Galangan kapal Bath Iron Works pada tanggal 27 Agustus 2021 resmi melakukan sea trial pada kapal destroyer stealth ketiga dan yang terakhir dari Kelas Zumwalt, kapal meninggalkan galangan kapal dan menuju sungai Kennebec di Maine. Mengutip artikel yang ditulis oleh Naval News, kapal ketiga ini diberi nama "Lyndon B. Jhonson" dengan kode DDG 1002.Kapal ini diluncurkan pada Desember 2018 dan diresmikan pada April 2019. Diharapkan kapal terakhir ini akan memasuki layanan U.S. Navy pada tahun 2023.

Sebagai informasi tambahan, kapal pertama dalam kelas kapal ini bernama "USS Zumwalt" yang mulai memasuki layanan Angkatan Laut AS pada Oktober 2016, sementara kapal kedua diberi nama "USS Michael Monsoor" yang memasuki layanan Angkatan Laut AS pada Januari 2019. Nama kapal ketiga ini diambil dari nama Presiden Lyndon B. Johnson, yang menjabat dari tahun 1963-1969. DD 1002 menjadi kapal pertama yang memakai namanya.

Kapal perusak Kelas Zumwalt dirancang untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari range of deterrence, power projection, sea control, serta command and control missions. Dengan perkembangan sistem dan teknologi di masa depan, memungkinkan misi yang akan dilakukan Zumwalt akan lebih banyak, sesuai dengan perkembangan berbagai ancaman di era modern kelak.





Sebagai informasi tambahan, nama kelas kapal ini, yakni Zumwalt, diambil dari nama Laksamana Angkatan Laut AS "Elmo Zumwalt". Sementara kapal kedua yakni Michael Monsoor diambil dari nama seorang anggota Navy SEAL Amerika Serikat yang gugur selama Perang Irak pada tahun 2006, ia kemudian dianugerahi Medal of Honor. Kapal destroyer dalam kelas ini mengusung desain stealth dengan lambung kapal yang mengadopsi desain "tumblehome", desain ini membuat lambung kapal agak miring ke dalam, lambungnya juga memiliki permukaan datar yang dirancang untuk menghindari deteksi radar.

Mengutip artikel Mainebiz, Departemen Pertahanan AS awalnya merencanakan 32 kapal berteknologi tinggi ketika direncanakan hampir 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2001. Namun, selama bertahun-tahun, keterbatasan anggaran dan perubahan strategi angkatan laut mengurangi jumlahnya menjadi tiga kapal saja. Pada perkembangannya Angkatan Laut AS lebih memilih membangun kapal destroyer tambahan pada Kelas Arleigh Burke.

Masih mengutip artikel Mainebiz, dengan harga per unit sekitar US$ 4,2 miliar, kapal perusak Zumwalt bahkan dua kali lipat lebih mahal daripada kapal destroyer (perusak) Kelas Arleigh Burke, di mana kapal tersebut juga dibangun oleh galangan kapal Bath Iron Works (BIW) sejak 1980-an. Dengan harga yang jauh lebih mahal dari Arleigh Burke, maka tak heran jika Paman Sam hanya berani membangun tiga unit kapal dalam kelas ini.

Kelas Zumwalt termasuk kategori guided-missile destroyer (kapal perusak berpeluru kendali), selain mengusung desain stealth yang membuat kapal sulit dideteksi lawan, salah satu tugas pokok kapal jenis ini adalah untuk meluncurkan peluru kendali. Selain itu kapal juga dirancang untuk melakukan misi anti-kapal selam, anti-pesawat serta anti-kapal permukaan. Kapal perusak berpeluru kendali biasanya dilengkapi dengan dua buah sistem peluncur peluru kendali, umumnya Sistem Peluncur Vertikal (VLS). Beberapa kapal juga memiliki sistem radar canggih seperti sistem perang Aegis yang terdapat pada destroyer Kelas Arleigh Burke. Angkatan Laut AS menyebut kapal jenis ini dengan kode DDG. Berikut ini sekilas spesifikasi Kelas Zumwalt.




Nah, demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, tetap semangat dan jaga kesehatan, sampi jumpa