TS
iskrim
Apakabar Lagu Pop Indonesia Berbahasa Daerah, Siapa yang Kangen Dengan Artis Ini?
[ HT# 839 ]
Dulu, era 90 dimana lagu pop progresif dan lagu cengeng menjadi dominasi pilihan masyarakat yang haus akan hiburan musik. Pop progresif hingga jazz digemari masyarakat kelas menengah atas dan pop cengeng, dangdut paling digemari masyarakat menengah kebawah.
Dari ratusan lagu dan artis yang wira-wiri di layar kaca dan radio saat itu tentu ada yang nasibnya lebih beruntung karena memiliki penggemar yang lebih luas hingga ke pelosok daerah, terutama tanah kelahiran artis itu sendiri, tapi meski begitu ada artis lain yang juga menyanyikan lagu daerah lain dan terbilang sukses hingga mengeluarkan album berikutnya.
Sebut saja macam band legend Koes Plus lebih dulu memulai sebelum artis era 90an ini hadir dengan lagu berbahasa daerah, tembang pop Jawa. Lagu-lagunya pun sederhana, menceritakan kehidupan sehari-hari petani, bagaimana berjuang hidup dengan suka cita, hingga urusan percintaan gadis desa yang menggoda. Dan... mereka sukses.
Begitu memasuki era 90-an pasar yang lebih luas bagi bisnis musik Indonesia kian melesat pesat diterima masyarakat karena dizaman itu radio kaset bukan lagi barang mewah dan hanya ada tv nasional juga radio saja hiburan 'digital' analog saat itu yang paling populer di kehidupan masyarakat.
Melihat ceruk yang dalam dan pasar yang luas maka produsen musik beserta artis andalannya mengeluarkan lagu-lagu pop berbahasakan daerah, sebut saja misalkan Itje Tresnawati dengan lagu pop Sundanya, Nur Afni Octavia dengan pop Jawanya, Hetty Koes Endang dengan pop Sundanya dan masih banyak artis lain mengikuti jejak mereka.
Ide brilian menyanyikan lagu baru bertemakan lirik pop daerah ini rupanya tidaklah sia-sia, sempat mencuat lagu-lagunya mencetak dan menjadi hits bukan hanya di daerah asalnya tapi sampai kepelosok luar pulau, seperti dulu ada lagu berjudul Gethuk yang dibawakan oleh Nur Afni Octavia sangat populer (meskipun beberapa artis kadang membawakan lagu dengan cengkok yang sedikit dipaksakan) tapi tetap enak di dengar. Lagu berbahasa daerah pun sempat masuk list tangga lagu populer berbahasa Indonesia di radio-radio. Ya, lagu pop bahasa daerah mampu menunjukkan tajinya.
Pilihan lagu berbahasa Jawa, Sunda, Minang adalah tepat karena terutama horang Jawa banyak tersebar dihampir kepulauan Indonesia. Secara bisnis target semakin luas, target tercapai karena orang yang merantau merasa terwakili lewat artis idolanya, dan keuntungan bagi produsen musik pasti sudah didepan mata.
Tapi kini, artis-artis nasional seperti lupa atau tidak sadar kalau pasar ini begitu luas dan bisa digarap kembali. Secara life time lagu berbahasa daerah itu (menurut saya) "ever green" dan menjadi alternatif bahasa lagu untuk dinyanyikan.
Yoyoiii, semoga artis zaman now yang telah populer ikut serta atau mengikuti jejak kesuksesan para seniornya. Jangan sampai seperti pepatah yang kira-kira mengatakan semut diseberang kelihatan, gajah didekatnya malah tak terlihat. Selain memelihara dan mencintai bahasa daerahnya ini adalah pasar yang besar untuk dilanjutkan... jangan disia-siakan.
Kita lihat nanti siapakah yang akan memulainya lebih dahulu. Sekarang kalau saya tanya menurut kamu siapa artis yang cocok dan enak didengar membawakan lagu baru dengan lirik bahasa daerahnya? Bikin list dong dikolom komentar. Terimakasih, tamat.
Copyright © 2016 - 2021 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel
Diubah oleh iskrim 09-11-2021 10:44
EriksaRizkiM dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.9K
82
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Music
19.8KThread•8.9KAnggota
Tampilkan semua post
andriwu29
#22
Digarap kok dan cukup sukses... liat aja ada happy asmara deni cak nan. Nella karisma ,jihan audy ,yeni inka , via vallen, mreka semua rata rata nyanyiin lagu bahasa daerah terutama jawa..
