- Beranda
- The Lounge
Di Sini Kerjanya Fleksibel, Kok
...
TS
cangkeman.net
Di Sini Kerjanya Fleksibel, Kok
Cangkeman.net - Di balik hingar bingar kemajuan teknologi dan segeala hal yang menyertainya seperti revolusi industri, pengolahan big data, dan segala hal-hal lainnya yang mungkin terdengar keren-keren, ternyata ada suatu problem besar yang menyertainnya.
Para pekerja di saat ini banyak diberi ilusi semu tentang kerja-kerja kreatif yang dibungkus dengan kemajuan teknologi dan alih-alih fleksibelitas.
Sering kan denger kalimat dari beberapa petinggi perusahan seperti, "Di sini mah kerjanya fleksibel kok."
Suatu kata-kata yang beraroma surga namun dapat menjadi derita jika kita tak berhati-hati. Fleksibelitas dalam pekerjaan mungkin menjadi suatu keutungan sendiri untuk pekerja. Namun fakta di lapangan menunjukan banyak terjadi eksploitasi pekerja yang mengatasnamakan kefleksibelitasan.
Fleksibelitas kerapkali diartikan oleh perusahaan sebagai hal-hal yang lebih banyak menguntungkan perusahaan. Seperti bekerja di luar jobdeks pekerjaan, bekerja di luar jam kerja, hingga pekerja siap dihubungi kapanpun dan di manapun.
Kini ada kecenderungan baru untuk para pekerja fleksibel yang di mana mereka menjadi mengaburkan batas-batas spasial antara kantor dan rumah. Tingkat stres dan kehidupan rumah tangga memburuk karena padatnya jam kerja hingga pekerjaan kerap kali harus dibawa hingga ranah tempat tinggal.
Fleksibelitas dalam kerja yang menuntut kehadiran kapanpun juga membuat pekerja menjadi selalu was-was dan bersifat anxious karena ia selalu merasa khawatir jika ia harus dihubungi oleh perusahaan kapanpun.
Situasi-situasi rentan dan penuh eksploitasi ini sayangnya masih dianggap wajar, bahkan oleh negara. Dengan kemjuan teknologi yang membuat orang beranggapan bahwa kerja dapat dilakukan di mana aja dan kapan aja, membuat orang tidak lagi dapat membedakan mana ranah kerja dan ranah pribadi dan mana waktu kerja dan waktu personal.
Bahkan aku sering menemui beberapa pekerja yang memiliki pekerjaan ala-ala fleksibelitas itu akan kesulitan mengambil cuti. Alasannya, karena selama ini kerja dapat dari rumah, setiap hari tidak masuk kantor, lalu untuk apa cuit? Padahal, cuti adalah hak setiap pekerja. Tidak ada hak sedikitpun dari perusahaan untuk mengetahui pekerjannya menggunakan cuti untuk apa. Lagipula, walaupun sama-sama di rumah, waktu bekerja dan waktu libur tentu saja sangat beda dirasakan.
Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua. Baik pihak perusahaan, pekerja, hingga pemerintah sebagai regulator agar semua dapat memahami tentang batas-batas antara hak dan kewajiban setiap pihak.
Tulisan ini ditulis oleh Fatio Nurul Efendi dan pernah tayang di Cangkeman ( https://www.cangkeman.net/2021/09/di-sini-kerjanya-fleksibel-kok.html ) pada tanggal 13 September 2021
Para pekerja di saat ini banyak diberi ilusi semu tentang kerja-kerja kreatif yang dibungkus dengan kemajuan teknologi dan alih-alih fleksibelitas.
Sering kan denger kalimat dari beberapa petinggi perusahan seperti, "Di sini mah kerjanya fleksibel kok."
Suatu kata-kata yang beraroma surga namun dapat menjadi derita jika kita tak berhati-hati. Fleksibelitas dalam pekerjaan mungkin menjadi suatu keutungan sendiri untuk pekerja. Namun fakta di lapangan menunjukan banyak terjadi eksploitasi pekerja yang mengatasnamakan kefleksibelitasan.
Fleksibelitas kerapkali diartikan oleh perusahaan sebagai hal-hal yang lebih banyak menguntungkan perusahaan. Seperti bekerja di luar jobdeks pekerjaan, bekerja di luar jam kerja, hingga pekerja siap dihubungi kapanpun dan di manapun.
Kini ada kecenderungan baru untuk para pekerja fleksibel yang di mana mereka menjadi mengaburkan batas-batas spasial antara kantor dan rumah. Tingkat stres dan kehidupan rumah tangga memburuk karena padatnya jam kerja hingga pekerjaan kerap kali harus dibawa hingga ranah tempat tinggal.
Fleksibelitas dalam kerja yang menuntut kehadiran kapanpun juga membuat pekerja menjadi selalu was-was dan bersifat anxious karena ia selalu merasa khawatir jika ia harus dihubungi oleh perusahaan kapanpun.
Situasi-situasi rentan dan penuh eksploitasi ini sayangnya masih dianggap wajar, bahkan oleh negara. Dengan kemjuan teknologi yang membuat orang beranggapan bahwa kerja dapat dilakukan di mana aja dan kapan aja, membuat orang tidak lagi dapat membedakan mana ranah kerja dan ranah pribadi dan mana waktu kerja dan waktu personal.
Bahkan aku sering menemui beberapa pekerja yang memiliki pekerjaan ala-ala fleksibelitas itu akan kesulitan mengambil cuti. Alasannya, karena selama ini kerja dapat dari rumah, setiap hari tidak masuk kantor, lalu untuk apa cuit? Padahal, cuti adalah hak setiap pekerja. Tidak ada hak sedikitpun dari perusahaan untuk mengetahui pekerjannya menggunakan cuti untuk apa. Lagipula, walaupun sama-sama di rumah, waktu bekerja dan waktu libur tentu saja sangat beda dirasakan.
Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua. Baik pihak perusahaan, pekerja, hingga pemerintah sebagai regulator agar semua dapat memahami tentang batas-batas antara hak dan kewajiban setiap pihak.
Tulisan ini ditulis oleh Fatio Nurul Efendi dan pernah tayang di Cangkeman ( https://www.cangkeman.net/2021/09/di-sini-kerjanya-fleksibel-kok.html ) pada tanggal 13 September 2021
qulit.qulup dan 26 lainnya memberi reputasi
27
6.3K
141
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.1KAnggota
Tampilkan semua post
bociljamannow
#43
Fleksibel,
masuk pas hari raya pun tak apa
Jam kerja terkadang 24 jam pun tak apa
Lagi tidur ditelepon buat kerja pun tak apa
masuk pas hari raya pun tak apa
Jam kerja terkadang 24 jam pun tak apa
Lagi tidur ditelepon buat kerja pun tak apa
0
Tutup