Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Disetujui DPR, Tarif PPN Naik Jadi 11% di 2022 & 12% di 2025


Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI DPR RI menyetujui rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang saat ini ditetapkan sebesar 10%. Kenaikan PPN ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan.

Artinya, dengan kenaikan PPN ini maka mulai tahun depan barang yang dikonsumsi masyarakat berpotensi akan mengalami kenaikan harga.



Berdasarkan draf RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (nama baru RUU KUP) yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (30/9/2021), dalam Bab IV Pasal 7 dijelaskan secara rinci tarif PPN terbaru.

Untuk tahun 2022, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai menaikkan tarif PPN menjadi 11%. Ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022.

Tarif PPN sebesar 11% ini akan berlaku sekitar dua tahun dan kemudian dinaikkan lagi menjadi 12%. Kenaikan PPN menjadi 12% ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

Sementara itu, pemerintah juga menetapkan PPN sebesar 0% atau tidak dikenakan PPN untuk ekspor, yakni:
- ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
- ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
- ekspor Jasa Kena Pajak.

Sebagai informasi, dalam UU perpajakan saat ini ditetapkan bahwa pemerintah bisa menaikkan tarif PPN dengan ketentuan paling rendah 5% da paling tinggi 15%. Dengan demikian kenaikan PPN 11% dan 12% ini masih masuk dalam range yang ditetapkan di aturan yang berlaku saat ini.

Adapun perubahan tarif PPN ini akan diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP) setelah nantinya draf RUU HPP ini disahkan menjadi UU dalam rapat Paripurna yang rencananya akan dilaksanakan pada pekan depan. 


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...022-12-di-2025
pakisal212
sari.gembong067
sari.gembong067 dan pakisal212 memberi reputasi
0
1.7K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
kinonotabiAvatar border
kinonotabi
#6
coba deh kita berusaha merasakan duduk di bagian pemerintah

negara kena pandemi pemasukan turun tapi pengeluaran tambah besar
ada blt utk menopang masyarakat bawah yg kena imbas pandemi
ada bpjs ada batuan pekerja kena phk ada bantuan umkm dst2
ada pemberian vaksin gratis dari sinovac, az, moderna dst utk 270jt org x 2
padahal harga 1x vaksin sinovac itu sekitar us$10 lho
itu semua pengeluaran sedangkan pemasukan makin kecil kena ppkm semua sektor berhenti
retail turun, pariwisata ancuur, hotel2 nganggur, properti mangkrak dst2

satu2nya pajak kita yg bagus dari ppn karena jumlah wajib pajak yg kecil sehingga tidak bisa mengharapkan banyak dari pph
semua sektor pasti kena ppn baik jasa mopun barang jadi wni yg gak punya npwp pun bisa kena pajak akibat beli barang produksi
dari beli mi instant sampe beli rumah kena ppn 10%

nah kalo naek cuman 1-2% jelas gak masalah kan?
misal mi instan 2000 ppn 10% jadi 2200 kalo ppn 12% jadi 2250 naek 50 perak gak kerasalah bagi masyarakat kecil
beli 10 biji juga cuman lebih mahal 500perak

yg kerasa justru kalangan menegah atas yg mo transaksi skala besar
misal jual beli rumah / mobil
mobil misal 200jt ppn 10% jadi 220jt kalo ppn 12% jadi 224jt naek 4jt ya kerasalah duit segitu
apalagi kalo rumah 2m kena ppn 12% pajaknya nambah 40jt
wkwkwkwkkk lumanyun itu

skull18
sujime
patrick7719
patrick7719 dan 11 lainnya memberi reputasi
-2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.