Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

romiirAvatar border
TS
romiir
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
pic source google.com

Im Not Your F*cking Clown


Balik lagi nih sama gua, Mungkin beberapa dari penghuni forum SFTH ada yang udah kenal sama gw lewat thread gw sebelumnya, tapi untuk yang belum kenal anggap aja ini perkenalan awal kita. 


Kenalin dulu nama gua romi umur gw sekarang anggep lah 24 tahun. Gua anak bontot dari 3 bersaudara, gua tinggal di sebuah kota kecil yang ada di jawa tengah, dan di kota ini gua perantauan. Orang bilang gua hitam manis ada sedikit lesung pipi yang menambah ketampanan gw  emoticon-Cool


Cerita kali ini mengisahkan saat gua lulus SMA, yang sedang indah indahnya masa muda dan mencoba menitih masa depan yang gemilang. Dibalut dengan kisah cinta,kisah sedih (bukan dihari minggu),.


Untuk beberapa reader yang udah pernah baca thread gw sebelumnya mungkin bakalan tau tokoh tokoh yang ada, namun untuk yang baru gua bakalan sisipkan secercah quotes untuk mendeskripsikan karakter tersebut, kali ini di tambah foto diawal, (bisalah buat dibawa ke kamar mandi) emoticon-Betty (S)


Kalo ada yang tanya ini fiksi atau real life, anggap aja fiksi biar lu gua enak yee kan. 


Thread ini gw bikin untuk mudah dimengerti bagi pemabaca, dengan gaya tulisan gua sendiri, jadi Mohon maaf kalo masih ada banyak typo, atau ada kalimat kalimat dalam bahasa inggris masih blepotan, anggep aja gw belajar bikin thread ye gan maafkeun. satu lagi gan yang gw minta gan , tetep ikutin rules yang ada di SFTH be a smart reader. Oiya untuk komen gua prioritasin nick cewe gua bales, kalo batangan gua bales ntaran. emoticon-Blue Guy Peace, demi  kenyamanan privasi nama nama tokoh disini udah gw samarin ya gan, jadi ga ada pertanyaan lagi tentang Sosmednya si tokoh dalam cerita disini.

Udah ada batasan usia, merasa belum cukup umur leave, merasa sudah cukup umur tapi tidak suka dengan chapternya ga usah di baca. take it easy bro

 


Jangan lupa buat tinggalin coment ,cendol, rate, share kalo menurut agan sista cerita gua menarik untuk bacaan ringan sela-sela padatnya gawean.


  


Genre: Romance, Comedy, Adventure


Duration: on going



Update: Tuesday, Thursday (Depend on the real life)


Quote:
Diubah oleh romiir 28-04-2021 05:19
japraha47
Mr.Tamblonk
arieaduh
arieaduh dan 88 lainnya memberi reputasi
79
139.4K
850
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
romiirAvatar border
TS
romiir
#337
part 34 Heartache '2
“ssssssssttt wussssssshhhh” asap putih dari rokok yang gua hisap dalam dan gua keluarkan secara perlahan mengepul memenuhi seisi ruangan, sembari gua melihat ke arah kamar dimana tempat dipta sudah tertidur..


Budi: “banter men ngorce mu” (cepeet banget lu ngerokok)

Gua: “banyak pikiran bud gw”

Budi: “kenapa emang ?”

Gua: “dipta diputusin, lebih tepatnya di selingkuhin.”

Budi: “sama cowo yang waktu kita ketemu itu”

Gua: “betul”

Budi: “haha anj******ngggggg muka pas pasan gitu sosoan selingkuh”

Gua: “nah bener banget”

Budi : “terus mau gimana ?”

Gua: “gua besok mau kesana, mau gua samperin”

Budi: “dancokkk, tenane?” ( yang bener)

Gua: “iya, tadi gua udah nelfon dia”

Budi: “aku melu rom!” (aku ikut rom)

Gua: “rasah, aku tak dewe wae” (ga usah , gua sendiri aja)

Budi: “ngko koe kenopo kenopo ning kono” (ntar lu kenapa kenapa disana)

Gua: “haha sama orang kek dia mah masih bias gua berdiri teegak”

Budi: “haha sukk yowes karepmu”


..... keesokan harinya.....


“ay bangun, ayo pulang” sentuhan lembut mengelus elus bagian keepala gua

“oiya bentar tak mandi” gua bangun dan langsung ke kamar mandi


Pagi hari tepatnya jam 6 gua sudah bangun dan berisap untuk melanjutkan untuk mengantarkan dipta kembali ke asramanya. Didalam kRL gua memberikan headset untuk kami dengarkan berdua, kumpulan lagu dari Secondhand Seranade yang gua putar saat itu.

Membutuhkan kuran leih 2 jam perjalan sampai di stasiun panjang (panjang / parung) dari jakarta kota, ini merupakan kali pertama gua ke daerah tanggerang dan ke campusnya dipta. Ternyata perjalanan jauh kalo dipta harus main ke jakarta untuk sekedar bertemu gua, dan merasa kasian setelah merasakan perjalanan yang teramat jauh serta penuhnya para pengguna akomodasi KRL ini.

Setelah dari stasiun kami melanjutkan menggunakan angkot untuk sampai di daerah (lupa gw nnama daerahnya), sepanjang perjalanan dipta memberikan gua informasi terkait kendaraan yang harus gua naiki nanti untuk pulang ke jakarta. Tak berapa lama kami berhenti tepat di gang jalan kosannya dan kami melanjutkan untuk jalan kaki, hingga akhirnya kami tiba di kosannya.


Dipta: “ini kontrakan ku”mendorong pintu gerbang

Gua: “bagus juga”

Dipta: “istirahat dulu ay, tak buatin minum ya”

Gua: “boleh”


Gua melihat banyak taruna taruni ini lewat didepan kosanya dipta.


“nih ay minumya”

Gua; “kok banyak taruni yang lewat sini”

Dipta: “ya itu kekiri udah campusku ay”

Gua: “owalah pantesan”


“romiiiiiiiiiiiii”

Seseorang memanggil nama gua dari belakang, dan tak lama di ikutin dengan penampakan wajah seorang wanita dari balik pintu kontrakan


“oh ini namanya romi, manis juga dip” kata si cewe


Gua yang salting karna mahkluk penghuni kontrakan keluar semua,


“aaaa enggaaa aaaa” gua yang tiba tiba gagu


Dipta: “haha apaan sihm udah kasian tuh mukanya merah”

Cewe1 : “udah lah dip sama dia aja ketimbang sama senior lu”

Dipta; “ngaco gua kan cerita kalo gua sama dia temenan dari SMA

Cewee1: “temenan dari SMA kok ssssssssaaaaaaa” mulutnya langsung dibungkam oleh dipta dan dia menyeretnya kedalam rumah”


Gua yang kaya kambing conge pun hanya bisa ketawa ketiwi melihat kelakuannya.


“ay gua siap siap dulu” teriakan dipta dari dalam kosanya”

“yooooo” balas gua


Melihat kearah jam tangan sudah menunjukan ppukul 10.40 dan kembali gua menatapi setiap taruna taruni yang berjalan kembali ke asrama mereka..

Samar-samar gua mencoba memicingkan mata dan melihat .....


“woi anak anj*******NGemoticon-Mad ” kata gua yang sedikit keras dari balik pagar kontrakan.


Saat dia menoleh kearah gua dan Ternyata benar dia adalah orang gua cari, Seketika gua berlari keluar dan langsung menghampirinya, ayunan tangan kanan yang sudah gua kepal lalu terayun tepatkan mendarat diantara rahang miliknya.


“:BUAAAAAKKKKKKKKKKKK” terdengar keras pukulan yang mendarat tepat dibagian rahangnya, membuat dia tersungkur dan topi yang dia kenakan pun terlepas jatuh ke tanah

“BANGUNNNNNNNemoticon-Mad ” teriakan gua


Dia mencoba bangun dari tempatnya terjatuh dengan dibantu beberapa temannya.


