Dengan meninggalnya bokap ane, nyokap ane mungkin mengalami kondisi yang dilema. satu sisi mungkin beliau melihat orang yang disayangnya sudah tidak mengalami sakit. tapi disisi lain beliau harus menjalani peran ganda, harus berperan menjadi seorang ibu sekaligus seorang ayah.

kondisi ini cukup pelik, karena saat bokap meninggal, ane dan saudara-saudara ane masih kecil. kakak ane yang anak pertama saat itu baru berusia 11 tahun. ane sendiri saat itu juga baru berumur 10 tahun.

saudara-saudara bokap ane memang cukup banyak, mungkin dalam pandangan sebagian orang itu bisa menjadi suatu bantuan untuk meringankan tanggungan nyokap ane. tetapi kenyataannya sangat jauh dari itu semua. saudara-saudara dari bokap ane hanya datang untuk membicarakan warisan bokap ane, karena saat bokap ane meninggal, ibunya bokap ane masih hidup, jadi mereka mengatasbanakan ibunya bokap ane untuk meminta bagian warisan, karena mereka bilang berdasarkan hukum, dari warisan bokap ane masih ada bagian ibunya.

Nyokap ane yang memang orang yang lebih banyak mengalah, akhirnya mengikuti apa yang mereka inginkan, sampai dengan menyerahkan tabungan bokap ane yang telah disiapkan untuk penunjang biaya sekolah kami.

Kondisi yang seperti ini tentu saja tidak langsung juga menjadi beban pikiran nyokap ane. dan seperti yang pernah ane jelaskan sebelumnya, kondisi nyokap yang banyak pikiran merupakan kondisi nyokap yang cukup rentan untuk menerima serangan yang tak kasat mata.

semakin hari serangan yang diterima semakin sering dan semakin random waktunya, yang biasanya nyokap ane mengalami serangan hanya saat malam saja, kini serangan tersebut juga dialami nyokap saat siang hari.

Beberapa kali serangan tersebut juga terjadi dalam keadaan yang dapat membahayakan nyokap ane, seperti suatu pagi saat nyokap ane ingin berangkat untuk mengajar, saat nyokap ingin turun dari kamarnya (kamar nyokap di lantai 2) tiba-tiba nyokap merasa ada tangan yang memegang kepalanya dan berusaha untuk memutar paksa kepala nyokap ane kebelakang. nyokap ane yang kaget langung berusaha mengimbangi dengan memutar badannya mengikuti arah putaran. karena posisi nyokap ane yang sedang berada ditangga, otomatis nyokap ane kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh. saat itu nyokap ane jatuh beberapa anak tangga.

Kejadian-kejadian tersebut terus terulang, dengan semakinnn sering dan waktu yang semakin random. sampai saat ane sudah mulai memasuki masa kuliah, saat itu dengan didorong rasa sayang kepada nyokap dan rasa penasaran ane, apa yang sebenarnya terjadi dengan nyokap ane. Ane berusaha mencari jawaban dengan cara mulai memasuki dunia yang berkaitan dengan mistis, dari pencarian ane tersebut akhirnya ane bertemu dengan seorang teman. teman ane itu berasal jadi Jogja. dari teman ane itu akhirnya ane diajarkan beberapa ritual yang berkaitan dengan hal-hal mistis.

Karena ane teringat dengan kehidupan Bokap ane, ane menolak untuk menjalankan ritual tersebut. teman ane menerima keputusan ane, tetapi dia memberitahukan bahwa, semenjak Nyokap ane menikah dengan bokap. ada satu makhluk kiriman yang selalu mengikuti Nyokap ane. Makhluk tersebutlah yang selalu berusaha untuk memutar kepala nyokap ane kearah belakang.

Dari keterangan teman ane tersebut, akhirnya ane dan kaka ane tersadar apa yang selama ini kami lewatkan. selama ini kami tidak menyadari bahwa setiap kejadian nyokap ane itu hilang kesadaran, walaupun nyokap ane sudah tidak terlihat berusaha memutar kepalanya kebelakang. tetapi nyokap ane tersebut masih bersikap seolah-oleh bukanlah jiwa nyokap ane yang ada didalam raganya.

