- Beranda
- The Lounge
Inilah Alasanya Mengapa Budaya Berjalan Kaki Sulit Di Terapkan Di Indonesia.
...
TS
febi12283
Inilah Alasanya Mengapa Budaya Berjalan Kaki Sulit Di Terapkan Di Indonesia.

Hai kaskuser……
Olahraga simple dan paling mudah di lakukan adalah berjalan kaki,bahkan dengan berjalan kaki sejatinya anda membantu jantung menjadi lebih sehat dan melatih pernapasan menjadi lebih baik.
Berjalan kaki juga dapat menurunkan berat badan,mencegah diabetes,menyehatkan mata dan memberikan kebugaran sehingga hidup menjadi lebih sehat dan panjang umur.
Jika kita lihat beberapa Negara maju seperti jepang,singapura,dan belanda,para penduduknya sangat gemar berjalan kaki,terutama ketika pergi ke kantor,sekolah dan tempat umum lainya.
Bahkan berjalan kaki telah menjadi budaya dan etos kerja di jepang dimana penduduk jepang dapat berjalan kaki dengan sangat cepat dan telah menjadi sebuah kebiasaan yang telah berlangsung lama.
Namun bagaimana dengan Indonesia?
Di Negara Indonesia,budaya berjalan kaki belum menjadi kebiasaan rutin para penduduknya,baik itu di kota besar maupun di kota kecil dan pedesaan sekalipun,semuanya sangat bergantung kepada mode transportasi roda dua dan roda empat untuk pergi baik itu ke lokasi kerja,sekolah maupun pergi ke area umum lainya.
Tidak heran jika Negara Indonesia terutama untuk kota-kota besar sudah mulai di landa kemacetan parah yang bisa menghambat mobilitas penduduknya untuk beraktifitas secara normal.
Sudah banyak cara untuk di lakukan agar penduduk Indonesia terutama yang tinggal di kota-kota besar untuk beralih ke mode transportasi massal,beberapa cara yang di lakukan antara lain,memperbaiki fasilitas penunjang,memberikan kemudahan pembayaran,memberikan ruang yang nyaman lengkap dengan Ac dan bebas dari pedagang liar dan pengamen.
Namun belum dapat menghentikan kebiasaan masyarakat Indonesia untuk beralih ke mode transportasi massal sepenuhnya.
Berikut beberapa alasanya mengapa sulit untuk masyarakat Indonesia membangun budaya berjalan kaki.
1.Gengsi
Ini merupakan momok yang masih ada di Negara tercinta ini,dan budaya yang harus di kikis pelan-pelan,bagi sebagian orang Indonesia naik mode tranportasi massal memberi kesan tidak exclusive.
Berjalan kaki memberi kesan tidak mampu dan bukan dari golongan orang kaya,bahkan ini masih sangat terasa di lingkungan pendidikan,dimana para siswanya berlomba-lomba membawa kendaraan dengan mesin besar dan konsumsi bahan bakar yang boros,itu semua demi menunjang penampilan.
2.Hawa panas dan polusi.
Tidak seperti Negara jepang yang memiliki banyak musim,di Indonesia kita hanya mengenal dua musim saja,kalau tidak panas ya hujan.
Beberapa kota besar panasnya bisa di atas 30 derajat ketika sudah tengah hari,hawa yang panas dan di tambah polusi tidak memberi kenyamanan bagi pejalan kaki untuk pergi ke satu lokasi ke lokasi yang lain,apalagi tidak semua jalan raya di Tanami pohon rindang sehingga menambah tetesan keringat bercucuran.
3.Rawan bahaya seperti tertabrak kendaraan lain.
Bukan rahasia umum kalau berjalan kaki di jam-jam sibuk memberi banyak tanda bahaya karena selain orang-orang mempercepat laju kendaraan mereka,kurangnya kesadaran untuk menghormati tempat para pejalan kaki,membuat para pengendara roda dua menggunakan area trotoar dan tempat khusus para pejalan kaki untuk mempercepat mereka tiba ke lokasi,tidak heran ada beberapa berita kalau ada pejalan kaki yang di tabrak dari belakang ,terserempet mobil dan lain sebagainya.
4.Rawan jadi korban perampokan dan begal.
Tidak seperti Negara jepang dan singapura yang ada kamera pengawas dimana-mana,dan tingkat keamanan yang tinggi,sehingga anda bebas pergi berjalan dengan aman kemanapun.
Di Indonesia terutama kota-kota besar,tingkat kriminal amatlah tinggi,mereka tidak segan untuk melukai bahkan mengambil barang berharga dengan membunuh korbanya.
Sehingga banyak masyarakat takut berjalan kaki dan lebih memilih mode transportasi yang lebih aman seperti mobil dan motor yang dapat melaju dengan cepat jika ada kecurigaan akan suatu bahaya.
Tambahin ya bre..
Salam kaskuser…
Sumber gambar:Google
Referensi:Pribadi
EriksaRizkiM dan 29 lainnya memberi reputasi
30
14.1K
265
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.7KAnggota
Tampilkan semua post
KyraAltair
#11
Quote:
5. Malas
ini udah budaya dan tak bisa dibantah lagi, ga heran sepeda motor itu sangat laku keras di negara-negara yang budaya bangsanya malas, seperti India misalnya selain Indonesia
coba perhatiin, kalau Jum'atan, itu jarak masjid sebenarnya ga sampe 5 menit jalan kaki, ini udah berangkatnya akhir-akhir banget, make motor pula, bahkan ada yang pake mobil dari rumah saking goblosnya, padahal deket
pada gtau padahal benefit jalan kaki ke masjid itu apa, tiap langkahnya menghapus dosa
sebenarnya masih berkorelasi juga dengan poin nomor 2 tapi enggak menjadi patokan utama, justru Malaslah poin utamanya, sementara nomor 2 itu alasan kenapa malas, bukan alasan kenapa gk mau jalan kaki
gw waktu masih muda itu seneng jalan kaki, ya karena gw gak punya fasilitas duit dan kendaraan, bahkan gw ngampus aja jalan kaki selama 2 jam sampe sepatu sempet jebol, sampe kampus keringetan ya nyari ruangan berAC macam perpus buat ngadem
pakisal212 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup