The Wedding Day
JAM 7.00 pagi
Para kru wedding organizer sudah menyiapkan semua yang diperlukan untuk acara pernikahan anaknya Tony Struk dan beberapa tamu undangan sudah ada yang datang karena acara akad akan di mulai jam 8 pagi,… cuaca yang berawan, tidak panas dan tidak hujan, angin bertiup pelan dan ombak di pantai juga tidak tinggi membuat hari ini sangat cocok untuk digelar hajatan.
JAM 7.45
Seluruh tamu undangan sudah hadir, ada sekitar 2000 orang dan mempelai pria dan keluarga besarnya juga sudah siap di depan penghulu, tinggal menunggu kedatangan mempelai wanita yang masih di rias di kamarnya, …..untuk urusan make up, Tony memang tidak main-main, Tony mendatangkan make-up artist nomer satu di negara ini, dia mempunyai julukan Super Duper Mega Bintang, …sang Master,….Fashion Desainer,….Hair and Beauty,…The One and Only,….Best of The Best,…In The World,…..ULLAALLAAAAAA,…siapa lagi kalau bukan kak Igun alias Ivan Gunaguna, dan sekarang kak Igun sedang merias wajah Siti.
“aduh ciiyyyn,…elu tuh udah cantik dari lahir, gue bingung mau make up in elu kayak gimana”
“macam mana baiknya saja lah” jawab Siti
“eh cyn,..elu ngerasa aneh gak,?” tanya Igun pada Siti
“aneh?”
“babeh elu kan belum merid, kok elu udah merid duluan” jelas Igun sambil menata rambut Siti
“betul juga”
“hehehe,….kalo aja babeh elu bukan Tony Struk, elu pasti udah gue lamar dari dulu”
“memangnya ayah kenapa?”
“babeh elu tu orangnya serem, ngeri, …setan aja takut sama dia”
“hahaha,…oooh,…nanti Siti bagi tahu ayah ya”
“eh,…jangan cyn,…gue masih mau hidup, mana belum kimpoi lagi”
“kak Igun kan dah jadi sama Ayu Tingtong”
“oh,…itu cuma setingan aja”
Tiba-tiba pintu kamar dibuka,..Tony Struk berdiri di depan pintu
“Heh gun gun,..kok lama banget” tegur Tony
“sabar dong babeh Tony, ay lagi buat ni,….” Jawab Igun
“Siti,…ayah dah siapin sepatu buat kamu”
Tony memberikan sebuah kotak berisi sepasang sepatu hak tinggi berwarna putih, kemudian dipasangkan ke kaki Siti dan pas ukurannya
“terima kasih ayah” ucap Siti
“eh,…babeh Tony kok gak pakek dress yang udah disiapin?” tanya kak Igun
“bajunya jelek, aku gak suka” jawab Tony
“sekate-kate babeh Tony bilang baju buatan ay jelek, huh,….tega bener dah”
“awas ya kalo anakku gak cantik maksimal atau make up nya luntur, kamu bakal jadi gelandangan”
“iyaaa…” jawab Igun
Tony menutup pintu dan pergi
“tuh kan cyn,..babeh elu tuh emang kejam orangnya”
“hahaha…”
“eh cyn,,…wajah elu tuh mengingatkan gue sama seseorang,..tapi siapa ya”
“hmm?...siapa?”
“gue udah lupa cyn,….kayaknya udah puluhan tahun yang lalu,..waktu gue masih jadi tukang jahit baju”
Tak lama kemudian, Igun sudah menyelesaikan tugasnya
“selamat ya cyn”
“terima kasih kak”
Siti lalu turun dari kamarnya menemui ayahnya dibawah yang sudah siap dengan setelan jas, celana panjang, dan dasi kupu-kupu semuanya berwarna hitam, bukannya Tony tidak mau pakai baju buatan kak Igun, tapi karena modelnya hampir sama dengan yang dipakai Pak Udin,…Tony jadi males pakai setelan baju itu.
“kamu udah siap?” tanya Tony pada anaknya
Siti hanya mengangguk saja
“apa kamu mau berubah pikiran?”
“tidak ayah” jawab Siti
“kalau begitu,…kita berangkat sekarang”
Tony mengantar anaknya naik mobil menuju ujung landasan dekat pantai,…tapi di tengah jalan, Tony berhenti dan turun dari mobilnya, melihat di sekeliling barisan pasukan robotnya.
