Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dargombeszAvatar border
TS
dargombesz
EVOLUSI ( cerita lanjutan dari thread pengalaman horror di kapal LNG Kotowaka Maru )
Halo gan,

Dengan saya AAN/ dargombesz lagi disini. Setelah menimbang beberapa saran dari teman-teman kaskuser dan berhubung saya juga masih di masa karantina di Saudi.
Saya putuskan untuk membuat thread lanjutan dari kisah pengalaman horror di kapal LNG kotowaka maru.
Berikut link thread saya sebelumnya:
https://m.kaskus.co.id/show_post/617...ion&med=header

Kali ini saya ingin menceritakan sisi lain dari cerita di thread sebelumnya. Yaitu kisah pengalaman hidup, cinta, motivasi dan tentunya ada cerita horror yg belum pernah saya ceritakan di thread sebelumnya.

Seperti biasa, silahkan scroll secara manual untuk mendapatkan update ceritanya


Saya sangat senang sekali bisa berbagi kisah dan kenangan masa lalu yg mumpung masih ingat dan terabadikan di halaman ini.
Jadi ketika saya besok sudah tua dan mulai melupakan memori-memori masa lalu, saya hanya tinggal membuka halaman ini untuk membacanya kembali.

Semoga kaskus masih tetap ada hingga 100 tahun kemudian.

100% ini adalah cerita nyata.
Selamat menikmati.
Diubah oleh dargombesz 02-11-2021 05:00
bonita71
datuakkayo
hatori5555
hatori5555 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
4.9K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
dargombeszAvatar border
TS
dargombesz
#2
Part 1- what you thought, what you'll get
Dulu, saya gak percaya dengan yg namanya "ucapan adalah do'a". Sampai pada akhirnya saya buktikan sendiri.

Tahun 2004, saya lulus dari SMP. Ketika teman-teman saya menanyakan "kamu pengen ke SMA mana habis ini?".
Saya jawab, saya ingin berlayar.

setelah menerima ijazah SMP, saya mendaftar ke salah satu sekolah pelayaran negeri di Surabaya.

Ada banyak tes akademik dan kesamaptaan yg membuat beberapa pelamar, gagal.
Saya Lulus dan diterima dengan murni.

Keinginan saya untuk meneruskan profesi bapak pun terwujud.
Ya.. bapakku adalah mantan pelaut dan menjadi anggota Indonesian Coast guard (KPLP).

Mbahku juga mantan pelaut tua yg pernah bekerja di Admiral line milik angkatan laut pada waktu itu.
Beliau mengawali karirnya sebagai pesuruh di kamar mesin dan secara instan langsung diangkat menjadi chief Engineer (1 tingkat di bawah Captain) karena lebih paham soal mesin dari siapapun disana dan pernah menyelamatkan kapalnya dari bahaya tenggelam.
Tentunya tanpa sekolah dan tanpa ijazah.

Mbah kung adalah sosok idolaku, meski beliau hanya tamatan sekolah rakyat (SR) tapi ilmu matematikanya sangat hebat dan bisa memperoleh pencapaian yg luar biasa di dunia pelayaran dan permesinan.

Admiral line bukanlah sembarang perusahaan pelayaran. Karena biarpun milik Angkatan Laut, kapal-kapalnya juga banyak melakukan ekspedisi ke luar negeri hingga antartika.

Tentu saja, kapal tua yg diawaki oleh mbah kung adalah yg paling sering melakukan ekspedisi 7 samudera.

Tidak heran jika mbah Uti dan anak2nya menjadi pribadi yg kuat dan mandiri.
Bisa dibayangkan betapa susahnya komunikasi di jaman dulu yg hanya menggunakan surat dan panggilan radio telephony yg super mahal karena pakai satuan emas perancis ditambah lagi kontrak kerja yg bisa sampai 2 tahun diatas kapal.

Simbah juga punya banyak cerita horror saat masih aktif di kapal.
Tapi maaf tidak saya ceritakan disini karena kurang nyambung, mungkin karena sudah agak pikun.
Salah satu cerita horror dari beliau yg paling saya ingat adalah salah satu temannya yg kesurupan sampai bunuh diri.

Skip skip..

Membanggakan sekali rasanya bisa berseragam sebagai taruna pelayaran dengan logo Departemen Perhubungan di sisi lengan kanan.
Bisa pamer sama tetangga yg sering iri dengki dan pastinya sering diperhatikan oleh ciwi-ciwi sekitar komplek rumah. emoticon-Big Grin

Seragam yg hanya bisa didapatkan melalui pelatihan semi militer selama 3 bulan berturut-turut. Banyak yg tidak kuat dan memilih kabur dari asrama.
Dari sekitar 110-an calon taruna hanya menyisakan 100 taruna dan 6 taruni.

Tidak melulu kami hanya mendapatkan penempaan fisik selama di asrama ini.
Ilmu-ilmu pelayaran dan permesinan kapal yg secara mendetail juga diajarkan. selain itu adab dan sopan santun juga ditekankan agar ketika lulus nanti kami bisa menjadi pelaut yg alim & beradab. Hehe.. emoticon-Big Grin

Akan tetapi, Oleh karena banyaknya latihan fisik siang dan malam malah membuat kami jadi tidak fokus dan bodoh saat pelajaran di dalam kelas.

Bangun pagi > bersih-bersih lingkungan > sarapan > apel pagi > belajar di kelas > baris berbaris/ olahraga tengah hari > makan siang > istirahat > lanjut belajar > makan malam > apel malam > cek kebersihan > tidur > dikerjain senior > dinas jaga malam jika waktunya.

