- Beranda
- The Lounge
Apa Sih Alasan Kalian Para Cowo, Udah Lama Pacaran Tapi Nggak Berani Nikahi Pacar?
...
TS
srinami
Apa Sih Alasan Kalian Para Cowo, Udah Lama Pacaran Tapi Nggak Berani Nikahi Pacar?
Halo sobat kaskuser, ane sebagai perempuan juga pernah melalui masa muda, masa remaja, dan tentunya masa-masa pacaran.
Banyak perempuan yang udah pacaran lama sama cowoknya, tapi pada akhirnya lebih memilih nikah sama cowo lain. Menurut ane semua itu bisa dijelaskan secara logis dari sudut pandang perempuan, bukan berarti perempuan itu nggak setia, malah justru sang cowok lah yang nggak peka.
Berikut ini beberapa alasan yang bikin sang cewek lebih memilih menikah dengan laki-laki lain, ketimbang nikah sama pacarnya yang udah pacaran sampai tahunan.
1. Merasa Bosan

sumber gambar
Bosan yang ane maksud bukan karena nggak cinta atau nggak sayang lagi, tapi sampai kapan cuma dipacarin doang coba? Usia ideal seorang perempuan buat nikah itu menurut ane pribadi 27 tahun udah paling tua. Karena apa?
Di atas usia itu seorang perempuan kebanyakan bakalan susah hamil atau kalau nggak susah melahirkan yang berujung pada operasi caesar, banyak yang beranggapan operasi caesar itu nggak apa apa, lebih aman lah, lebih nggak sakitlah, itu kata mereka yang nggak mengalami langsung, ane sendiri udah ngalamin langsung, operasi caesar itu banyak efek sampingnya Gan-Sis. Cek aja di gugel.
2. Cuma Dijadiin Alat Pemuas Nafsu Sex

sumber gambar
Siapa coba perempuan yang mau cuma dijadikan sebagai pelampiasan libido? Tapi cowoknya nggak mau tanggung jawab nggak mau nikahin, cuma mau enaknya doang.
Walau pun nggak munafik ya, perempuan yang sudah dewasa juga memerlukan sex, tapi kalau digantung doang tanpa kepastian, pasti si cewe bakalan pergi nyari cowo lain yang mau bertanggung jawab.
3. Perempuan Memerlukan Kasih Sayang Seorang Suami

sumber gambar
Banyak temen ane termasuk ane sendiri, bahkan para sista di sini mungkin sependapat dengan ane. Seperti di poin nomor 2 di atas, apa coba yang kita dapat sebagai perempuan? Cuma dimanfaatin doang buat ngemuasin nafsu para oknum laki-laki nggak mau bertanggung jawab.
Pacaran udah melebihi batas, bahkan udah kayak suami istri, tapi nggak dinikahin, bisa ane katakan lelaki seperti itu lelaki pengecut.
Walau pun pada saat pacaran yang udah melanggar aturan seperti itu, yang lebih tepatnya sering disebut sebagai kumpul kebo, kita sebagai perempuan diberi kasih sayang yang melimpah, bahkan perhatian yang lebih, tapi kalau diperhatikan secara seksama kita sebagai perempuan cuma dijadikan pemuas nafsu, apa bedanya kita sebagai perempuan dengan PSK? Apa bedanya kita dengan pramuria atau cewek simpanan, yang cuma jadi objek birahi tanpa kepastian.
Seorang perempuan juga perlu rasa kasih sayang yang sudah sepatutnya, yaitu kasih sayang seorang suami, yang mana rasa sayang seorang istri kepada suaminya pun akan tumbuh, tanpa merasa dilecehkan atau cuma dijadikan permaian saja.
4. Orang Tua Udah Sama-Sama Setuju, tapi Pas Diminta Buat Menikahi Nggak Mau

sumber gambar
Oh, nooo ... ane paling nggak suka sama cowok macam begini, lampu hijau udah ada, tapi banyak alasan, belum ini lah, belum itu lah. Kalau alasannya belum mapan, harta bisa dicari bersama, bahkan kalau lelaki itu normal, dia akan lebih semangat buat mencari nafkah karena udah punya istri yang menyemangati dan mengurusnya di rumah.
Jadi, pesan ane buat para sista yang masih jomlo, sebaiknya pilih-pilihlah dalam mencari pacar atau pasangan, jangan asal mau, sebelum kalian menyesal. Kalian kalau memutuskan buat pacaran harus punya target waktu, jangan mau digantung tanpa lepastian bahkan sampai bertahun-tahun.
