Selamat datang para orang tua sekalian di thread saya ini. Saya meyakini yang mampir ke sini ya kebanyakan adalah orang tua umur 30an yang masa kecilnya pernah memainkan game Tenchu.
Ya, Tenchu ini adalah game ninja bergenre stealth yang cukup Berjaya pada era 2000an awal di PS1 dan PS2. Jangan membayangkan jurus-jurus bombastis sambil meneriakan nama jurus seperti di Naruto ya. Tenchu ini benar-benar mengikuti jalan ninja alias menyelesaikan setiap misi tanpa boleh ketahuan sekalipun. Kalau kita ketahuan apalagi sampai berkali-kali ya bakal dapat nilai jeblok di akhir setiap misi. Sayang kan kalau tidak mendapat senjata-senjata rahasia ninja sebagai hadiah.
Tentu cukup banyak penggemar Tenchu yang berharap bisa memainkan game ini lagi di konsol-konsol yang lebih cangih seperti sekarang. Setelah 1 dekade sejak release terakhir 2009, dari penerbit yang sama dengan Tenchu yaitu FromSoftware, akhirnya muncul lagi game ninja bergenre Stealth yang berjudul Sekiro: Shadows Die Many, maksud saya Sekiro: Shadows Die Twice.
Bagaimana Sekiro mengobati kerinduan para penggemar Tenchu yang sekarang sudah lebih dewasa? Berikut ini pembahasannya versi saya.
1. Mengandalkan stealth untuk menghadapi para musuh
Sebagaimana yang bisa dilihat pada gambar, baik Rikimaru maupun Sekiro sama-sama mengandalkan stealth untuk menghadapi para prajurit musuh. Kita harus menunggu musuh berbalik badan dan mendekati mereka dari belakang untuk melakukan stealth kill. Sebenarnya dari samping, atas, atau bawah juga bisa sih selama bukan dari depan. Yang penting pas menekan tombol attack pastikan musuh belum tahu keberadaan kita. Jangan sampai kita keasikan mendekati musuh terus nggak sengaja menabrak mereka sehingga mereka sadar. Haha… nggak bakal muncul stealth kill-nya nanti.
Stealth untuk melakukan stealth kill penting di Tenchu maupun Sekiro. Ini bukan game seperti Samurai Warriors di mana sangat mudah bagi satu karakter kita menghadapi seribu musuh sekaligus. Menjadi tokoh utama di Tenchu maupun Sekiro bukan berarti kita bisa melemparkan ratusan musuh dalam sekali tebas. Bahkan untuk battle one on one melawan prajurit biasa pun tetap sulit di Tenchu maupun Sekiro. Tebasan musuh sama sakitnya dengan tebasan kita atau bahkan lebih sakit lagi.
--- Yang membuat Sekiro lebih menantang ---
https://www.youtube.com/watch?v=SBjsWwl7kBQ
Pada Tenchu, jarang ada penjaga yang berkumpul di satu tempat. Bahkan pada Tenchu Fatal Shadows, jika penjaga sedang berkumpul, maka kita bisa stealth kill mereka semua di saat yang bersamaan. Pada gambar di atas, Ayame berada di dataran yang lebih tinggi dari kedua musuh di bawahnya. Jika ia melompat ke tengah mereka dan menekan tombol attack, maka otomatis Ayame akan melakukan double stealth kill ke kedua musuh tersebut. Pada Tenchu, selalu ada cara untuk menyelesaikan misi tanpa membuat keributan sedikit pun.
Berbeda dengan Tenchu, sangat sulit untuk melakukan perfect stealth di sepanjang perjalanan Sekiro. Cukup sering penjaga berkumpul atau berjalan bersamaan. Bahkan walaupun berjauhan, kadang posisi mereka ditempatkan untuk mengawasi satu sama lain. Tidak ada tombol untuk melakukan stealth kill berkali-kali ke musuh yang berdekatan. Jika berhasil stealth kill ke satu musuh, mungkin kita harus segera kabur sampai musuh yang lain “melupakan” kita agar kita bisa melakukan stealth kill lagi.
Pada Sekiro kita tidak hanya dituntut untuk melakukan stealth kill, tapi juga menentukan musuh mana yang perlu dienyahkan duluan dan kalau ketahuan segera kabur ke mana. Butuh perencanaan yang lebih matang dari Tenchu.
2. Mengandalkan grappling hook (untuk kabur) naik ke atap
Saya yakin ini salah satu poin utama para pemain Tenchu merasakan nostalgia saat bermain Sekiro. Yup, Grappling Hook atau tali untuk melompat dari satu atap ke atap lain. Tali ini tidak hanya penting untuk pindah dari satu lokasi ke lokasi lain, tali ini juga penting untuk kabur menyelamatkan diri kalau ketahuan musuh. Haha…
Seperti di bagian sebelumnya yang membahas pentingnya stealth kill di Tenchu maupun Sekiro, nah Grappling Hook ini adalah alat penunjang stealth kill. Kita bisa naik ke atap di atas musuh berdiri dan melompat turun ke bawah untuk melakukan stealth kill. Pun kalau timing kita salah sehingga gagal melakukan stealth kill, “grappling hook” ini lah yang dapat menyelamatkan kita untuk segera kabur lagi ke atas. Mungkin musuhnya bingung ya tiba-tiba ada orang yang turun di depan mereka dan langsung kabur lagi ke atas, “Set dah! Apaan tuh barusan!?”