Benar-benar kehidupan yg sangat monoton dan pantas saja kami jadi bodoh saat pelajaran di pagi harinya.

Terkadang saya selalu melihat kehidupan lain kearah luar pagar. Betapa enaknya bisa jalan-jalan kemanapun.
Ya.. kami benar-benar dikurung di dalam asrama yg tidak begitu luas dan hanya diizinkan tiap weekend untuk pesiar/ pulang kampung.

Benar-benar sebuah simulasi kecil tentang kehidupan yg nanti akan kami jalani diatas kapal.
Terkurung dan terombang ambing diatas plat baja tua yg terasing di lautan.

------------------------------------------

Untungnya, saya gak bodoh-bodoh amat seperti teman-teman saya kebanyakan gan.
Terbukti saya selalu mendapatkan peringkat 10 besar di tiap semester. Dan yg paling menonjol adalah kemampuan bahasa inggris yg diatas rata-rata.

Pernah diundang untuk mengikuti lomba news anchor (membacakan berita dalam bahasa inggris) setingkat SMA se-Jawa timur di kampus UPN V*teran Surabaya.
Dan meski kalah, tapi lumayan dapat sertifikat dan nasi kotak.

Kami juga pernah memenangkan lomba baris berbaris DERAP 2006 setingkat SMA se-Jawa Timur.
Tentu saja ini soal yg sangat kecil bagi kami yg tiap hari selalu latihan baris berbaris.
dan diberikan sedikit motivasi oleh bapak pembina berupa gamparan keras di pipi kami sambil disertai ancaman bahwa kami akan dihajar habis-habisan jika sampai kalah melawan anak-anak SMA.

Hmm.. Kami para Taruna pelayaran benar-benar menjadi idola para ciwi-ciwi pada saat itu.

Pada jaman itu, Kami selalu menganggap sebagai ras terkuat yg lebih unggul dibandingkan anak-anak SMA biasa. Karena kami menggunakan seragam berpangkat dan dibawah naungan departemen yg berbeda.
Selain itu umur kami juga lebih tua 3 tahun dari anak-anak SMA. kecuali saya yg lulusan SMP, teman-teman saya lainnya lulusan SMA/STM
Meskipun pada akhirnya ijazah yg dikeluarkan pun hanya setara SMK.

Pernah kami ber-12 orang yg baru turun kapal dan sudah menyelesaikan masa praktik berlayar, dimana kelulusan sudah ada di depan mata.
Kami malah terpilih untuk mengikuti Pekan JAMBORE nasional (lagi-lagi) setingkat SMA yg diadakan di (entah dimana saya lupa).
Dan uniknya, kami harus ikut, jika tidak maka ijazah akan ditahan.
Luarrr biasa..

Kami pun membeli seragam pramuka dadakan pada malam harinya, dan merasa aneh saat memakainya, karena tidak terbiasa.

Di TKP, pihak sekolah sudah menyiapkan berbagai macam peralatan untuk kemah yg kami sendiri tidak tahu cara memakainya.
Tetapi jika dibandingkan dengan peserta lain yg harus menggunakan patok dan tali untuk mendirikan tenda. Punya kami jauh lebih simpel.
Hanya tinggal buka tali penguncinya saja maka jadilah tenda yg besar.

Untuk urusan makan, dimana para peserta lain harus memasak apa adanya di depan tenda mereka masing-masing. Kami pergi makan di luar dengan menggunakan bis medium berlambang DEPH*B yg khusus disediakan 24 jam beserta sopirnya untuk kami pribadi.

Dan untuk urusan mandi, kami lebih memilih mandi di masjid terdekat dengan menggunakan bis pribadi daripada harus ikut berebut mandi di pancuran sumber air dengan peserta lain yg airnya kadang mampet.
Maka tak jarang, banyak ciwi-ciwi yg ikut diantarkan mandi di masjid. emoticon-Big Grin

Untuk kegiatan seperti penaklukan alam dan lain-lain, kami lebih memilih tidur di tenda.
Tidak ada kakak-kakak pembina yg berani mengusik kami. Yaa.. karena kami lebih tua dari mereka. emoticon-Ngakak

Spirit of JAMBORE benar-benar tidak terasa pada waktu itu. Karena yg kami pikirkan hanyalah ijazah kami yg sedang digantung.
Untuk jambore, kami sama sekali tidak peduli.

Cerita diatas bukanlah bermaksud untuk mengunggulkan suatu komunitas tetapi hanya menceritakan dan menggambarkan emosi masa muda kami yg memang sedang berapi-api.
Dan kedewasaan kami semakin matang seiring bertambahnya usia.

-----------------

Ada kejadian yg menarik ketika saya menjadi cadet di kapal LNG kotowaka maru.
Pernah suatu ketika kami melintasi laut china selatan yg terkenal akan taifun dan ombak besarnya.
Pada suatu pagi, Lautan begitu tenang seperti sedang berlayar diatas kaca yg bening.

Memang dasar anak muda yg sangat sompral.
Saya malah bilang begini "wah kok tenang airnya, kurang seru ah".
Sore harinya, tanpa ada prediksi apapun. Angin kencang disertai ombak besar datang menghadang.
Entah berapa kecepatan angin pada saat itu, tapi saya bisa mendengar suara gemuruh angin diluar yg sangat ribut.
Ombak yg begitu besar membuat kapal berlayar seperti roller coaster.

Sekali lagi, what you thought is what you will get.

Chapter berikutnya: lover boy

Bersambung..
redrices
hatori5555
.....noisscat
.....noisscat dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.