“JARWO”
“iya tuan”
“semua tamu sudah diperiksa?”
“sudah tuan, …semua aman”
“JARWO,…. aktifkan radar dan para robot, …awasi drone dan helikopter punya stasiun TV diatas itu, jangan sampai ada sabotese”
“baik tuan”
Setelah memastikan semuanya aman, Tony naik mobil lagi dan melanjutkan perjalanan, sesampainya di lokasi acara, Tony dan anaknya, Siti yang sudah tampil cantik jelita menggunakan gaun pengantin lengan panjang berwarna putih dipadukan dengan mahkota tiara dan tudung yang menjuntai hingga kaki yang dibalut sepatu berwarna putih mutiara,…mereka berdua disambut riuh tepuk tangan para tamu,..dan cuma Pak Udin yang bengong..
(“kok Tony Struk pake baju hitam sih, dasar orang aneh”) batin Pak Udin
Setelah kedua mempelai duduk didepan penghulu, lalu akad diucapkan, dan janji sehidup semati di ikrarkan, Siti dan Indra telah resmi bersandingan di pelaminan.
Acara selanjutnya adalah sambutan dari orang tua kedua mempelai, dan Pak Udin yang mulai terlebih dahulu, dia membuka kertas naskah pidato yang didapatnya dari Pak Lurah,..
“assalamualaikum,….kepada yang terhormat,..blablablablablabla,….”
Walaupun gaya bicaranya lantang seperti Bung Karno,…tapi para tamu kelihatan mengantuk mendengar pidato Pak Udin
Setelah 10 menit pidato yang membosankan ala pejabat negara dari Pak Udin, kini tiba giliran Tony Struk yang ngomong,..dia tidak pakai naskah, langsung ngomong saja….
“selamat pagi,…orang-orang yang………”
Tony tiba-tiba berhenti bicara,….lalu melanjutkan lagi
“yang sedang berbahagia di hari ini”
“hahahaha,……” para tamu tertawa mendengarnya karena biasanya Tony selalu mengawalinya dengan kalimat “orang-orang yang menyedihkan”
“aneh ya?,……” tanya Tony pada para tamu
para tamu kembali riuh
Lalu Tony melanjutkan pidatonya lagi
“tak terasa waktu begitu cepat berlalu,…belum juga setahun dia bersamaku, tapi sekarang,…putri kecilku sudah diambil orang,….tapi tak apa, dia sudah bersama orang yang tepat,…yaitu kamu Indra,….jagalah putri kecilku dengan baik karena dia sangat mencintaimu,……………aku masih ingat waktu melihatnya datang kepadaku dengan mata yang berbinar-binar, tatapan wajah yang sendu, senyuman yang terukir diwajahnya, dan dia menyebut nama seseorang,….aku langsung tahu kalau dia sedang jatuh cinta, ……….dan sebenarnya, ….aku ingin menghilangkan cinta dari pikirannya…………
“haaaaahhhhhh…….” Para tamu terkejut mendengar ucapan Tony
Tony lalu melanjutkan ucapannya sambil memandang wajah anaknya
“tapi untungnya,…aku tidak jadi melakukannya,…aku teringat kejadian 28 tahun yang lalu,…aku pernah menghilangkan cinta dari seorang wanita, dan sampai sekarang, aku tak sanggup lagi memandang wajahnya,…..
Setelah beberapa kalimat curhat dan cerita tentang kisah heroik waktu Tony belum pensiun, lalu Tony mengakhiri pidatonya.
“cukup sampai disini,….acara sudah selesai, tapi jangan pulang dulu, yang masih lapar silahkan nambah lagi,..yang mau selfie sama robot saya, silahkan,…yang mau jalan-jalan, ada sepeda, mobil golf dan odong-odong buat anak-anak,…yang mau ke pantai, disitu ada tangga turun ke pantai,…..jadi saya harap kalian jangan pulang dulu, karena Indra dan Siti akan menyanyikan lagu untuk kita semua,..….terima kasih”
Tak lama kemudian alunan musik jazz terdengar dan Indra menyanyikan lagu berjudul Akad / Payung Teduh, setelah itu gantian Siti yang menyanyikan lagu Wanita yang Kaupilih / Rossa,…suasana romantis terasa sekali diantara mereka berdua,
Setelah mereka berdua menyanyi,..ada juga beberapa tamu yang ikut menyumbangkan lagu.