Sumber referensi : opini pribadi
Diubah oleh srinami 06-09-2021 03:30
grintimint dan 19 lainnya memberi reputasi
20
8.1K
205
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
artwing
#46
Penulisnya cewe
Opini pribadi
Yang diinterview sesama cewe
Dan TS nya berani bawa headline "alasan para cowo".
Alright, ane coba counter dengan "opini pribadi" ya, kebetulan saya cowo nih.
1. Akhir dari petualangan
Ada pepatah konyol yang ane dapet dari situs sh*tpost yaitu "A man's life is over when marriage happens". Ini banyak terjadi di luar sana.
Biasanya selalu ada duit buat modif mobil, sekarang budget pindah buat beli susu.
Dulu bisa futsal 2x seminggu, tapi kini hanya 1x itu pun dengan ijin istri.
Kerja pindah kesana kemari sangat menyenangkan, tapi sekarang prioritas kerja harus dekat dengan rumah.
Sudah punya anak? Anteng deh di rumah.
Keliatan biasa kan di mata cewe? Hehe.
Sekarang tanyain para bapak-bapak yang pandangan matanya kosong. Mereka merindukan petualangannya ketika hidup tanpa tekanan dan pikiran.
2. Uang dari mana?
Marriage is not cheap, but far cheaper than divorce.
But what's more cheaper than that? Staying single.
TS pernah nikah atau belum?
Kalo pernah, dapet bayangan ga berapa duit yang dikeluarkan?
Mungkin bisa aja TS mikirnya itu murah karena mungkin income nya udah tinggi, tapi pikirkan berapa cowo freshgrad yang udah ditodong buat nikahin padahal udah pacaran semenjak SMA?
3. Objek seksual
Baik. Kami ga memungkiri, kami kadang melihat pacar adalah teman yang bisa diajak tidur.
Silakan berpikir sempit sampai keluar peribahasa "habis manis sepah dibuang".
Bicara soal objek, ada beberapa cowo di luar sana yang berpikir "jajan" lebih murah daripada modalin nikah.
Diluar aspek penyakit kelamin, cowo bisa "jajan" dengan "berbagai rasa" dengan budget yang sama dengan "pacar" yang minta dibayarin tas Louis Vuitton sebagai ganti udah nidurin sekali.
We're bastard, we know that. But not as bastard as gold digger out there.
4. Pertimbangan
"Cinta saja tidak cukup"
Banyak cewe cowo yang jatuh tenggelam hanya karena buaian cinta, terutama ketika kisah cintanya masih sebatas cinta monyet.
Semakin dewasa, semakin logika terasah, kedua belah pihak kini memprioritaskan banyak hal selain cinta sebelum mempertimbangkan untuk bertukar cincin untuk sehidup semati.
Bagi cewe, semakin dewasa maka pertimbangan cowo ganteng body sikpek kini kriterianya mulai memprioritaskan kestabilan dan kedewasaan berpikir. Accept it!
Dikira stabil dan dewasa itu bisa berubah dalam semalam?
5. Take and give
Inti dari permasalahan keluarga diluar finansial.
Saya anggap kamu sudah dapet cowo mapan ganteng setia dan siap nikahin kamu, lalu apa yang akan kamu siapkan untuk mengimbangi calonmu dengan segala kriteria yang sudah terpenuhi itu?
Cium tiap hari? Bobs and vagene?
Kalo kamu belum ngerti value kamu dan cuma ingin dapet unconditional love, silakan pikirkan kenapa cowo belum mau seriusin kamu.
Bicara soal unconditional love, kita masuk pada aspek terakhir (versi ane).
6. Unconditional love
Ranah abu-abu ketika bahas ini, jadi scope nya ane kecilin dalam ranah relationship.
Bagaimana jika cowo jadi pengangguran setelah menikah?
Jawaban: Useless
Bagaimana jika cewe jadi pengangguran setelah menikah?
Jawaban: Dapet pemasukan aja udah untung, kalo ga kerja masih bisa ngurus rumah tangga.
Dapet gambarannya kan?
* * *
Ane rasa banyak kontra dari jawaban para agan di trit ini dan sorry to say, suaramu asih belum mewakili para cowo seperti pada judul trit kamu.
Jangan bawa narasi "opini ane" ketika tulisanmu ada di ruang publik dan materimu masih berdasarkan "katanya" dan postingan random dari sosmed, apalagi itu adalah materi diluar kuasamu.
