mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Pengalaman Digrebek Polisi saat di Kost-Kostan Campur
Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi andai kami bisa langsung nyicil rumah di tepi kota. Tapi apalah daya, uang tabungan ratusan juta ludes dalam seharigara-gara ngikuti pikiran kolot orang tua untuk bikin resepsi pernikahan wah. 4 tahun ngumpulin receh sejak kuliah lenyap dalam sehari demi gengsi, demi mendapatkan pengakuan keren di mata masyarakat. Bodoh. Sampai sekarang ada sedikit rasa sesal sekalipun saat tu memang TS tidak punya pilihan lain.

Di thread sebelumnya ada yang nanya berapa amplop yang didapat. Isi amplop yang terkumpul ada sekitar Rp 10 juta. Itu pun bukan masuk ke kantong TS dan istri. Tapi diambil oleh orang tua kami. Ya TS kalau sama orang tua gak mau bikin masalah gara-gara uang. Bagaimanapun sikap mereka, tetaplah orang tua. Apa yang telah mereka berikan sejak TS dalam kandungan sampai kapanpun tak mungkin bisa setimpal untuk dibalas.


*Kembali ke cerita.*

Untunglah saat akan balik merantau ke kota pas tanggal gajian, jadi masih ada celah untuk bernafas. TS dan istri mencari rumah kontrakan. Kost TS gak cocok karena khusus cowok. Keliling kota sampai ke daerah pinggir kota belum kunjung nemu harga yang cocok. Nyari di internet juga ke nemu-nemu yang cocok dengan isi dompet saat itu. Akhirnya kami memutuskan untuk ngekost dulu aja sambil ngumpulin duit dan lanjut nyari kontrakan.

Dapatlah kost campur. Cowok cewek. Dekat kampus swasta ternama. Kalau gak lagi kepepet gak bakalan mau ngekost di sana. Jalur masuknya lewat gang sempit. Terlalu padat pemukiman. Kelebihannya cuma 10 menitan dari kantor. Untunglah istri TS pengertian, gak rewel, benar-benar sesuai komitmennya mau berjuang dari bawah sama-sama. Susah senang selalu bersama.

Baru sekitar setengah bulan ngekost di sana. Ingat betul kejadiannya saat malam jumat. Pintu digedor cukup keras berkali-kali. "Keluar!" TS yang hampir terlelap seketika bangun. Parahya TS sedang tidak berpakaian lengkap karena suatu hal yang wajib disensor. 

Dari balik jendela terlihat bapak-bapak berseragam polisi dan satpol PP. Kalau cuma satu orang udah TS pelintir tu kepalanya, gak sopan banget soalnya. Ngetuk pintu dan nyuruh orang keluar kayak udah pasti aja yang di dalam kamar berbuat salah. Karena berhubung ada sekitar delapan orang ya jurus TS belum sesakti itu. Tapi TS masih bisa ngomong tegas saat seorang petugas mau nyelonong masuk. "Jangan asal masuk pak! Istriku sedang pakai kerudung."

Kemudian bapak itu mendadar TS dengan pertanyaan-pertanyaan. Ngecheck KTP, surat nikah, dan memeriksa kamar kami. Geram banget TS waktu itu. Mereka masuk gak lepas sepatu. Bikin kotor lantai. TS memeluk erat istri yang tampak ketakutan. Menenangkannya, memberikan sinyal bahwa tak ada yang perlu ditakutkan.

Sekitar lima menitan memeriksa kamar, mereka keluar dan meninggalkan kami begitu saja. Menyisakan ranjang berantakan, lemari terbuka dengan baju teracak-acak. TS masih terus mengatur nafas. Mengendalikan diri. 

Setelah TS cari tahu ternyata ditemukan ada mahasiswa di kamar paling depan yang pakai narkoba. Di kamar sampingnya juga ditemukan pasangan muda mudi bukan suami istri. Mungkin para petugas itu mengira kami juga pasangan mesum.



Quote:

Gak mau ngalami kejadian buruk kayak gini lagi. Besoknya TS langsung pinjam uang ke bos buat ngontrak rumah.


Sekian dulu ya share pengalaman dari TS. 
Kalo gan-sis punya gak pengalaman unik saat di kost-kostan?


sumber ilustrasi
jiresh
SoupAyam
qoni77
qoni77 dan 83 lainnya memberi reputasi
80
32.4K
283
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Tampilkan semua post
macanternak7Avatar border
macanternak7
#86
Pengalaman di grebek warga.

Di suatu malam menjelang lebaran saya mengalami kejadian yg sama seperti TS. Sebut saja namanya Dewi, dia masih berseragam putih abu2 sementara aku sudah duduk di bangku perkuliahan. Aku kenal dia dari aplikasi mIRC. Kejadian ini mungkin sudah 9 tahun yg lalu.

Kami sudah lama kenal namun hanya sebatas teman dunia maya. Hanya SMS setiap hari. Dan momenya mgkn pas jadi malam itu aku ajak dia keluar untuk first meet sembari melihat pesta kembang api di malam lebaran.

Saya on the way kerumah Dewi, karena kurang begitu mengenal kota Dewi jadi sepanjang perjalanan dia yg ngarahin jalan dan entah apa yg ada di pikirkan si Dewi ini sehingga saya diarahkan di sebuah kebun teh dan berhenti disana.

Aku sama Dewi turun dari motor dan duduk di pinggir jalan yg ada di dalam kebun. Sepertinya layaknya sepasang kekasih kami "mau" memadu kasih disana. Belum juga ngap2in. Dari seberang jalan kelihatan segerombolan orang berjalan mendekat. Aku langsung naik motor dan rencana mau keluar dari arah lainya dan sialnya dari ujung lainya di hadang juga sama beberapa orang.

Akhirnya putus asa saya diam aja di tempat. Orang2 tersebut semakin mendekat dan setelah mendekat langsung nodong uang. Dari cara bicaranya nih orang sedang mabuk, baunya alkohol full tank. Kalau gak aku kasih uang katanya mau dibawa ke satpol. Yaudah aku buka jok motor aku ambil uang 50k lalu dan kukatakan sudah gk ada uang lagi. Aku liatkn didalam dompet sisa 10rb aku katakan untuk beli bensin.

Di sisi lain, cwok2 yg lainya grepe2 si Dewi dibelakangku. D sepanjang perjalanan di Dewi menangis d pundaku.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.