Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Kenapa Janda Sering Kali Dicap Negatif?


Janda adalah sebutan bagi wanita yang sudah pernah menikah namun tidak bersuami lagi, entah karna suaminya sudah meninggal terlebih dahulu atau bercerai karna alasan tertentu. Di masyarakat sendiri status janda (terutama yang masih muda) sering kali dipandang negatif dan karnanya janda muda sering kali didesak agar segera menikah lagi namun sebenarnya kenapa status janda ini dipandang negatif?

Seorang janda sebenarnya berada di posisi yang sulit. Dia bukan lagi anak gadis yang berada di bawah lindungan orangtuanya dan juga sudah tidak lagi berada di lindungan suaminya. Keadaan ini membuat masyarakat menganggap janda sebagai wanita lemah yang statusnya bahkan lebih rendah daripada anak lajang.



Seiring jaman berlalu pandangan ini tetap tidak hilang dan bahkan banyak orang yang memperburuk pandangan tersebut. Lihat saja lagu 'Perawan atau Janda' karya Cita Citata yang liriknya seolah-olah menyebut janda sebagai objek yang dipilih hanya karna masalah nafsu seksual. Di film-film (kebanyakan di sinetron) janda juga sering digambarkan sebagai 'wanita penggoda' yang keberadaannya menarik perhatian pria baik yang masih lajang maupun yang sudah menikah.

Lalu bagaimana dengan duda? Kebalikannya, status duda tidak dipandang seburuk janda atau malah tidak dipandang buruk sama sekali. Kendati menanggung beban yang sama namun pria dianggap kuat dan mampu melewati masalah dengan baik. Serba salah memang, tak ada wanita yang suka menjadi janda namun bukan berarti status janda bisa dilepas semudah itu.



Banyak orang yang suka menggoda janda karna dianggap 'kurang belaian' maupun 'kurang kasih sayang' namun tentunya seorang janda akan lebih berhati-hati dalam memilih suami kedua. Pengalaman dari suami pertama (dalam kasus cerai) akan membuat mereka lebih dewasa dalam berpikir dan tentunya tak boleh sembarang menerima pria yang hanya berlandas nafsu semata.

Menikah itu berat namun kehidupan seorang janda ternyata lebih berat apalagi jika ada anak untuk diurus. Karna itulah mari berhenti menggunjing seorang janda. Jika Anda merasa tertarik dengan janda tetangga sebelah maka cobalah ambil jalan serius yakni menikah. Kalau nggak sanggup buat nikah? Ya sudah, berfantasi sajalah.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 24-09-2021 05:18
6666661234
RyuDan2255
drkhntr3ss
drkhntr3ss dan 32 lainnya memberi reputasi
33
71.1K
320
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Tampilkan semua post
lastdvd2019Avatar border
lastdvd2019
#21
yes, stigmanya adalah ketika menjadi janda atau single parents akan dipandang oleh ibu2 atau para wanita yg tidak cerai :
1. Pasti kegatelan sama laki2 lain atau suami orang ( lu belum kenal aja)
2. Kok bisa menghidupi diri sendiri, pasti simpanan pejabat A ( makanya jarang dirumah karena kerja kantoran)
3. kok pilih cerai sih, kan bisa di diskusikan baik2, emang istrinya aja yg pengen yg lain (hasil diskusinya ya suami gak mau gak milih yg lain)
4. pasti anaknya jadi anak nakal, suka kluyuran, sekolahnya juga berantakan (makanya antar jemput tiap hari)
5. matre sih dulu kan suaminya ga punya apa2 (matre ngapain kerja)
6. pasti karena gak suka sama mertua dari suaminya (bertahun-tahun tinggal sama mertua)

ya rata2 begitu, tidak melihat dari sisi suaminya kenapa

padahal mungkin yang terjadi adalah:
1. memang suami selingkuh, dan istri tidak mau diduakan ( bukan lagi jaman nabi bre)
2. selingkuhan suami mengarang cerita menjelekkan istri sah (percaya mulut orang atau mulut sendiri)
3. masalah internal suami yang tak mau diselesaikan (udah dari sononya)
4. keluarga suami yang diam saja ketika tau ada yg selingkuh (aneh kan?)
5. menganggap istri sah bukanlah istri yang baik (kalo udah ngucap ijab kobul, baik jeleknya istri adalah cerminan bimbingan suami)

yaa rata2 begitu, kalo cuman masalah internal suami atau istri itu hanya 5% terjadi perpisahan, tapi kalo ada pihak ke-3 itu sudah 98% bakal terjadi perpisahan

note: ketika lu udah pilih dan mengucap ijab kobul di hadapan penghulu dan saksi2, berlaku peraturan :
1. sejak saat itu apa yg terjadi pada istrimu itulah adalah ulahmu para suami
2. ketika istri memilih berpisah, itu adalah sikap paling buruk dari sang istri, yang ..(balik ke peraturan 1)
irmawidjaya
tikripiw
jiresh
jiresh dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.