Kaskus

Story

afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)

emoticon-UltahHallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 11:14
bebyzhaAvatar border
jiren11Avatar border
mangawal871948Avatar border
mangawal871948 dan 206 lainnya memberi reputasi
195
231.1K
2.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#501
Menghadapi Dua Siluman

Bapak dan bang Damar ternyata di bawa ke sebuah pinggiran sungat, sepanjang perjalanan menuju kesana mereka dibuntuti oleh anjing anjing dan beberapa srigala yang mulai berdatangan satu persatu, dan sesampainya pinggir sungai mereka telah ditunggu oleh sekumpulan anjing berbadan manusia, laba laba berkepala manusia, ada juga mbak kun merah, tak lupa juga terlihat beberapa om wowo dengan postur yang begitu besar menunggu disana dengan bibir yang menyeringai menunjukan gigi tajamnya, yang jelas ada juga beberapa kumpulan manusia srigala yang dibelakangnya ada sosok yang kemarin ditemui oleh Wawang dan Apang di pintu gerbang kerajaan itu siapa lagi kalau bukan Bajra dan tentunya ada juga Apang juga berada disana, namun tidak dengan si Wawang, mungkin memang bukan ranahnya untuk mengikuti pertarungan yang mungkin nanti akan terjadi.

Mengetahui didepan ada beberapa pasukan yang telah menunggu dari jin golongan hitam, bang Damar kemudian mulai mengumpulkan energi untuk membuat sebuah tameng dan mengeluarkan pusaka yang dimilikinya, namun hal itu di cegah oleh bapak, dengan maksud bapak ingin berbicara baik baik dulu pada mereka

“wah wah sudah ramai ternyata disini, aku juga sudah menunggu saat saat ini, ada hajat apa sebenarnya” tanya bapaku dengan santai

“sudah tidak usah banyak cakap kau orang jawa, akibat perbuatanmu aku gagal melakukan tugasku” ucap Apang terlihat kesal

“oh seperti itu? Maaf kalau seperti itu, aku tidakada maksud untuk mencampuri atau menggagalkan tugas mu, tapi aku hanya bertindak memusnahkan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan” masih dengan santai bapak menjawab

“Amang, jumlah mereka semakin bertambah banyak, sepertinya percumah saja dibicarakan dengan baik baik” bang Damar yang dari tadi bersiaga melihat jumlah musuh yang terus berrtambah memperingatkan bapak

Bahkan wujud dari mereka kini beraneka ragam, namun kebanyakan adalah dari golongan siluman mulai dari yang berwujud hewan darat setengah manusia sampai ke hewan laut setengah manusia, mereka mulai bermunculan mengelilingi dan mengepung bapak dan bang Damar

“huahahaha jadi hanya kedua bocah ini yang menghancurkan tugasmu, kalau hanya mereka berdua, aku tidak perlu turun tangan dan seharusnya tidak perlu kubawa seluruh pasukanku kemari, hanya bawahanku yang disini saja sudah cukup menghabisi mereka berdua hanya dua menit” dengan sombong Bajra berkata

“haha begitukah bagaimana kalau kita buktikan dan tolong dipisahkan pasukanmu yang memang ada disini dengan para pasukan sekutumu, aku penasaran jadinya ingin bermain dengan pasukanmu” dengan santai bapak menjawab.

“sombong sekali kau bocah sialan, hey kalian maju habisi mereka sekarang juga” Bajra kesal dan menunjuk siluman berkepala banteng bersenjata kapak dan siluman gagak bercakar emas untuk menyerang bapak dan bang Damar.

Dan benar saja kedua siluman itu langsung menyerang dimana siluman banteng menyerang bapak dan siluman gagak menyerang bang damar, bang Damar mencoba untuk langsung menyerang siluman gagak tersebut dengan pedang pusaka yang dia keluarkan, beberapa kibasan pedang diarahkan pada siluman gagak itu namun dia berhasil menghindar dengan cepat dan terbang keatas, serangan balik langsung dilancarkan oleh si gagak itu dengan melesat lurus kebawah mengarahkan cakar emasnya ke kepala bang Damar.

