Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

InRealLifeAvatar border
TS
InRealLife
Pasukan Siber dalam Genggaman Penguasa dan Pengusaha
https://www.kompas.id/baca/polhuk/20...-dan-pengusaha

Pasukan Siber dalam Genggaman Penguasa dan Pengusaha


Quote:

Kumpulan artikel lengkapnya ada di Inside Indonesia edisi Oktober 2021: https://www.insideindonesia.org/edit...6-oct-dec-2021

Bacalah, ada tulisan-tulisan yang bagus sekali tentang cara kerja dan taktik cybertroops, juga beberapa proyek yang pernah dilakukannya. Ditulis dari sudut pandang akademisi/aktivis--dan sayangnya, mereka tidak menawarkan cara efektif untuk melawan pasukan dunia maya, hanya mengeluh soal etika dan idealisme.

Saya memandangnya begini. Pasukan dunia maya ini senjata terbaru di ajang pertarungan politik. Dalam segala macam perang, entah itu perang militer, ekonomi, budaya, dan tentu politik, orang menggunakan senjata. Tiap pihak berusaha menciptakan senjata lebih kuat untuk mengungguli senjata terdahulu. Istilahnya perlombaan senjata. Senapan mengalahkan pedang dan tombak. Kendaraan bermotor mengalahkan kuda. Bom nuklir mengalahkan bom biasa. Semua senjata itu tidak etis dan tidak bermoral, karena merusak, mencederai dan bahkan menghilangkan nyawa manusia. Namun manusia tetap saja memakai senjata. Mengapa? Karena menurutnya apa yang diperjuangkan dalam tiap perang itu lebih tinggi daripada nyawa manusia.

Pasukan dunia maya adalah senjata terbaru di dunia dengan internet. Sebelumnya senjata terkuat adalah internet itu sendiri, yang memperkuat dan memberdayakan individu. Suara individual menjadi kuat dengan internet, bisa mengalahkan senjata sebelumnya yaitu propaganda konvensional lewat media massa biasa. Namun internet juga memberi peluang anonimitas dan klon, sehingga suara satu atau sedikit orang bisa diperbanyak dan diperkuat dengan biaya murah--jadi pasukan. Pasukan itu kemudian digunakan untuk melawan suara individual terberdayakan sebelumnya--para aktivis, jurnalis dll yang sempat unggul karena suara dan pendapat pribadinya diperbesar volumenya oleh internet.

Tidak pernah ada yang menang perang dengan cara mempermasalahkan penggunaan senjata secara moral. Satu-satunya cara efektif adalah dengan menggunakan senjata yang lebih dahsyat lagi.

Mengeluhkan orang yang mampu beli pedang lalu menggunakan pedang itu untuk memotong lawan sebagai "tidak etis" itu sia-sia.

Coba blokir Twitter, misalnya. Twitter itu alat utama buzzer[p] di Indonesia. Putus akses Twitter di Indonesia dan saya pikir 60% sampai 75% "buzzer[p]" bakal hilang.
fan.kui
galuhsuda
betadine
betadine dan 11 lainnya memberi reputasi
10
3.4K
73
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Tampilkan semua post
harytanoeAvatar border
harytanoe
#4
BuzzzeRp dibayar jabatan komisaris BUMN? Menggiurkan sekali.

Dan dipakai saat pengesahan RUU cipta kerja dan RUU KPK ? Pantas Denny Siregar dkk termasuk buzzer dimari giat bener posting. Dibayar Rp beneran mereka

Sampai sekarang loh buzzeRp ini mendiskreditkan eks pegawai KPK yang kontra sama RUU KPK dan diskenariokan ga lulus tes twk
Diubah oleh harytanoe 16-10-2021 11:30
judogal
buncitbubar
peternakkadrun
peternakkadrun dan 8 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.