Ini cerita bukan TS buat-buat, meskipun mungkin karena peristiwanya sudah cukup lama, ada beberapa detail yang kurang tepat.

Namun secara garis besar memang demikianlah yang terjadi.

Nama-nama orang dan tempat kejadian, tidak akan TS buka karena mereka yang diceritakan di sini berhak untuk dijaga privasinya. Seandainya di antara kaskuser ada yang kebetulan tahu, mohon jangan menyebarkan informasi tersebut. Kalau sampai ada yang menyebarkan dan ada masalah di kemudian hari, TS tidak ikut bertanggung jawab.

Pokoke sampeyan wis tak elingno.

Ok, sekarang TS langsung masuk ke cerita.

Jadi kejadian horror ini, terjadi di sebuah pabrik yang dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin besar.

Salah satu mesin besar tersebut, gunanya untuk mengaduk campuran bahan baku yang ada, di mesin inilah cerita horor itu terjadi.



Selayaknya mesin-mesin besar, tentu ada yang namanya "pintu" yang bisa digunakan orang untuk masuk saat melakukan perbaikan dan/atau perawatan. Sebagai pengaman, dipasanglah sensor yang memastikan bahwa pintu itu harus dalam keadaan tertutup sebelum mesin bisa berjalan.

Suatu ketika mesin ini tidak mau dinyalakan dan staff yang bertugas memperbaiki mesin pun dihubungi. Ternyata kerusakan ada pada sensor pengaman tersebut.

Dengan berbagai alasan (waktu yang mendesak, tidak ada spare part, dll), alih-alih diperbaiki dengan mengganti komponen yang rusak, mereka memilih untuk mem-bypasspengaman tersebut, sehingga mesin bisa berjalan meskipun sensor menyatakan pintu dalam keadaan tidak tertutup.

Yang tadinya menjadi sebuah penanganan "sementara", ternyata berlarut-larut tidak kunjung dilakukan penanganan yang lebih tepat.

Sampai akhirnya terjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Pada saat pembersihan rutin mesin-mesin, seperti biasa setelah semua mesin dibersihkan, maka harus dicoba satu per satu. Operator di panel pun menghubungi mandor-mandor yang berada di lapangan, menanyakan apakah semua mesin sudah siap untuk dicoba.

Setelah menerima konfirmasi dari lapangan, maka satu per satu mesin mulai dinyalakan.

Naas, ternyata ada satu orang tenaga kebersihan yang masih berada di dalam mesin pengaduk tersebut.

Bisa dibayangkan apa yang terjadi.



Begitu mesin dinyalakan, baling-baling dari besi baja pun menghantam tubuh orang tersebut sampai hancur tercerai berai.

Siapa sekarang yang hendak dipersalahkan?

Siapa pun yang akhirnya harus bertanggung jawab, nyawa yang hilang tidak bisa dikembalikan.

Jadi buat pelajaran bagi kita-kita semua, jangan suka menggampangkan sesuatu. Apalagi yang berhubungan dengan keselamatan. Jangan sembarangan mengutak-atik sebuah sistem yang tujuannya untuk mengamankan keselamatan kita.

Salam ..............