Bang Damar seperti kaget karena serangan balik yang dilancarkan begitu cepat, namun ternyata bang Damar masih bisa menahan dengan prisai gaib yang sudah dari tadi dibuat olehnya, melihat siluman gagak itu sedang mencoba menekan prisai gaib dari atas kepala bang Damar, kebetulan bang damar melihat celah untuk menyerang siluman itu, dia mengarahkan pedang pusakannya tepat ke arah perut bagian bawah siluman itu, namun dengan sangat mudah ditangkis oleh siluman itu dengan cakar emas satunya dan langsung balik menyerang dengan paruh tajamnya ke arah mata bang Damar, karena kedua tangan bang Damar sedang menahan serang dari cakaran siluman gagak, maka susah untuk menghindar, namun masih untung bang Damar mengalihkan kepalanya sehingga hanya mendapat goresan dari serangan paruh siluman gagak, dan karena kesal terkena serangan paruh yang membuat luka di sebelah mata kanannya, bang Damar kemudian menggunakan kakinya untuk menyerang bagian samping tubuh musuhnya, dan tentunya sudah dilapisi dengan energi atau aura yang bisa memberi efek pada serangannya, dan benar saja siluman gagak itu langsung terpental setelah berhasil menerima tendangan namun langsung kembali melesat keatas menggunakan sayapnya, bisa dibilang sekor mereka satu banding satu karena sama sama menerima damage serangan.

Sementara itu bapak juga menghadapi amukan dari siluman banteng yang membawa kapak itu, beberapa kali banteng itu berlari kencang untuk menyeruduk bapak dengan tanduknya sembari tangannya terus mengayunkan kapak yang dia bawa itu, bapak belum begitu serius awalnya untuk menghadapi sosok itu, saat pertama kali siluman banteng itu berlari masih bisa terlihat namun disetiap langkahnya terlihat kecepatan si banteng bertambah dengan cepatnya, kalau dilihat dari ekspresinya bapak terlihat kaget dengan kecepatan itu, yang kemudian mengambil kuda kuda untuk bersiap menahan tanduk dari si banteng, dan benar saja satu tangan bapak berhasil menangkap tangan sibanteng yang mengayunkan kapak, dan tangan satunya berhasil menahan kepala banteng itu, walau bapak masih terus terseret mundur karena kecepatan yang sangat cepat itu, karena terus terseret kemudian bapak melipat tangan banteng yang membawa kapak itu dengan tujuan untuk memberi serangan balik dengan cara membantingnya, dan lagi lagi sukses banteng itu dibanting sangat keras ketanah dan membuat bekas pada tanah yang menjadi dasar jatuhnya suluman itu dan getaran juga terasa, bapak berhasil membanting banteng itu namun langsung di balas dengan tendangan kaki dari sibanteng yang masih bisa bapak hindari ditambah dengan kibasan kapak yang dihunuskan ke leher bapak dan lagi lagi berhasil di tangkis dengan tangannya, melihat celah, bapak kemudian mematahkan tangan banteng itu dan membuat kapak yang di pegangnya terlepas jatuh ketanah, banteng itu mundur sembari memegangi tangan yang dipatahkan bapak ku.

Setelah mendapat serangan balik dan mendapat cidera akibat menyerang bapak, si banteng itu terlihat sangat murka, tangan yang telah patah, oleh si banting itu sendiri malah di putus sekalian, raut muka Bajra terlihat sedikit kaget karena bapak berhasil membuat luka pada salah satu bawahannya, dirinya langsung berdiri tanda mulai tertarik dengan bapak, kemudian pertarunganpun kembali berlangsung, banteng yang terus menyerang dengan kecepatan tinggi dan beberapa kali hampir mencelakai bapak dengan tanduknya itu, namun bapak terus menahannya dengan jurus panca silatnya, dan entah kenapa dari tadi aku belum melihat golok yang biasa bapak gunakan untuk menyerang musuh musuhnya, namun hanya menggunakan jurus tenaga dalam untuk meladeni sosok banteng ini. Beberapa pukulan dan tendangan dengan tenaga dalam berhasil melukai sosok banteng itu, dan kalau di pikir bapak lebih sering melakukan pertahanan dibanding menyerang, bapak menyerang hanya dengan cara menggunakan tenaga dari lawannya dengan kata lain bapak lebih sering menggunakan daya dari musuhnya untuk melukai dirinya sendiri.

Sedangkan bang damar lebih berambisi untuk menghabisi musuhnya itu, namun dengan model serangan dan musuh yang selalu berada di udara membuat sedikit celah untuk bang damar menyerang, dilain gerakannya siluman gagak ini lincah, ternyata cakar emasnya sangat kuat untuk menahan serangan yang dibuat oleh bang damar.

Bapak sempat berkata walau mereka semua adalah bawahan dari si Bajra namun mereka semua merupakan jin atau siluman tingkat tinggi yang memang tidak mudah untuk langsung dikalahkan, namun meski demikian mau tidak mau mereka tetap harus menghabisi mereka semua karena sudah memberi aura negatif kebanyak daerah dan menimbulkan kericuhan di dunia manusia.

