foto: BBC

Tatsuya Ichihashi menulis kisah pembunuhan yang dilakukannya kepada Lindsay Hawker dan dituangkan menjadi sebuah buku yang terjual laris manis. Hasil penjualannya dipersembahkan kepada keluarga korban, yang mana tentu saja ditolak.


foto: The Telegraph



Bagaimana Lindsay Hawker, seorang wanita dari Coventry, Inggris bisa berada di Jepang, tempat nyawanya direnggut?


foto: BBC

Lindsay merupakan murid teladan dan cukup populer sehingga memiliki banyak teman. Di pertengahan tahun 2006, Lindsay yang ingin mencoba hal baru sebelum mengejar gelar masternya, memutuskan untuk pergi berlibur ke Jepang sekaligus sebagai pengajar bahasa Inggris selama setahun lamanya di sana.



Bagaimana Lindsay bertemu dengan Tatsuya?

6 bulan lamanya Lindsay telah menghabiskan waktunya di Jepang. Pada Maret 2007 ketika Lindsay hendak pulang, seorang pria asing menyapanya dan mengaku kalau ia murid yang diajarnya.

Lindsay tahu benar wajah setiap muridnya dan jelas Tatsuya bukan salah satunya. Lindsay berusaha pergi meninggalkannya, namun Tatsuya berhasil mengejarnya dan terus mengajak berbicara hingga ke rumah tempatnya tinggal.

Dengan polos, Tatsuya meminta untuk diajari bahasa Inggris. Lindsay yang awalnya menolak, akhirnya menyetujuinya setelah Tatsuya menawarkan bayaran yang tinggi per jamnya.



Lindsay dinyatakan hilang.

Beberapa hari setelahnya, pertemuan di sebuah cafe akhirnya terwujud. Pengajaran bahasa Inggris yang berlangsung kurang lebih satu jam lamanya pun berakhir, dan Tatsuya mengatakan lupa membawa uang.

Dengan beralasan kalau tempatnya tinggal tidak jauh dari cafe, Tatsuya mengajak Lindsay ke rumahnya supaya pembayaran dapat terpenuhi.

Supir diminta menunggu karena urusannya di rumah Tatsuya tidak akan lama, tapi nyatanya sosok Lindsay tidak muncul juga dan taxi tersebut memutuskan untuk pergi.



Pencarian Lindsay mulai dilakukan.

Tiga hari setelah tidak muncul kabar dari Lindsay, pihak kepolisian memulai proses pencarian. Dua orang temannya yang tinggal bersamanya memberi kesaksian kalau Lindsay terakhir bertemu dengan Tatsuya, dan rekaman CCTV di cafe memperkuat pernyataan tersebut.


foto: Amateur Sleuth

Polisi juga menemukan secarik kertas yang ditinggalkan Tatsuya dengan coretan sketsa wajah Lindsay di atasnya, beserta nomor teleponnya di sampingnya.



Tatsuya menjadi tersangka.


foto: The Telegraph

Dua orang petugas segera mendatangi rumah Tatsuya. Karena ketukan pintu tidak juga diindahkan, tetangganya berbaik hati mempersilakan petugas untuk mengintip rumah Tatsuya dari beranda.

Polisi menyadari adanya bayangan seseorang dari dalam rumah Tatsuya, dan juga keberadaan ganjil sebuah bathtub di beranda rumah Tatsuya.

Karena khawatir kalau Lindsay disekap di dalam, kedua petugas tersebut menghubungi pusat untuk mendatangkan bantuan. Tujuh polisi lain pun hadir dan siap untuk mendobrak pintu rumah Tatsuya.

Tanpa diduga, Tatsuya membuka pintu dan panik melihat banyaknya polisi. Ia melarikan diri dan berhasil kabur.

Tubuh Lindsay ditemukan tanpa busana, terkubur dengan tanah dan pasir yang dicampur dengan suatu bahan untuk mempercepat proses pembusukan, di dalam bathtub di beranda rumah Tatsuya, dengan hanya menyisakan lengan kanannya menyembul keluar ke permukaan. Bibit disebar di atasnya sebagai kamuflase menjadikan bathtub tersebut menyerupai pot tanaman.



Latar belakang Tatsuya.

Tatsuya berasal dari Gifu dan lahir dari keluarga terpandang yang sukses. Ayahnya merupakan seorang dokter dan ibunya adalah dokter gigi.

Ketika masih muda, Tatsuya bermimpi untuk memiliki profesi yang sama dengan ayahnya. Tapi ketika ia gagal di mata kuliahnya, Tatsuya pindah jurusan dan menamatkan studinya di bidang hortikultura.

Walaupun ia lulus dengan nilai yang memuaskan, Tatsuya menjadi pengangguran setelahnya dan hidup dari tunjangan yang diberikan orangtuanya.

Tatsuya seorang penyendiri dan pernah berurusan dengan hukum karena menyerang seorang wanita ketika merampoknya di pinggir jalan. Namun kasus tersebut segera terselesaikan karena diduga ayahnya membayar $10,000.



Tatsuya hilang dan tidak dapat ditemukan.

Dikarenakan jasad Lindsay ditemukan botak di mana semua rambut di kepalanya habis digunduli, belum lagi banyaknya rambut palsu di dalam rumah, polisi khawatir kalau Tatsuya berkeliaran di luar sana menyamar menjadi orang lain.


foto: Japan All Over

Foto Tatsuya mulai disebar polisi, namun hasilnya nihil dan Tatsuya tidak pernah ditemukan.



Titik terang untuk menemukan Tatsuya.

Pada Oktober 2009, seorang ahli bedah di Nagoya menghubungi polisi dan mengatakan kalau berkemungkinan ia telah melakukan operasi plastik kepada tersangka yang dicari sekian lama.

Berikut wajah Tatsuya sebelum dan sesudah operasi.


foto: Japan All Over



Tatsuya berhasil ditangkap.

Tatsuya terus berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Dari Aomori, hingga Okinawa, dan bahkan Tatsuya bersembunyi di pulau terpencil Oha dan tinggal di dalam bunker beton.

Yang terakhir, Tatsuya menetap di sebuah internet cafe di Osaka dan ia bekerja sebagai kuli bangunan yang mana penghasilannya digunakan untuk operasi plastik.

Menyadari bahwa kedoknya telah terbongkar dan berita mengenai dirinya yang menjalani operasi telah menyebar, Tatsuya segera meninggalkan Osaka untuk sekali lagi melarikan diri.

November 2009, Tatsuya ditangkap polisi sebelum berhasil menaiki kapal yang akan membawanya ke Okinawa.




foto: abc.net.au

Lebih dari dua tahun lamanya kabur dari kejaran polisi, akhirnya Tatsuya berhasil ditangkap. Pada 21 Juli 2011, Tatsuya yang berusia 32 tahun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.



Sumber:
Coffeehouse Crime
REUTERS
Japan All Over
BBC
BBC