“bener bener lu cari mati” katanya yang memegang bagian bibirnya

“lepas baju lu, ga keren lu berdarah darah pake seragam!!”kata gua yang sambil melemaskan otot otot pergelangan tangan.

“banyak bancot” dia mendekat dan menlayangkan pukulan, namun gua masih dapat menghindar dan memegang bagian pundaknya dan langsung mengarahakan badanya ke lutut gua. Terus bertubi tubi gua incar bagian perutnya dengan lutut kaki kanan.

“PRAKKKKKKK” sebuah benda menghantam bagian belakang punggung dan membuat gua melepaskan cengkramani anak Anj**G ini dari tangan gua.

“anjrittttttt” gua yang sambil tertawa menahan rasa sakit dan melihat kearah si pemukul

“lu mau bantuin senior lu ini ?” kata gua dengan keras setelah melihat tanda disamping kanan kiri bahunya masih menggunakan level 1

“nah lu ngapain cari ribut disini”katnaay dengan tegas

“tanya sama seniorlu”

“kalo ada masalah pribadi jangan disini bang”

“dimana lagi ?h ha dimana lagi tempatnya yang pas buat ngejatuhin harga diri senior lu ini!!!”

“hahaha mati lu rom” kata si angga (anak Ajgggg)

“haha bangsaaaatt” gua mulai panas karna benar benar banyak yang harus gua lawan dan sempat berifikiran, gua bakalan berakkhir disini....


Kemudian gua berlari menuju kearah si angga namun dihadang oleh beberapa teman seangkatanya, dan pukulan telak mendarat kearah hidung membuat langkah kaki terhenti darah pun keluar dari hidung, cukup deras darah yang keluar lalu gua lap dengan tangan kanan dan tanpa sadar gua menjilatinya.

“hahaha sinihhh lu anak anjinggggggggg” kembali gua berlari kali ini gua siap dengan kaki untuk menendang orang yang menghadang ini, berhasil gua lolos dari 2 orang yang menghadang lalu gua meluncurkan kembali kepalan tangan kali ini gua berencana untuk langsung mengtakedownnya, dengan mengincar bagian uluh hati.
kembali gua merasakan sisi jahat gua, romi yang kesetanan romi yang ga punya rasa sakit, romi yang dulu pernah ngehajar kakak kelas sampe guru BP. Gua merasakan itu semua hadir kembali saat ini.

Tepat terkena di bagian uluh hatinya dia kembali tersungkur dan memegang perut menahan rasa sakitnya, namun setelah itu


“Romiiiiiiii” sesorang berteriak dan gua menoleh ternyata suara itu berasal dari diipta, dan gua balas dengan senyum


Karna lengah Gua pun terdorong kedepan dan jatuh ketanah dan menjadi bulan bulanan mereka....



Tak berapa lama


“woyyyyyyyy, berhenti ga lu semua”


Gua mendengar teriakan seseorang, dan tak lama gua bisa melihat cahaya sinar matahari yang terik menyinari, kemudian seseorang membantu gua berdiri. Samar samar gua melihat ayub dan budi.



“asuuuuu raimu bonyok ngono rom”(njiiirrr muka lu bonyok gitu)

“rame banget cukk, tak kiro siji lawan sijihaha ”(rame bagnet, gua kira satu lawan satu) tertawwa gua menjawabnya

“ya ra mungkinlah”(ya ga mungkin)

“koe kok isoh tekan kene” (kok lu bisa smape sini kata gua

“aku meluni koe ket nang sepur”(gua ngikutin dsri tadi di kereta)


“Romiiiii kamu kenapa sih”dipta datang mengguncang guncang badan gua

“gapapa dipt haha” masih bisa tersenyum gua meskipun pandangan gua udah kabur

“ lu temenya?, mau di matiin sekalian lu bertiga?” kata salah satu tingkat 1

“haha ga takut gua sama lu semua” kata budi


“sssstttt. Gua terima pukulan lu pada, tapi dengerin gua ngomong dulu, mana Anakkk Anjgggg yang lu pada belain????. Asal lu tau dia udah nyakitin temen sengkatan lu, dia nyelingkuhin dipta. Dipta kawan gua ga mungkin gua diem ngeliat temen gua disakitin, tapi lu pada tingkat 1, yang satu angkatan saama dia malah ngelindungi senior lu yang jelas jelas salah. Koyol lu pada”


Seketika suasana menjadi hening, keributan yang gua timbulkan membuat keramaian di gang ini.