--- Yang membuat Sekiro lebih menantang ---
https://www.youtube.com/watch?v=cgeaUKKUEtk
Ingat gambar di atas pada game Tenchu? Syarat kita bisa melemparkan grappling hook pada suatu tempat adalah warna shurikennya berubah dari putih jadi merah. Pada tenchu warna merah ini akan terus ada jika kita mengarahkan grappling hook ke sepanjang genting rumah. Ini artinya kita bisa naik ke genting rumah dari sisi manapun.
https://www.youtube.com/watch?v=zp4wYsGU78M
https://www.youtube.com/watch?v=zp4wYsGU78M
Pada Sekiro, Grappling Hook ini tidak semudah digunakan seperti di Tenchu. Kita tidak bisa menggunakan grappling hook di sepanjang atap rumah atau di berbagai dahan pohon. Sebagaimana di gambar, hanya titik-titik tertentu berupa bulatan putih yang bisa kita gunakan sebagai arah grappling hook. Itu pun arah kamera dan jaraknya harus benar (ditandai dengan bulatannya menjadi berwarna hijau).
Tidak jarang, kita harus melompati jurang dulu agar bisa lebih dekat ke titik grappling hook agar bisa menggunakannya. Sayangnya, jika timing memencet grappling hook terlambat sedikit saja, maka titik grappling hook itu akan menjadi tidak aktif kembali sehingga tidak bisa digunakan. Alhasil, kita pun jatuh ke jurang dan terkena penalty 50% vitality point. Ini yang membuat Sekiro lebih menantang dari Tenchu, jangankan melawan musuh biasa, pergi dari satu area ke area lain saja tetap bisa berbahaya.
3. Memiliki beragam senjata dan item ninja untuk menjalankan misi
Spoiler for Persamaan dan Perbedaan 3:
reddit.com
https://support.activision.com/sekiro/articles/sekiro-shadows-die-twice-equipment-and-inventory
Baik Tenchu maupun Sekiro memiliki karakter utama yang profesinya Ninja atau Shinobi. Tentu mereka memiliki item dan senjata khas ninja untuk menyelesaikan misi mereka. Keduanya bisa dipersenjatai dengan shuriken atau kunai untuk serangan jarak jauh. Keduanya juga bisa membawa item penyembuh seperti healing potion (Tenchu) atau healing gourd (Sekiro). Beberapa item support seperti penguat daya serang juga ada baik di Tenchu maupun Sekiro ini.
Pada Tenchu, kita bisa mengumpulkan item atau senjata dengan dua cara. Mengumpulkannya di sepanjang perjalanan atau menyelesaikan misi dengan rating Grand Master. Daftar item atau senjata yang bisa dibawa di tiap seri berbeda tetapi sebagian item khas tetap sama seperti healing potion untuk menyembuhkan diri, shuriken untuk serangan jarak jauh, atau caltrops berupa paku ninja untuk memperlambat musuh yang mengejar kita. Terdapat juga grenade untuk memberikan damage besar ke musuh atau smoke bomb untuk membantu kabur jika disergap banyak musuh.
Dan karena Tenchu didesain sebagai game yang memungkinkan setiap misinya diselesaikan dengan stealth murni, maka bisa juga kita menyelesaikan misi tanpa membawa item atau senjata tambahan apapun dari awal misi (minimal grappling hook buat pindah tempat).
Pada Sekiro, item terbagi menjadi quick item untuk dipakai saat gameplay, key item sebagai syarat kemajuan cerita, dan material item untuk upgrade senjata. Nah senjata-senjata di Sekiro ini disebut sebagai prosthetic tools alias senjata-senjata yang dipasang di tangan prosthetic-nya Sekiro. Bisa peluncur shuriken untuk serangan jarak jauh, bisa kampak untuk melawan musuh yang defensenya tinggi, atau payung sebagai pelindung dari serangan musuh.
Selain menemukan item di jalan, Sekiro juga bisa membeli item pada mob merchant yang tersebar di beberapa tempat. Di sini pentingnya kita mengatur keuangan karena jika tidak punya uang ya tidak bisa beli barang. Apalagi kalau gameover uang kita dikurangi. Mengumpulkan uang susah, bertahan hidup biar gak mati juga cukup susah di Sekiro. Di Sekiro, kita harus gigih deh mengumpulkan uang dan gigih juga berlatih biar gak gampang kehilangan uang (alias mati).
4. Mengandalkan attack and block dalam battle termasuk Boss
Nah, ini biasanya bagian yang paling seru untuk dibahas bagi para penggemar Sekiro. Ya, strategi attack and block atau bahasa sininya serang dan tangkis. Ini lah dua hal fundamental untuk setiap pertarungan di Sekiro termasuk Tenchu sebagai pendahulunya.
