- Beranda
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
...
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
387.6K
12.1K
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#1199
Si Galak Sakit
Dua bulan kemudian...ahhh...kecepetan, ga jadi...
Setengah bulan kemudian aja deh...hehe..
Hari Sabtu, alias akhir pekan..aka hari libur.
As ussual, aku asyik ngopi di teras sehabis sholat subuh, saat Anin tergopoh-gopoh datang ke kamarku.
"Mas ..mas...!" katanya dengan nafas terengah.
"Kenapa dek? Tenang dulu, atur nafas...!" kataku.
Anin mengatur nafas dan menyerobot gelas kopiku, serta meneguknya himgga habis...
Untung udah hangat, jadi ga kepanasan dia.l
Setelah nafasnya teratur, Anin mulai bercerita....
"Gini mas, aku dapat telpon dari Bu Indri yang mengatakan bahwa Sandra sakit di kostnya. Mas tolong tengokin dia ya?" katanya demgan memelas.
"Loh, kok aku sih Dek? Kamu lah, yang sama-sama cewe, khan lebih enak. Lagian males aku ketemu cewe galak kayak dia...!" kataku.
"Duh...maunya sih gitu mas. Tapi aku dah janji sama temen-temen buat ngerjain tugas kuliah. Gimana dong...?" tanyanya.
"Hadeeh...gimana baiknya ya? Dia kan cewe, jadi sebaiknya ditemenin sama cewe juga sih... Apa aku minta tolong Renita aja ya?" kataku.
"Jangan Mas... Mereka kan ga saling kenal. Entat malah jadi kikuk... Lagian ga enak juga mlnta tolong Renita. Gini aja mas, mas ke kost Sandra duluan, nanti kalau tugasku selesai, aku bakal nyusul.ke sana deh...! Ya mas ya? Please....!!!" ujar Anin dengan pandangan memohon.
Duh, kalo Anin yang minta, ga tega deh buat nolak.
"Iya deh... Tapi nanti selesai ngerjain tugas, kamu harus segera nyusul ke sana ya? Mas ga enak ada di kost cewe lama-lama...!"
"Oke deh mas... Nanti aku nyusul..!"
"Kalau gitu, biar mas siap-siap dulu. Nanti mas segera ke sana!" kataku.
"Makasih mas....!" seru Anin sambil memelukku.
Duh...dasar anak manja....
Aku segera bersiap dan setelahnya, segera meluncur ke alamat yang pernah diberikan Bu Indri.
Tak berapa lama, sampailah aku di sebuah rumah kost khusus putri.
Ketika masuk, para cewe yang ada di situ memandangku.
Wuih...serasa jadi cowo paling ganteng, jadi pusat perhatian cewe...ngoahahahahahahaha...
Ya iyakah paling ganteng...orang cuman aku cowo di situ...
Setelah memarkir motor, aku menghampiri seorang gadis yang sedang menyapu teras kamar.
"Permisi...!" sapaku.
"Iya mas... Ada apa?" tanyanya sambil menghentikan kegiatannya.
"Maaf, mau nanya mbak. Di sini apakah ada anak kost yang bernama Sandra?"tanyaku sesopan mungkin.
" Emm...mas ini siapa dan ada urusan apa dengan Sandra?" tanyanya penuh selidik.
Wah, cukup berhati-hati juga nih cewe.
"Aku sepupunya mbak.. Tantenya tadi nelpon, bilang kalau Sandra sedang sakit, jadi aku disuruh ke sini buat nengok dia mbak...!"
"Oh...sepupunya ya? Mari aku antar ke kamar Sandra...!" katanya, lalu meletakkan sapu dan berjalan di depanku.
Aku mengikutinya di bawah pandangan cewe2 yang ngekost di situ.
Kamar Sandra teeletak di lantai 2 rumah kost itu. Duh...milih kamar kok di lantai 2 sih?
Cewe tadi mengetuk sebuah pintu kamar yang tertutup rapat.
"Siapa...?" terdengar suara serak dari dalam.
"Aku, Ayu...!"
"Oh, mbak Ayu... Masuk mbak. Ga dikunci kok...!"
Ayu memutar handle pintu dan mendorongnya. Dia membuka pintu lebar-lebar...
"San...ini ada....!"
Belum tuntas omongan Ayu, Sandra melihatku dan...
"Kamu.....???" serunya.
"Hai San... Katanya kamu sakit ya?" tanyaku mencoba ramah
"Mau apa kamu ke sinl?"
Wah, sakit sakit gitu masih galak aja nih cewe...
"Ya nengokin kamu lah... Emang mau ngapain lagi?"
"Anin mana? Kok kamu yang datang....!" sentaknya.
"Ehem... Aku tinggal dulu ya?" kata Ayu memutus perkataan kami.
"Eh. .iya mbak. Terima kasih banyak ya...!" kataku.
"Sama-sama mas... Mari...!" katanya lalu beranjak pergi.
"Makasih ya mbak Ayu...?" kata Sandra.
"Iya San... Cepet sembuh ya...!" sahut Ayu sambil berjalan.
"Heh...dimana Anln...?" tanya Sandra lagi.
Aku hanya bisa mengelus dada. Dadaku sendiri lho, bukan punya....
#abaikan
"Anin lagi ngerjain tugas sama temennya. Nanti kalau sudah selesai, dia bakal kesini...!" kataku menjelaskan.
"Oh...ya udah... Kamu duduk di teras aja. Aku mau istirahat...!" katanya sambil masuk ke kamarnya.
Ya Allah... Niat baik hamba malah tidak diterima dengan baik...
Akupun duduk di kursi yg ada di teras kamar Sandra.
Pintu kamarnya dibiarkan terbuka, dan kamarnya terlihat sangat rapi dan girly. Ciri khas kamar cewe.
"San...udah sarapan belum?" tanyaku memecah keheningan.
"Ga selera, mulutku pahit...!" jawabnya.
"Aku beliin bubur ayam ya? Udah ada obat apa belum?" tanyaku lagi.
"Terserah... Ada tuh obat...!" katanya singkat
Aku beranjak turun dari kamarnya, untuk membeli sarapan untuknya.
Saat tiba di lantai bawah, aku lihat Ayu masih bersih2 kamarnya.
"Kok cepet banget mas ..?" tanyanya.
"Ini mbak, mau beli bubur buat Sandra."
"Oh.... Di ujung jalan sana ada bubur ayam yang enak mas."
"Iya mbak... Makasih atas petunjuknya ..!" sahutku sambil berpamitan untuk membeli bubur.
Benar saja, di ujung jalan ada penjual bubur ayam yang sudah mulai sepi pembeli. Sudah terlalu siang mungkin..
"Bang ..masih ada buburnya?" tanyaku.
"Masih mas, tapi tinggal sedikit...!" jawab penjualnya .
"Kalau untuk 3 porsi masih ada Bang?"
"Sebentar mas... Saya lihat dulu...!" ujarnya sambil melihat ke panci tempat bubur.
"Ah...cukup mas... Mau pesan 3 porsi?"
"Iya Bang... Sekalian teh manis angetnya 3 juga ya Bang?" pintaku..
"Siap mas.... Silahkan ditunggu...!"
Aku duduk di bangku panjang yang ada di situ.
Cukup 5 menit menunggu, pesanan sudah jadi
Selesai membayar, aku segera bergegas kembali ke kost Sandra.
Saat melewati kamar Ayu, aku mampir sebentar untuk memberinya seporsi bubur ayam dan seplastik teh anget.
"Duh...kok repot-repot sih mas...!" kata Ayu.
"Ga repot mbak, hitung-hitung ucapan terima kasih karena mbak udah nganterin ke kamar Sandra...!"
"Wah...jadi ga enak ini mas...!" katanya
"Kalau ga enak, kasih kucing aja mbak...!" kataku .
Ayu tertawa renyah...
"Aku ke kamar Sandra dulu ya mbak...?"
"Silahkan mas... Makasih lho buburnya...!"
"Sama-sama mbak...!" ujarku sambil berjalan menuju kamar Sandra.
Sesampainya di kamar Sandra, aku langsung masuk kamarnya. Mencari piring, sendok dan gelas. Setelah semua siap, aku bangunkan Sandra yang rupanya tertidur.
"San...bangun San...!" kataku sambil memukul piring dengan sendok.
Mau menggoyangkan badannya takut dikira ga sopan.
Dengan malas, Sandra membuka matanya
"Ada apa sih?" katanya.
"Ini makan dulu... Habis itu minum obat, trus istlrahat lagl." kataku.
"Bawel....!" sungutnya sambil bangkit perlahan dan duduk di ranjang.
Kusodorkan piring berlsi bubur dan kuletakkan gelas teh hangat di meja dekat ranjangnya.
Dengan terpaksa dia menyuapkan bubur itu ke mulutnya. Baru sekitar 5 suap, bubur itu dlletakkan di meja.