“ayo balik” kata gua ke budi yang menggendong gua

Dipta: “jangan dulu kamu disini dulu, aku obatin dulu”

Gua: “ngga usah ay, udah ada budi ayub”

Dipta: “ngga mau kamu disini dulu pokoknya”


Gua meliat jam ternyata sudah hampir jam 12 dan gua ingat kalo dia harus balik ke kampus. Lalu gua mengelap darah yang ada di bibir dan hidung gua, berdiri dihadapan dipta menestekan airmata yang mata yang membaashi pipinya, gua coba lap dengan tangan gua yang kotor ini, lalu gua cium keningnya.


“gua ga akan tinggal diem kalo temen gua disakitinemoticon-rose ” kata gua yang terbata bata

“gua pulang ay”

Tingkat 1: “gua anterin bang” salah satu dari tingkat satu menawarkan tumpangan

budi: "ga usah"


Kemudian kami bertiga berjalan kearah ujung gang dengan gua yang di bopong budi dan ayub, kami berjalan melewati para taruna maupun taruni yang hendak kembali ke asrama.


Budi: “haha emang lu ga ada punya rasa takut rom”

Ayub: “bangs******tt emang ni bocah, kesekolah orang cari ribut dateng sendiri. Orang gila doang yang kek lu”

Gua: “haha gua makasih lu pada dateng, kalo ga mungkin gw lewat”

Budi: “mana ada temen yang kesusahan kita biarin jalan sendiri”

Gua: “makasih yub bud” kata gua yang sembari tertawa


Yah mereka bagian dari teman sejati gua kedepannya, gua sama sekali ga nyangka kalo mereka bakalan dateng saat itu, gua Cuma bisa pasrah namun mereka datang menyelamatkan gua dari kegilaan yang gua buat sendiri.


Ayub: “tapi gua salut sama lu rom, temenlu disakitin diselingkuhin lu dateng buat balees dendam, dan bales dendamnya keren lagi bikin malu si mantannya”

Gua: “haha biasa aja”

Ayub: “gua ga kepikiran sampe sana kalo temene gua disakitin pun paling gua Cuma bisa nenangiin dia”

Gua: “gua beda yub, entah kenapa sama dipta gua ngerasa dia harus bener bener gua jaga, ga boleh ada yang nyakitin dia”

Budi: “lu cinta kali sama dia”

Gua: “kagak, belum ada rasa rasa sampe kesitu”

Budi: “emang lu guardian angel”

Gua: “hahasukkk sosoan inggrisan”

Budi: “celeng”emoticon-babi

Selama di KRL wajah gua tutup masker dan mengenakan kacamata yang di beli tadi sebelum naik kereta, wajah tertutup rapat, gua duduk di bangku sedangkan kawan gua berdiri di depan gua.



Sesampainnya di Kosan....




Gua minta direbahkan di kamar kosan, tak berapa lama mata gua terpejam


“I Don’t Care” nada dering panggilan masuk membuat gua terbangun

“hallo, romi jadi ?”

“siapa yah ?” dengan kondisi mata yang masih terepejam

“milla romiiiii,”

“oh iya kenapa mil?”

“jadi engga?”

“jadi engga kemana yah ?” saat itu gua linglung

“bodo ah rom, nyebelin banget jadi cowo, seenak jidad ngelupain janji!” terdengar nada kesal dari mila

“hah lu kenapa sihhhh???”