Pada saat menyerang bang Damar terlihat sempat memegangi kaki dan cakar emas saat si gagak melancarkan serangan dari udara dan hendak melesat mengarah ke kepala bang Damar, dan kebetulan serangan itu bisa ditepis dan ditahan dengan tangan bang damar yang sudah diselimuti energi, dan dengan sigap bang damar kemudian menarik turun kebawah sembari pedang yang dibawanya hendak dia arahkan ke leher silmuan itu, kepakan sayap dari siluman itu membuat debu debu berterbangan karena dia mencoba untuk melepaskan genggaman tangan bang Damar dari kakinya, hal itu sangat mengganggu penglihatan bang Damar, sehingga tidak begitu fokus dengan musuhnya, dan siluman gagak itu nelihat celah untuk menyerang leher dari bang Damar, dengan cepat siluman itu akan menyerang, namun dengan bersamaan dengan itu, banteng yang menyerang bapak melesat kearah bapak, dan kebetulan bapak juga melihat kalau burung itu akan menyerang bang damar dengan paruhnya lagi, dan saat silmuan banteng itu hendak menyeruduk dengan tanduknya ke arah bapak, bapak langsung mengincar tanduk siluman itu yang hendak bapak tangkap lalu dilemparkan ke arah gagak yang sedang menyerang bang damar itu.

Dan begitu mendapat kesempatan serangan dari si banteng bapak benar benar menagkap tanduk dari sibanteng dan langsung dilemparkan kepada siluman gagak yang sedang menyerang bang Damar, tak disangka waktunya sangat tepat, beluum sampai paruh gagak mencapai bang Damar, siluman gagak terlempar karena menjadi tempat mendarat siluman kerbau, dan bang Damar juga terjatuh karena efek senggolan dengan tubuh sibanteng.

Bang Damar yang terjatuh kemudian dihampiri oleh bapak, dan langsung di cek oleh bapak keadaan bang Damar, ternyata masih aman hanya ada goresan pada sebelah mata kanan yang merupakan bekas serangan awal tadi, bang Damar dibantu berdiri oleh bapak dengan terus membersihkan area matanya karena terganggu oleh debu yang masuk kematanya.

Setelah banteng itu dilempak pada siluman gagak, dari arah Apang ada suara teriakan seolah dia tidak menerima serangan itu

“hey kurang ajar kau, beraninya kalian” apang berteriak terlihat melotot kearah dimana si banteng dan gagak terjatuh

“hahaha, mulai menarik sepertinya ini, sudah sudah biarkan saja, aku mulai menyukai bocah bocah ini” timpal Bajra pada si Apang

Dan ternyata hal yang tidak di prediksi bapak ternyadi, ternyata tanduk dari si banteng menancap tepat di kepala siluman gagak itu, yang membuat siluman gagak tewas seketika terkena tanduk di bagian kepalanya.

Sibanteng yang masih dengan emosinya yang tinggi akibat serangan dari bapak kemudian menarik paksa jasat temannya dari tanduknya yang membuat kepala dari si gagak pecah berantakan dan sedangkan sibanteng tidak sepertinya tidak sadar kalau yang di tariknya itu adalah jasat rekannya.

Setelah mengecek kondisi bang Damar, tiba tiba bang Damar berteriak “Amang Awas belakang Amang, sekeetika bapak kemudian mengambil kuda kuda untuk membanting tubuh dari banteng yang sedang mengarah cepat kearah bapak, banteng itu berhasil di banting oleh bapak dengan sekali ayun tangan saja, dan ternyata bang damar reflek dengan pedang yang sudah siap ditangannya, begitu sosok banteng ini tergeletak di tanah, bang damar langsung mengayunkan pedang yang digenggamnya tepat di arah leher dari siluman banteng ini dan alhasil berhasil membuat kepala banteng ini terlepas dari tubuhnya.

Bapak sedikit kaget dengan tindakan itu, karena bagi bapak pembicaraan baik baik harusnya masih bisa dilakukan namun karena sudah terjadi seperti ini maka mau tidak mau akan terus berlanjut mereka untuk terus menyerang bapak dan bang Damar

“alah kamu ini Dam, harusnya tidak usah sampai seperti itu” kesal bapak pada bang Damar

“maaf Amang reflek saja ini” bang Damar menjawab sembari mengambil kepala siluman banteng itu

“yah sudahlah kita lanjut saja sudah tanggung, eh tunggu mau kamu apakan kepala itu” tanya bapak

“hey Bajra ini tangkap kepala bawahanmu” bang Damar melempar kepala banteng itu pada si Bajra

Tak di sangka Bajra pun menangkap kepala bawahannya itu kemudian yang dia lakukan kepada kepala itu adalah ……
sampeuk
bebyzha
itkgid
itkgid dan 47 lainnya memberi reputasi
48
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.