Tak terasa sudah sejam lebih acara ini, semua orang bergembira di acara pernikahan ini, kecuali satu,….dia sedang duduk termenung disebuah kursi panjang yang menghadap ke pantai, ..tiba-tiba datang laki-laki yang langsung duduk di sebelahnya,
“hei Tony,….kemaren kau menyuruhku memakai baju putih, tapi kau sendiri malah memakai baju hitam” sapa seseorang yang bernama Don Rafael
Tony tidak menjawab,…pandangan matanya tidak beranjak dari laut yang biru dan ombak yang bergulung pelan.
“tadi waktu aku melihat anakmu menyanyi, aku langsung teringat sama kekasihmu itu,…caranya bernyanyi,. menari,…bahkan cara dia memegang mic juga sama dengan kekasihmu itu”
“kau ternyata masih ingat” jawab Tony
“jadi,…apa kabarnya?”
“dia baik-baik saja”
“dia masih kecewa padamu kan?” tanya Don Rafael
“ya,…..memang salahku”
“entah kenapa aku juga ikut merasa bersalah, aku merasa menyesal sudah memberikan tiket konser itu kepadamu”
“baru sadar ya”
“kenapa kamu tidak menemui dia saja”
“aku masih tak sanggup memandang wajahnya”
“Tony…Tony…..kamu benar-benar aneh,”
“orang-orang memang merasa aneh padaku, termasuk kau juga”
“ya,..bagiku,dirimu itu seperti ironi, bagaimana bisa kamu menyelamatkan semua orang kecuali dia”
“entahlah”
“ kisahmu ini kalau dijadikan cerita atau film, pasti bagus,……..kisah Tony Stroke, seorang superhero yang bisa menyelamatkan semua orang didunia kecuali seseorang yang sangat dia cintai,…ya kan?”
“terserah kau saja, cerita ini milikmu”
“Tentu saja aku akan menulis ceritanya, tapi cerita itu untuk dirinya, bukan untukmu Tony”
“terserah...”
“ aku mau pergi dulu, …sampai jumpa lagi
IRONICMAN “
*****
Para tamu undangan sudah mengantri untuk berpamitan kepada kedua mempelai dan keluarganya, tapi Tony Struk malah masih duduk di tepi pantai,..masih termenung.
Ketika Pak Udin dan keluarganya sibuk menyalami para tamu yang ingin pulang,….ada seorang tamu disitu yang ikut mengantri, tapi penampilannya agak lain,..memakai baju hitam lengan panjang, blangkon hitam, celana panjang berwarna putih dan membawa rantang,…sekarang dia sudah ada didepan Pak Udin
“lho, mas Drag,..kok ganti baju warna hitam,?” tanya Pak Udin
“oh,…tadi baju putih aku ketumpahan kuah opor,…untungnya aku pake baju rangkap dua”
“oh,..begitu to”
“Din,…makasih ya, dah isi penuh sesajennya” kata mas Drag sambil menunjukkan rantang yang dibawanya
“ya, aku makasih juga mas,…berkat mas Drag, acara ini aman dan lancar, gak ada gangguan mahluk halus”
“besok-besok kalo bikin acara lagi, aku di undang yo”
“siap mas” kata Pak Udin sambil mengacungkan jempolnya
Antrian tamu berjalan lagi,…tidak lama kemudian datang seorang emak-emak yang menggendong anaknya yang masih balita
“eeehh,…mbak Ima,…kirain gak jadi datang,” sapa Bu Udin
“iya,…kemaren badan ndis panas, tapi sekarang dah turun panasnya”
“alhamdulillah, ndis udah sehat,..ibu gemes banget lihat ndis” kata Bu Udin sambil mencubit pipi Gendis yang tembem,
Tapi mata Gendis terpaku pada sosok cantik yang ada disitu, lalu Gendis berkata
“ma…itu ante unti” kata Gendis sambil jarinya menunjuk ke arah Siti
Semua orang yang mendengarnya terkejut dan bertanya-tanya,
“ooh,…ini namanya tante Siti” kata ibunya Gendis menjelaskan pada anaknya.
“hai Gendis” sapa Siti sambil mencubit pipi Gendis
Suasana pun mencair lagi.