Tentu sebagai Ninja yang bergerak dalam senyap, karakter Tenchu maupun Sekiro mengandalkan stealth kill untuk menghabisi prajurit-prajurit musuh. Ketika stealth kill kita gagal, tentu kita harus bertarung dengan cara biasa. Sayangnya, baik pada Tenchu maupun Sekiro, kita tidak bisa berkali-kali menekan tombol attack sampai darah musuh habis. Musuh juga bisa menyerang kita dan saat itu kita tidak bisa menyerang balik. Lalu karena serangan musuh biasa juga lumayan menyakitkan, sebaiknya tetap hindari membiarkan musuh menyerang kita. Pelajari kapan musuh menyerang untuk kita blok dan kapan jeda serangan mereka muncul untuk kita mulai menyerang. Baik pada Tenchu maupun Sekiro, strategi attack and block ini merupakan cara dasar untuk menghadapi musuh biasa maupun boss.
Tidak banyak perbedaan besar antara strategi melawan musuh biasa dan melawan Boss di Tenchu. Strateginya tetap sama yaitu serang dan tangkis. Kalaupun ada perbedaan, paling di serangan Boss yang lebih menyakitkan dan darahnya yang tidak cepat habis seperti musuh biasa. Boss juga biasanya lebih agresif dari musuh biasa sehingga kita perlu lebih sabar menangkis dan menunggu saatnya menyerang balik.
Ini dia yang bikin Sekiro menjadi pembahasan seru di berbagai forum, yaitu Boss nya sulit-sulit dan sadis-sadis. Sudah serangannya cepat, variatif, dan bertubi-tubi sehingga sulit diblok, setiap serangan Bossnya juga sakit banget lagi. Mungkin dua atau tiga kali hajar saja darah kita sudah habis. Percuma bisa hidup lagi kalau belum bisa membaca pola serangan si Boss. Tidak sampai lima menit juga mati lagi nanti. Dan karena sepertinya para pembuat gamenya tidak puas “hanya” membuat Boss nya super sulit, setiap kali kita game over juga kita juga dihukum dengan hilangnya sebagian besar experience dan uang yang sudah kita kumpulkan. Benar-benar game untuk masokis sejati. Saya heran kenapa saya mau disiksa seperti ini sampai tamat.
Pertarungan di Sekiro tidak cukup sekedar attack dan block. Serangan musuh juga ada yang unblockable seperti swipe attack (serangan menyapu ke samping) dan thrust attack (serangan lurus ke depan). Kalau serangan menyapu ke samping kita harus lompat dan kalau serangan lurus harus kita hentikan dengan kaki kita (mikiri counter). Evade juga bisa sih tapi lebih sulit untuk segera counter jika jarak kita terlalu jauh dengan musuh atau Boss. Nah variasi serangan ini yang bikin kita harus tahu kapan blok, kapan lompat, dan kapan melakukan mikiri counter. Melihat panduan di Youtube belum tentu membuat kita paham pola serangan musuh. Kita harus merasakan sendiri mati berkali-kali (dan banting stik berkali-kali) melawan Bossnya untuk bisa menghafal pola serangan mereka.
Untungnya, ada dua jenis “darah” di Sekiro, yaitu Vitality and Posture. Kalau kita kesulitan menghabisi Vitality dari bossnya, kita bisa berlatih menangkis dengan timing yang tepat. Jika tangkisan kita bertepatan dengan serangan si Boss, maka bar Posture boss akan terisi dan jika sudah penuh maka kita bisa melakukan instant kill ke Boss tersebut. Sayangnya, Boss biasanya punya dua atau tiga bar vitality sehingga satu kali instant kill tidak cukup. Haha… sepertinya yang bikin game khawatir jika vitality Boss cuma 1 bar maka pertarungan melawan Boss akan “terlalu mudah dan cepat”.
Oke, sepertinya ini game dengan judul yang cukup php untuk sebagian besar pemainnya. Saya yakin hampir tidak ada pemain sekiro yang saat bermain cuma mati dua kali. Bahkan pemain pro sekalipun harus mati berkali-kali untuk menemukan cara mengalahkan setiap boss sebelum mereka upload di youtube mengenai “betapa mudahnya mereka melawan boss-boss tersebut”.
Anyway, Saya tidak mengatakan bahwa Tenchu secara keseluruhan kualitasnya di bawah Sekiro. Saya sama-sama suka Tenchu dan Sekiro. Saya pikir wajar jika secara keseluruhan Sekiro lebih menantang dari Tenchu karena memang beda zaman dan beda teknologi dalam proses pembuatannya. Berbeda dengan Final Fantasy yang ada dari kita kecil sampai kita dewasa, buat para penggemar Tenchu yang rata-rata sudah dewasa, saya pikir obat penawar kerinduan mereka ya Sekiro ini.
Baik, sekian pembahasan tentang Tenchu dan Sekiro dari saya. Silahkan komentar jika ada bagian yang belum terkover oleh saya. Silahkan berbagai juga kalau berbeda pendapat dari saya. Feel Free.