- Beranda
- Berita dan Politik
Sikap Sekolah yang Hentikan PTM Terbatas Perlu Diapresiasi
...
![wowsiap.com](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/10/08/avatar11107774_2.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
wowsiap.com
Sikap Sekolah yang Hentikan PTM Terbatas Perlu Diapresiasi
![Sikap Sekolah yang Hentikan PTM Terbatas Perlu Diapresiasi](https://s.kaskus.id/images/2021/11/02/11107774_20211102115626.jpg)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Istimewa)
Wowsiap.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi sikap pemerintah daerah dan sekolah yang menghentikan metode pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu karena banyak siswa dan guru yang terpapar Covid-19.
Antara lain seperti penutupan 50 sekolah di Bandung, yang terjadi dalam satu pekan terakhir ini. “Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi/Kemdikbudristek, perlu mengevaluasi sistem PTM yang telah dilakukan di daerah masing-masing,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/11).
Yakni dengan menjadikan data kasus covid-19 di tiap wilayah, sebagai acuan dalam evaluasi PTM. Pihaknya juga meminta pemerintah melalui Kemdikbudristek dan Dinas Pendidikan, terus mengawasi PTM yang sedang berlangsung.
Baik dari sarana prasarana yang sesuai dengan protokol kesehatan, kedisiplinan guru, siswa dan kepatuhan seluruh tenaga kependidikan. Terutama dalam mengikuti protokol kesehatan, maupun standard operating procedure/SOP tiap sekolah selama masa pandemi.
Dia juga Meminta pemerintah melalui Kemdikbudristek bersama pihak sekolah, terus menggencarkan program vaksinasi kepada anak-anak berusia sekolah, guru, dan juga tenaga kependidikan lainnya. Hal itu agar PTM dapat berlangsung dengan lebih aman dan nyaman serta tercipta herd immunity yang baik di lingkungan sekolah.
“Kami meminta pemerintah melalui Kemdikbudristek terus fleksibel dalam menerapkan aturan PTM di tengah situasi pandemi. Termasuk tetap mempersiapkan kurikulum pembelajaran yang maksimal. Sehingga anak-anak dapat mengikuti pembelajaran, baik secara online maupun tatap muka,” ucapnya.
Sumber: Wowsiap.com
0
720
4
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672KThread•41.8KAnggota
Tampilkan semua post
![discotechno](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/06/01/avatar1730294_8.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
discotechno
#2
Tapi gw aneh ya, gw sebagai karyawan Swasta yg dari rame ramenya Covid pun masih tetep masuk tapi ga semasif penyebaran si sekolah. Kenapa penyebaran di sekolah kayanya masif banget?
Apa akrena mereka sudah terlalu lama di rumah sehingga imun tubuh mereka hanya adaptasi di lingkungan yang nyaman?
Apa akrena mereka sudah terlalu lama di rumah sehingga imun tubuh mereka hanya adaptasi di lingkungan yang nyaman?
0
Tutup