal itu pun menjadikan sebuah tradisi yang indah untuk bisa dinikmati. Bukan hanya itu saja yang harus diketahui! Sebab, tradisi kearifan lokal ini pun sudah bisa dikatakan mendunia.



Keadaan yang menarik juga bahwa tempat acara ini sudah tersedia khusus. Jadi, setiap kampung di Pulau Nias pun memiliki tempat khusus untuk menyelenggarakan acara semacan ini. Kemudian, salah satu yang harus diingat juga bahwa lompat batu Nias pun pernah muncul di uang kertas Indonesia. Bagaimana kearifan lokal yang indah, bukan?[]