You go out there, you ask them their opinions.
Opini pribadi
Yang diinterview sesama cewe
Dan TS nya berani bawa headline "alasan para cowo".
Alright, ane coba counter dengan "opini pribadi" ya, kebetulan saya cowo nih.
1. Akhir dari petualangan
Ada pepatah konyol yang ane dapet dari situs sh*tpost yaitu "A man's life is over when marriage happens". Ini banyak terjadi di luar sana.
Biasanya selalu ada duit buat modif mobil, sekarang budget pindah buat beli susu.
Dulu bisa futsal 2x seminggu, tapi kini hanya 1x itu pun dengan ijin istri.
Kerja pindah kesana kemari sangat menyenangkan, tapi sekarang prioritas kerja harus dekat dengan rumah.
Sudah punya anak? Anteng deh di rumah.
Keliatan biasa kan di mata cewe? Hehe.
Sekarang tanyain para bapak-bapak yang pandangan matanya kosong. Mereka merindukan petualangannya ketika hidup tanpa tekanan dan pikiran.
2. Uang dari mana?
Marriage is not cheap, but far cheaper than divorce.
But what's more cheaper than that? Staying single.
TS pernah nikah atau belum?
Kalo pernah, dapet bayangan ga berapa duit yang dikeluarkan?
Mungkin bisa aja TS mikirnya itu murah karena mungkin income nya udah tinggi, tapi pikirkan berapa cowo freshgrad yang udah ditodong buat nikahin padahal udah pacaran semenjak SMA?
3. Objek seksual
Baik. Kami ga memungkiri, kami kadang melihat pacar adalah teman yang bisa diajak tidur.
Silakan berpikir sempit sampai keluar peribahasa "habis manis sepah dibuang".
Bicara soal objek, ada beberapa cowo di luar sana yang berpikir "jajan" lebih murah daripada modalin nikah.
Diluar aspek penyakit kelamin, cowo bisa "jajan" dengan "berbagai rasa" dengan budget yang sama dengan "pacar" yang minta dibayarin tas Louis Vuitton sebagai ganti udah nidurin sekali.
We're bastard, we know that. But not as bastard as gold digger out there.
4. Pertimbangan
"Cinta saja tidak cukup"
Banyak cewe cowo yang jatuh tenggelam hanya karena buaian cinta, terutama ketika kisah cintanya masih sebatas cinta monyet.
Semakin dewasa, semakin logika terasah, kedua belah pihak kini memprioritaskan banyak hal selain cinta sebelum mempertimbangkan untuk bertukar cincin untuk sehidup semati.
Bagi cewe, semakin dewasa maka pertimbangan cowo ganteng body sikpek kini kriterianya mulai memprioritaskan kestabilan dan kedewasaan berpikir. Accept it!
Dikira stabil dan dewasa itu bisa berubah dalam semalam?
5. Take and give
Inti dari permasalahan keluarga diluar finansial.
Saya anggap kamu sudah dapet cowo mapan ganteng setia dan siap nikahin kamu, lalu apa yang akan kamu siapkan untuk mengimbangi calonmu dengan segala kriteria yang sudah terpenuhi itu?
Cium tiap hari? Bobs and vagene?
Kalo kamu belum ngerti value kamu dan cuma ingin dapet unconditional love, silakan pikirkan kenapa cowo belum mau seriusin kamu.
Bicara soal unconditional love, kita masuk pada aspek terakhir (versi ane).
6. Unconditional love
Ranah abu-abu ketika bahas ini, jadi scope nya ane kecilin dalam ranah relationship.
Bagaimana jika cowo jadi pengangguran setelah menikah?
Jawaban: Useless
Bagaimana jika cewe jadi pengangguran setelah menikah?
Jawaban: Dapet pemasukan aja udah untung, kalo ga kerja masih bisa ngurus rumah tangga.
Dapet gambarannya kan?
* * *
Ane rasa banyak kontra dari jawaban para agan di trit ini dan sorry to say, suaramu asih belum mewakili para cowo seperti pada judul trit kamu.
Jangan bawa narasi "opini ane" ketika tulisanmu ada di ruang publik dan materimu masih berdasarkan "katanya" dan postingan random dari sosmed, apalagi itu adalah materi diluar kuasamu.
You go out there, you ask them their opinions.
Diubah oleh artwing 08-09-2021 11:32
ksatria018 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup