Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Yoshihide Suga mundur, gagal membawa Jepang melewati pandemi
Yoshihide Suga mundur, gagal membawa Jepang melewati pandemi

Jumat, 03 September 2021 / 14:27 WIB


Yoshihide Suga mundur, gagal membawa Jepang melewati pandemi
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menghadiri konferensi pers tentang tanggapan Jepang terhadap penyakit Covid-19 di Tokyo, Jepang, 08 Agustus 2021.




Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - TOKYO (Reuters) - Ketika Yoshihide Suga mengambil alih posisi perdana menteri Jepang tahun lalu, harapan tinggi rakyat Jepang tertumpah padanya.
Keterampilan politik yang diasah Suga selama bertahun-tahun serta akar pedesaannya diharapkan mengantar dia memimpin Jepang melewati pandemi.

Namun, apa yang terjadi?
Sebaliknya, penyebaran virus corona justru melonjak kembali di tengah peluncuran program vaksinasi yang sulit. Belum lagi serangkaian "keadaan darurat" yang tidak banyak menghentikan penyebaran varian Delta yang lebih menular.

Yoshihide Suga , berumur 72 tahun, bersikeras menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda dari tahun lalu, meskipun mendapat tentangan publik secara luas.
Tingkat dukungan kepada Yoshihide Suga merosot tajam hingga ke bawah 30% menjelang pemilihan umum dan pemilihan umum tahun ini.
Tak kuat menghadapi pemberontakan di dalam partainya sendiri, Suga mengatakan dia akan mundur untuk fokus pada pandemi COVID-19, sekaligus menyiapkan panggung untuk penggantinya sebagai perdana menteri baru.
Dikenal karena tatapan mata dan jawaban yang tajam, Yoshihide Suga dinilai mudah tersinggung, selama konferensi pers sebagai kepala sekretaris kabinet dan tangan kanan pendahulunya Shinzo Abe, perdana menteri terlama di Jepang.

Yoshihide Suga mengambil alih jabatan tertinggi pemerintahan Jepang itu pada September 2020 ketika Abe tiba-tiba berhenti dengan alasan masalah kesehatan. .
Citra Suga sebagai operator politik yang cerdas yang mampu mendorong reformasi dan menghadapi birokrasi yang kolot mendorong dukungannya hingga 74% ketika ia menjabat.
Awalnya, janji-janji populis Yoshihide Suga seperti tarif telepon seluler yang lebih rendah dan asuransi untuk perawatan kesuburan disambut baik.
Suga juga mendirikan agensi digital untuk menyatukan sistem teknologi pemerintah pusat dan daerah, area di mana Jepang tertinggal.
Tetapi mengeluarkan para cendekiawan yang kritis terhadap pemerintah dari panel penasihat dan berkompromi dengan mitra koalisi juniornya tentang kebijakan biaya perawatan kesehatan untuk orang tua menuai kritik.
Penundaan penghentian program perjalanan domestik "Go To" yang menurut para ahli mungkin membantu menyebarkan virus corona sangat memukul, sementara masyarakat semakin lelah dengan keadaan darurat yang merugikan bisnis.

Persepsi bahwa Yoshihide Suga lebih fokus menjadi tuan rumah Olimpiade daripada pandemi juga mengikis dukungan, meskipun pihak berwenang telah membantah adanya hubungan antara Olimpiade dan lonjakan infeksi.
Para kritikus menyalahkan keterampilan komunikasi yang buruk Yoshihide Suga pada konferensi pers di parlemen karena gagal menyatukan publik di belakang sebagian besar pembatasan pandemi sukarela.
Pada bulan Agustus, ketika Olimpiade ditutup, dukungan terhadap Yoshihide Suga telah turun di bawah 30%, mengkhawatirkan para pemimpin partai dan anggota parlemen junior menjelang pemilihan majelis rendah parlemen yang harus diadakan tahun ini dan mengarah pada pembicaraan tentang pencopotannya.

https://internasional.kontan.co.id/n...lewati-pandemi
tepsuzot
kopkop23
kopkop23 dan tepsuzot memberi reputasi
2
978
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.2KAnggota
Tampilkan semua post
entertainerAvatar border
entertainer
#6
Olympiade 23 July - 8 Agustus, puncak Corona di Jepang tanggal 21 Agustus, keliatan kan sekarang korelasi acara dengan angka Covid, dan ini di Jepang lho dimana masyarakatnya sudah lebih taat prokes.

jadi jangan sampai Formula Eek jadi diselenggarakan di Jakarta, efek negatifnya akan jauh lebih buruk daripada olympiade
bontakkun
bontakkun memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.