“Lohh aku kok tiduran di lantai ? Emang ada apa ?” Tanya Vanessa ketika sadar.

“Tadi Ayu masuk ke tubuh kamu. Itu yang bikin kamu gak sadar.” Kataku sambil mengusap rambutnya.

“Trus dia kenapa kok masuk ke tubuh aku ? Bukanya dia bisa berkomunikasi langsung dengan kita ya ?”


Sebenarnya pertanyaan dari Vanessa juga merupakan pertanyaan dari kita semua. Waktu Ayu masuk ke dalam tubuh Vanessa, dia bilang akan ngasih tau alasan kenapa dirinya mau bertemu dengan kita, namun yang dia katakan hanyalah permintaan terima kasih karena telah membantunya. Jujur kita punya asumsi kalau Ayu pasti sedang menyembunyikan sesuatu dari kita.

Sampai kami pulang ke rumah masing-masing pun kita masih penasaran apa sebenarnya ingin Ayu sampaikan ke kita. Sampai suatu ketika, aku menumukan sebuah surat misterius di atas meja belajarku. Sebuah surat yang dibungkus kedalam amplop merah muda dengan tulisan “Untuk Dimas” diatasnya. Karena Ibu ku yang selalu ada di rumah, maka aku pun berinisiatif untuk menanyakan kepadanya.


“Bu, ini surat dari siapa ?” Tanyaku pada Ibu ku yang sedang memasak.

“Ya gak tau, ada tulisannya gak ?”

“Kalau di amplop nya ada tulisan untuk Dimas gitu.”

“Yaudah brarti itu surat untuk kamu.”

“Ya tapi dari siapa.”

“Dari temen kamu kali.”


Ternyata Ibu ku juga tidak tau ini surat dari siapa. Aku pun langsung lari menuju kamarku, mengunci pintu, dan bergegas membaca isi dari surat tersebut.

Ketika aku membuka surat itu, jujur aku kaget. Karena di dalam surat tersebut hanya ada tulisan “Aku akan menjadi teman kalian ”. Sebenarnya bukan tulisan nya sih yang bikin kaget, melainkan suara wanita yang mengatakan hal serupa seperti tulisan di surat itu. Suara wanita tersebut seperti membaca isi dari surat yang sedang kubaca.

Sontak aku langsung melihat sini kanan, kiri, dan atasku untuk memastikan tidak ada orang lain di kamar. Perlu diingat ini di siang hari ya, jadi aku berpikiran kayak nya gak mungkin kalau bakal ada setan yang ganggu di siang hari. Tapi setelah mendengar suara itu, entah kenapa aku malah jadi takut sendiri.

Aku buru-buru mengambil HP ku dan memfoto isi dari surat tersebut dan langsung aku share ke grup chat. Btw grup chat yang aku maksud itu grup yang isinya hanya kita ber 6 (Aku, Vanessa, Fitri, Putri, Reza, dan Wisnu).

Dan asal kalian tau, seperti dugaan ku semua juga mendapat surat yang serupa, tapi isi dari suratnya yang berbeda.


“Terima kasih telah membantuku.” (Isi surat Vanessa)
“Aku berhutang budi pada kalian.”(Isi surat Reza)
“Sebagai balas budi, Aku..” (Isi surat Putri)
“Aku akan menjadi teman kalian ” (Isi suratku)
“Aku akan selalu membantu kalian” (Isi surat Fitri)
“Sekali lagi terima kasih semuanya ” (Isi surat Wisnu)


Seperti yang kalian lihat, ternyata surat itu bukan lah surat biasa. Surat itu sebenarnya surat utuh yang kalimatnya terbagi-bagi. Dan ketika kita menyatukan surat tersebut, kita semua sudah tau kalau ini pasti dari Ayu.

“Wait, kalau ini dari Ayu, brarti suara cewe yang tadi… Jangan-jangan Ayu.” Pikirku yang masih kebingungan.


Aku bingung antara harus seneng atau takut, karena ini pengalaman menarik buatku, seumur hidup aku belum pernah mempunyai teman hantu, tapi disisi lain aku juga takut, ya karena kan Ayu itu hantu. Tapi ya gapapa lah ya, toh aku juga udah tau wujud Ayu yang sebenarnya kayak gimana. Yang penting jangan sampe aja dia tiba-tiba muncul gitu aja.

Keesokan paginya, pukul 08:00 pagi, aku sudah siap menaiki motor ku dan bergegas untuk berangkat ke kampus. Sebenarnya aku gak ada matkul pagi sih, bahkan matkul ku dimulai jam set 10. Bukanya apa-apa, aku berangkat pagi itu agar bisa dapat tempat parkir ketika di kampus. Ya walaupun tempat parkirnya luas, tapi kan ada beberapa tempat yang bikin motor susah keluar. Udah motor susah keluar ditambah panas yang menyengat itu lho. Kan kasihan motornya .

Karena jalanan kota Semarang yang macet di pagi hari, jadi perjalananku yang biasanya sekitar 30 menitan menjadi 45 menitan. Cukup lama memang, tapi gak masalah juga karena aku sampai di kampus pun juga sekitar pukul 08:45.

Selagi menunggu kelas dimulai, seperti biasa aku mencari tempat untuk nongkrong. Dan tempat yang paling aku sukai buat tempat nongkrong ya cuman di Kantin, karena kan enak nongkrong sambil bisa pesen makan hehe. Dan makanan favoritku di kantin kampus adalah bakso bakar. Sumpah itu enak enak banget gais ya gak heran juga sih, karena bakso bakar juga merupakan makanan favorit mayoritas mahasiswa di kampusku.

Selagi menunggu pesananku datang, aku habiskan waktuku dengan mendengarkan musik sambil menggunakan earphone. Jujur ini kebiasaan buruk ku sih, jadi setiap aku pakai earphone, selalu aku setel volume nya sampai tidak terdengar suara di sekitar. Karena bagiku gak enak aja gitu dengerin musik tapi masih kedengeran suara orang-orang ngobrol di sekitar. Kan jadinya gak enjoy gitu. Tapi jangan ditiru ya hehe

Namun, ketika sedang asik mendengarkan musik lewat earphone, entah kenapa seperti ada seseorang yang meniup telingaku dan menepuk pundak ku.