“tau lah rom gua bete sama luuuuu, udah ga usah sekalian aja liburannya, percumah cowo kek lu ga punyya perasaanemoticon-breakheart

“iya maaf”

“tuttt... tuttt. Tuuuut”


“lah kok mati ? kok lu marah marah, ah bodo lah pusing pala gua” kata gua yang melempar hape....


Samar sama terdengar adzan, saat mencoba membuka mata terlihat cahaya lampu terang, mungkin hari sudah malam dan gua tertidur pulas, hanya sekejap terbangun kemudian rasa kantuk datang kembali.


“masyalloh romi,”emoticon-Frown seseorang berteriak histeris.


Perlahan meencoba membuka mata dan melihat kearah sumber suara itu, ternyata sesosok wanita berkerudung datang.


Gua: “oh mil, kok bisa disini ?” kata gua dengan lirih

Mila: “aku minta maaf romiii, aku ga tau kondisi kamu kaya gini,” mata yang mulai berkaca kaca

Gua: “ sante aja mil, wajar lu marah marah ke gua.emoticon-Smilie

Mila: “maafin aku yah rom”emoticon-Frown

Gua: “iya sante, gua yang minta maaf ga bisa nepatin janji ke lu”

Mila: “engga gapapa kok, aku udah netting ke kamu dulu”

Gua: “iya. Kamu kesini sama siapa ?”

Mila: “naik busway terus tadi di jemput ayub di priok”

Gua: “jauh banget, sampe ngerepotin kamu”

Mila: “engga aku ga ngerasa direpotin. Kamu kok bisa kaya gini ?” katanya yang sambil memegang bekas luka di pelipis sebelah kanan

Gua: “aku pengen mandi dulu, badan ku kotor bau kringet juga”

Mila: “bisa emang mandi ? sinih aku sekain aja gapapa” membantu gua untuk duduk di tembok

Gua: “bisa kok bisa tenang” dengan tersenyum gua berkata

Mila: “yakin bisa sendiri ?”

Gua: “bisa mila”

Mila: “aku ga yakin” wajahnya yang muram

Gua: “haha bisa tenang aja”

Mila: “sinih tak mandiin aja”

Gua: “udah gila kali, bentar yah aku mandi dulu”


Berjalan dengan rambatan tembok gua berusahan untuk tetap fokus menuju kamar mandi. Perih terasa saat air terkena luka ditubuh gua.

Tak berapa lama gua mandi dan sudah membilas bersih luka luka yang sudah mengering karna debu jalanan dan pasir, gua kembali ke kamar kosan dengan hanya anduk yang melingkar di pinggang, gua masuk kedalam kamar dan mendapati mila yang sudah menyiapkan baju ganti dan beberapa obat P3K


Gua: “maaf mil, gua ganti baju sebentar yah” kata gua dengan santun meminta untuk keluar dari kamar

Mila: “oiya aku keluar dulu rom”


Setelah menggunakan baju yang sudah disiapkan, gua membukakan pintu dan menyuruh mila untuk masuk. Bersandar ditembok mila mengobati luka gua.


Gua: “pelan pelan ya perih” hehe

Mila: “masa preman sama obat merah takut” katanya yang sambil tertawa

Gua: “beda cerita neng”


“jadi gini” kata gua yang mencoba memulai untuk menceritakan kejadian yang gua alami

Mila: “kalo kamu keberatan untuk cerita gapapa kok rom” katanya yang melihat kearah mata gua saat itu

Gua: “engga gua pengen cerita tentang kehidupan gua, biar lu ga salah paham”

Mila: “okey, aku dengerin”


Lalu gua menceritan semua asal muasal gua bisa bonyok seperti ini, dan gua menceeritakan siapa dipta, apa hubungan gua sama dia, termasuk gua menceritakan semuanya tentang nor fanny.

Sengaja gua menceritakan semuanya agar mila paham, antara gua, fanny, dipta dan mila sendiri, semua gua anggap teman jadi gua bakalan ngelakuin hal yang sama kalo dari kalian ada yang menyakiti, gua perlakukan sama diantara mereka, dan sama sekali belum menaruh rasa.