Tapi yg paling kreatif happy asmara.. video clipnya meski sederhana tapi sukses bikin baper.. videonya selalu dibikin ada ceritanya kaya film..
Nella sama via rada rada merosot deh sejak ada happy sama jihan...
Tapi jihan bersinarnya cuma bentar aja soalnya video klipnya serasa ngambang.. meski aslinya cantik tapi dandanan jihan di video video dy serasa nora. Ingin jadi wah dan beda tapi malah kelihatan aneh. Sayang bgt jihan gak belajar apa yg diinginkan konsumen...
Tpi mreka semua di genre dangdut, bukan salah mreka klo gak di pop daerah soalnya mreka cuma ngikutin apa yg diinginkan fans dan masyarakat...
Nah klo di telusuri lgi sebetulnya antara jihan dan happy asmara pernah kok rilis pop cuman videonya gak laku... jadi mereka lebih dalami dangdut...
Oh iya mreka semua rilisnya di youtube dan gak bikin kaset.. sekarang kaset udah gak laku semenjak tv led bisa puter video flashdisc yg bisa diisi sendiri pake otg...
Video youtube juga bisa didonlod ke flashdisc pake apk videoder tpi itu ilegall soalnya termasuk pembajakan..,cuman klo di konsumsi sendiri dan gak diperjual belikan gak papa...
Yah sekarang musisi rilisnya di youtube dan dapet duit nya dari tayangan iklan di channel mereka... gak kaya dulu artis dapet duitnya dari hasil penjualan kaset..
Buat artis yg gak bisa move on ke youtube bakalan kualahan kaya dulu jkt 48 karna kaset nya gak laku banyak manager nya sampe bunuh diri...
Tpi sekarang artis youtube di tuntut buat kerja lebih keras lgi... soalnya dengan mudahnya lgu bisa di akses konsumen jadi mudah bosan...
Musisipun jadi harus bisa merilis setidaknya 2 lgu seminggu atau 3 lgu dlm sebulan.
Selain itu penghasilan dari youtube cukub receh... klo gk punya banyak banyak konten bisa sia sia...
Gk kaya dulu musisi punya 1 lgu pun tenarnya bisa langgeng...
Tapi yg paling kreatif happy asmara.. video clipnya meski sederhana tapi sukses bikin baper.. videonya selalu dibikin ada ceritanya kaya film..
Nella sama via rada rada merosot deh sejak ada happy sama jihan...
Tapi jihan bersinarnya cuma bentar aja soalnya video klipnya serasa ngambang.. meski aslinya cantik tapi dandanan jihan di video video dy serasa nora. Ingin jadi wah dan beda tapi malah kelihatan aneh. Sayang bgt jihan gak belajar apa yg diinginkan konsumen...
Tpi mreka semua di genre dangdut, bukan salah mreka klo gak di pop daerah soalnya mreka cuma ngikutin apa yg diinginkan fans dan masyarakat...
Nah klo di telusuri lgi sebetulnya antara jihan dan happy asmara pernah kok rilis pop cuman videonya gak laku... jadi mereka lebih dalami dangdut...
Oh iya mreka semua rilisnya di youtube dan gak bikin kaset.. sekarang kaset udah gak laku semenjak tv led bisa puter video flashdisc yg bisa diisi sendiri pake otg...
Video youtube juga bisa didonlod ke flashdisc pake apk videoder tpi itu ilegall soalnya termasuk pembajakan..,cuman klo di konsumsi sendiri dan gak diperjual belikan gak papa...
Yah sekarang musisi rilisnya di youtube dan dapet duit nya dari tayangan iklan di channel mereka... gak kaya dulu artis dapet duitnya dari hasil penjualan kaset..
Buat artis yg gak bisa move on ke youtube bakalan kualahan kaya dulu jkt 48 karna kaset nya gak laku banyak manager nya sampe bunuh diri...
Tpi sekarang artis youtube di tuntut buat kerja lebih keras lgi... soalnya dengan mudahnya lgu bisa di akses konsumen jadi mudah bosan...
Musisipun jadi harus bisa merilis setidaknya 2 lgu seminggu atau 3 lgu dlm sebulan.
Selain itu penghasilan dari youtube cukub receh... klo gk punya banyak banyak konten bisa sia sia...
Gk kaya dulu musisi punya 1 lgu pun tenarnya bisa langgeng...
Diubah oleh andriwu29 08-11-2021 15:46
eyefirst2 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup