TS
adivaazzahra
Kumpulan Puisi Suara Hati

Sumber di sini
Assalamu'alaikum sobat kaskuser. Selamat siang dan jumpa lagi bareng aku di sini. Siang ini aku ingin menuliskan sebuah puisi, dan jika teman-teman berkenan, boleh kita berbagi puisi bersama di sini.
Quote:
Quote:
Quote:
Sekian, puisi dariku. Sampai bertemu di puisi selanjutnya.
Wassalamu'alaikum.
-Adiva Azzahra-
Makassar, 28 Desember 2019
Penantian
Secercah Harapan
Masih Tentangmu
Hujan di Januari
Tentang Kamu
Aku dan Kenangan
Ramadhanku Berbeda
Hujan dan Penyesalan
Melihatmu Aku Terluka
Rintik Rindu
Mimpiku
Selamat Tinggal
Semu
Setelah Pergimu
Rapuh
Luka
Tak Ingin Terluka Lagi
Cinta dalam Doa
(Lagi-Lagi) Aku Salah Singgah
Pergi Tanpa Sepatah Kata
Ingin Pergi
Hanya Ilusi
Belum Ada Judul
Untitle
Putri Kecil
Tuan, Apa Kabar?
(Belum Ada Judul)
Terpasung Rindu
Diubah oleh adivaazzahra 17-10-2024 07:51
bukhorigan dan 26 lainnya memberi reputasi
27
6.1K
132
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
6.2KThread•6.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
adivaazzahra
#117
Luka
Masih edisi repost tulisan lama



Di sini ada luka yang tergores
Namun, kau tak menyadarinya
Kau memberi luka tak terlihat
Ya, luka itu ada di dalam hati
Kau ... bersikap seperti aku yang jahat
Membuat dunia melihatku sebagai pecundang
Meski pada kenyataan, itu adalah sebaliknya
Kita tak pernah satu pendapat
Walau demikian, aku mencoba mengalah
Bersabar dengan setiap tingkahmu
Kau bilang ... aku tidak jelas
Lalu, apakah kau merasa tujuanmu sudah jelas?
Jika iya, kuingin melihat bukti
Bukan hanya omong kosong semata
Katanya kamu cinta, juga sayang
Tapi mengapa kau begitu mudah menggores luka
Memang luka ini tak berdarah
Tetapi perihnya tiada terkira
Bagai sayatan yang dilumuri perasan jeruk
Hm, kurasa memang seharusnya aku menyerah untukmu
Adiva Azzahra,
Ruang Sunyi, 24 September 2020



Di sini ada luka yang tergores
Namun, kau tak menyadarinya
Kau memberi luka tak terlihat
Ya, luka itu ada di dalam hati
Kau ... bersikap seperti aku yang jahat
Membuat dunia melihatku sebagai pecundang
Meski pada kenyataan, itu adalah sebaliknya
Kita tak pernah satu pendapat
Walau demikian, aku mencoba mengalah
Bersabar dengan setiap tingkahmu
Kau bilang ... aku tidak jelas
Lalu, apakah kau merasa tujuanmu sudah jelas?
Jika iya, kuingin melihat bukti
Bukan hanya omong kosong semata
Katanya kamu cinta, juga sayang
Tapi mengapa kau begitu mudah menggores luka
Memang luka ini tak berdarah
Tetapi perihnya tiada terkira
Bagai sayatan yang dilumuri perasan jeruk
Hm, kurasa memang seharusnya aku menyerah untukmu
Adiva Azzahra,
Ruang Sunyi, 24 September 2020
0