Nyokap ane seringkali tidak mengenali anak-anaknya. nyokap ane juga seringkali menyuruh kami untuk tidur setelah membantu nyokap ane untuk berpindah kekamarnya setelah beliau mengalami ketidaksadaran diri.

setelah ane membicarakan apa yang disampaikan oleh teman ane dengan kaka ane, kamipun akhirnya menunggu momen dimana nyokap ane menerima serangan lagi. dan moment itu pun terjadi di suatu malam, saat itu ane dan kaka ane sedang menonton TV. saat itu tiba-tiba nyokap ade datang kepada kami dengann sedikit berlari. saat tiba didekat kami, nyokap tiba-tiba terjatuh dan kepalanya seperti ingin terputar kebelakang.

Ane dan kaka ane langsung berusaha memegang kepala nyokap ane, sambil kami membaca Ayat-Ayat Al Quran yang kami hafal. sekitar 10 menit mengalami hal tersebut, akhirnya nyokap terlihat lemas. ane dan saudara-saudara ane memijat-mijat kaki dan tangan nyokap. yang kami rasakan saat itu telapak tangan dan kaki nyokap ane sangatlah dingin, pandangan mata nyokap ane juga saat itu sangat sayu.

Tiba-Tiba nyokap ane membuka matanya, nyokap ane pun langsung berkata kepada kami untuk tidur saja karena nyokap ane sudah tidak apa-apa. disaat itu kaka ane memberitahukan satu hal yang selama ini ane tidak tahu, bahwa biasanya nyokap itu sering kambuh lagi tidak lama setelah kami tinggal tidur.

mendengar cerita kaka ane, dan teringat perkataan teman ane. akhirnya ane memberanikan diri untuk menatap langsung mata nyokap ane dan berkata, " Gak usah Bohong, dan jangan kira kita ini bodoh. jawab kamu siapa sebenarnya"

Makhluk yang berada dalam raga nyokap ane malah tersenyum, "saya sudah lama menempel wanita ini, yang ngirim saya juga sudah tidak ada, jadi saya akan disini terus"

Jawaban tersebut cukup membuat ane takut sekaligus marah, akhirnya ane dan keluarga ane mengambil Al-Quran dan mengaji didekat nyokap ane. sampai tidak berapa lama nyokap ane terlihat sedikit segar dan tertidur.

Setelah Kejadian malam itu, ternyata kaka ane juga menceritakan apa yang terjadi dengan nyokap ane kepada teman dekatnya, kebetulan orang tua dari teman kaka ane ini mengerti masalah mistis. teman kaka ane tersebut berjanji untuk meminta orang tuanya untuk membantu masalah nyokap ane.

Keesokan malam setelah kaka ane bertemu dengan temannya, kaka ane mendapat panggilan telfon dari temannya. ternyata yang menghubungi kaka ane tersebut adalah orang tua temannya. orang tua dari teman kaka ane meminta maaf karena tidak bisa membantu. mereka bercerita bahwa malam kemarin saat ingin memantau kondisi nyokap ane, mereka langsung didatangi makhluk yang mengikuti nyokap ane. makhluk tersebut memperingatkan mereka untuk tidak ikut campur, kalau keluarga mereka tidak ingin ikut dicelakakan.

Kondisi nyokap ane ini akhirnya berakhir pada saat adek ane yang perempuan mendapat masalah menjelang pernikahannya. Orang yang ingin membantu menyelesaikan masalah adek ane berkata bahwa dia juga mau membantu nyokap ane. akhirnya nyokap ane sudah tidak pernah mengalami kejadian tersebut lagi. tetapi makhluk tersebut tidak bisa kembali ke tuannya, karena sudah meninggal. akhirnya makhluk tersebut masih berada di rumah ane, dikamar yang ditinggali kaka ane. (ini ane tau dari kaka ane, karena setelah menikah, anaknya kaka ane selalu menangis ditengah malam sampai menjelang Shubuh.)