Mila: “kenpaa kamu ceritain semua rom ?” katanya heran

Gua: “ya untuk apa gua sembunyi-sembunyiin mil ?lebih baik lu denger semua, jadi lu bisa menilai gua, dengan kondisi gua saat ini. Kalo masih mau temenan sama gua ya ayo kalo menurut lu ga pantes ya gua sadar diri”

Mila: “kan biasanya cowo selalu nyembunyiin kalo semisal dia lagi deket sama seseorang”

Gua: “sorry mil, gua ga kaya gitu. Mendingan gua jujur kalo memang banyak wanita yang ada disekeliling gua”

Mila: “ternyata selain baik kamu jujur orangnya rom” senyum 3 jari terlihat gigi kelincinya membuat gua merasa luluh karna imut wajahnya.

Gua: “haha biasa aja sih, gua selalu kaya gini jama SMA”

Mila: “besok besok kalo kita main kita ngobrol yah, aku pengen cerita cinta dari jaman Kamu SMA”

Gua: “oke, aku ga nuntut kamu juga buat cerita kok tenang”

Mila: “oke, kayaknya bakalan ga cukup main biasa deh”

Gua: “haha bilang aja sekalian liiburan”emoticon-Nohope

Mila: “tau aja”emoticon-Embarrassment

Gua: “dasar taruni”


Kami berbincang bincang hingga tanpa sadar sudah jam 10 malam.


Gua: “mil maaf udah jam 10 kamu pulangnya gimana yah ? aku minta anterin ayub aja yah ?”

Mila: “ga mau pulang”

Gua: “loh ?” kata gua terkaget

Mila: “aku mau nemenin kamu dulu rom, besok pagi baru pulang. Boleeh yah ?”

Gua: “ Kan udah ada ayub sama budi milaaa, tenang aja udah kamu obatin juga ini”

Mila: “gapapa rasanya pengen disamping mu dulu”

Gua: “nah nanti dicariin ga?”

Mila: “gampang nanti aku bilang nginep dirumah temen”

Gua: “okeh maaf yah kamarnhya kecil”

Mila: “iya gapapa rom sante aja”

Gua: “jadi gimana kok kamu bisa kesini ?”

Mila: “iya jadi tuh setelah kita telfonan aku sebel banget sama kamu asli, seenak jidad mbatalin janjian. Udah gedek pokoknya deh rom. Eh ga lama ayub ngirim foto yang itu kamu lagi tiduran babak belur mukanya. Terus aku tanya ayub itu romi? Dia bilang iya,terus aku telfon deh”

Gua: “haha maaf yah mbatalin janji mainya”

Mila: “iya gapapa”

Gua: “jadi udah ga gedek kan sama gua ?”

Mila: “engga” dengan gelengan kepalanya yang menambah kesan imutnya

Gua: “hehe makasih” gua memegang dagunya


Malam itu dilanjutkan mila memasak mi untuk kami penghuni kos dimana malam itu hanya ada ayub budi.

Mila: “ayo makan dulu, sinih aku suapin”

Gua: “bisa sendiri kok mil”

Mila: “udah gapapa sikutmu juga luka gitu pasti susah buat makan”

Gua: “makasih yah”


Ayub yang lewat dan melihat mila sedang menyuapi gua.


Ayub: “aduhhh atuuu atit juga mil, aku mau dong disuapin kek romi”

Mila: “oh ayub juga sakit ? yaudah makan sendiri dulu yah ? masih bisa gerak kan tanganya?”

Ayub: “jiii....dianggep serius si PEA”

Mila: “loh emang boongan ?”

Ayub: “taraaaa sudah lupakan”


Hari semakin larut gua melihat mila sudah terlihat dan gua mempersilahkan untuk dia tidur.

Gua: “kamu tidur di kamarku aja mil, aku tidur sama budi ayub gapapa”

Mila: “loh disini kan bisa?” katanya yang menunjuk space kosong

Gua; “ya itukan lantai dingin aku juga ga ada tiker”

Mila: “engga papa rom,”

Gua: “engga kamu tidur kamar ku aja biar aku sama anak anak yah”

Mila: “oke deh, tapi boleh pinjem celana pendek sama baju kaosnya?”

Gua: “ambil aja ditempat kamu ambil baju tadi”

Mila: :”oke makasih”

Gua: “ok yaudah gua tinggal keluar yah”

Mila: “yakin ga mau tidur sebelah aku ?”emoticon-Embarrassment katanya yang sambil menggoda

Gua: “haha nextime maybe”emoticon-Genit

Mila:” Oke”

Gua: “take your time,”


Lalu gua pergi keluar dan menutup pintu kamar, gua ke ruang tv dan ngumpul sama budi dan ayub.


Budi: “loh mila turu dewe rom ?” (loh mila tidur sendiri rom?)

Gua: “yaiyalah masa tak kelonin”

Ayub: “emang sa punya kawan ini ta punya nafsu sudah” katanya dengan logat timur yang khas

Gua: “gila aja lu, cewe kek dia gua ga bernafsu, semua itu bisa di kendalikan yub belajar menahan nafsu”

Budi: “jemmmmmmmmmmmm”

Malam itu gua merasa nyaman dan aman, satu sisi gua mempunyai teman yang bisa dibilang sahabat sejati yang sama sekali gua ga prediksi mereka benar benar muncul disaat gua sedang dikeroyok, dan gua punya mila yang dengan perhatianya memberikan gua rasa nyaman layaknya seorang pasien yang dirawat susternya sepenuh hati.

Gua melihat hape gua penuh dengan panggilan tak terjawab dari dipta dan nor fanny,

“loh kok ada panggilan keluar ke dipta?” tanya gua heran ke anak anak

Budi: “iyo aku mau seng ngangkat telfone dekne” (iya tadu aku yang ngangkat telfon darinyaa)

Gua: “terus ?”

Budi: “ya gua cerita kondisilu sekarang lah?”

Gua: “terus?”

Budi: “keknya sih dia nangis liat foto yang gua kirim ke dia, katanya dia ngerasa salah bangeet udah cerita ke lu kalo habis putus”

Gua: “terus?” sembari membuka beberapa pesan chat dari nor fanny juga

Budi: “ya dia bilang kalo lu udah baikan suruh ngabarin dia”

Gua: “oke gua line dia”

.Budi: “sama tadi nor fanny juga telfon terus gua jawab lu lagi mandi”

Gua: “yaudah bagus jangan cerita ke dia kalo gua lagi kek gini, takutnya malah bikin beban pikiran”



“kalem ay gua masih hidup kok emoticon-Big Grin” line yang gua kirim ke dia


Tak lama hape gua berdering telfon masuk dari dia


“romiiiiiiiiiiiii” teriakan melengkin dari speaker hape gua terdengar nyaring

“ga usah histeris”

“kamu gimana keadaan ? udah mendingan ?”

“udah ay,”

“jangan boong, ga mungkin”

“aku ga boong udah di kasih obat merah ini luka lukanya”

“sama siapa hah!” dengan nada yang ngegas

“kebetulan ada taruni yang kenal sama aku dia dateng ke kosan terus ngasih obat merah”

“yaudah kalo udah diobatin, aku khawatir banget aku telfon berkali kali ga diangkat, giliran diangkat suara budi”

“iya tadi pulang langsung tepar”

“maaf ya ay gara gara aku kamu jadi kek gini”emoticon-norose

“santui, kan lu temen gua. Masa iya lu disakitin gua diem aja”

“aku ga nyangka kamu senekat ini, tau gitu aku ga cerita ke kamu”

“lu ga cerita kalo lu diselingkuhin lu yang gua amuk”

“aku takut banget ngeliat kamu dikeroyok tadi, untuk budi ayub dateng bisa ngelerai”

“iya beruntung gua punya temen kek mereka”


.......


last word she said
You Are My Guardian Angelemoticon-heart
fakhrie...
trikarna
wakazsurya77
wakazsurya77 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.