"Kok ga diabisin...?" tanyaku.
"Pahit ...!" katanya.
"Ya sudah, sekarang minum obat ya? Habis itu istirahat lagi...!" kataku.
Tanpa berkata apa-apa, Sandra meraih obat dan meminumnya. Lalu dla merebahkan diri lagi.
Aku mengambil pjring kotor dan membawanya ke kamar mandi, lalu mencucinya.
Kugunakan piring ltu sebagai tempat bubur bagianku. Setelah menutup pintu kamar Sandra, aku duduk kembali di teras kamarnya dan menikmati bubur itu.
Saat asik menikmati bubur, kudengar suara langkah menaiki tangga ke lantai 2 lni.
Lalu muncul sesosok cowo yang segera menuju ke kamar Sandra.
Begitu melihatku, ia tertegun... Lalu menghampiriku dan bertanya dengan kasar...
"Hei...siapa kamu? Ngapain kamu di sini?"
Kuletakkan piring yang telah kosong, minum teh hangat lalu menjawab ..
"Aku sepupu Sandra. Aku disuruh tantenya untuk menengok dia...!" jawabku sok kalem.
"Huh...sepupunya? Sandra ga pernah cerita... Kamu bohong ya?"sergahnya.
"Terserah.... Dianggap bohong boleh... Dianggap bener juga boleh...!" sahutku santai.
"Huh... Denger ya, aku ini pacar Sandra. Lo jangan main-main sama Sandra, atau lo bakal ngerasain akibatnya...!" katanya keras.
"Psst....di dalam ada orang sakit, dan gue ga budeg....!" kataku.
Setengah bulan kemudian aja deh...hehe..
Hari Sabtu, alias akhir pekan..aka hari libur.
As ussual, aku asyik ngopi di teras sehabis sholat subuh, saat Anin tergopoh-gopoh datang ke kamarku.
"Mas ..mas...!" katanya dengan nafas terengah.
"Kenapa dek? Tenang dulu, atur nafas...!" kataku.
Anin mengatur nafas dan menyerobot gelas kopiku, serta meneguknya himgga habis...
Untung udah hangat, jadi ga kepanasan dia.l
Setelah nafasnya teratur, Anin mulai bercerita....
"Gini mas, aku dapat telpon dari Bu Indri yang mengatakan bahwa Sandra sakit di kostnya. Mas tolong tengokin dia ya?" katanya demgan memelas.
"Loh, kok aku sih Dek? Kamu lah, yang sama-sama cewe, khan lebih enak. Lagian males aku ketemu cewe galak kayak dia...!" kataku.
"Duh...maunya sih gitu mas. Tapi aku dah janji sama temen-temen buat ngerjain tugas kuliah. Gimana dong...?" tanyanya.
"Hadeeh...gimana baiknya ya? Dia kan cewe, jadi sebaiknya ditemenin sama cewe juga sih... Apa aku minta tolong Renita aja ya?" kataku.
"Jangan Mas... Mereka kan ga saling kenal. Entat malah jadi kikuk... Lagian ga enak juga mlnta tolong Renita. Gini aja mas, mas ke kost Sandra duluan, nanti kalau tugasku selesai, aku bakal nyusul.ke sana deh...! Ya mas ya? Please....!!!" ujar Anin dengan pandangan memohon.
Duh, kalo Anin yang minta, ga tega deh buat nolak.
"Iya deh... Tapi nanti selesai ngerjain tugas, kamu harus segera nyusul ke sana ya? Mas ga enak ada di kost cewe lama-lama...!"
"Oke deh mas... Nanti aku nyusul..!"
"Kalau gitu, biar mas siap-siap dulu. Nanti mas segera ke sana!" kataku.
"Makasih mas....!" seru Anin sambil memelukku.
Duh...dasar anak manja....
Aku segera bersiap dan setelahnya, segera meluncur ke alamat yang pernah diberikan Bu Indri.
Tak berapa lama, sampailah aku di sebuah rumah kost khusus putri.
Ketika masuk, para cewe yang ada di situ memandangku.
Wuih...serasa jadi cowo paling ganteng, jadi pusat perhatian cewe...ngoahahahahahahaha...
Ya iyakah paling ganteng...orang cuman aku cowo di situ...
Setelah memarkir motor, aku menghampiri seorang gadis yang sedang menyapu teras kamar.
"Permisi...!" sapaku.
"Iya mas... Ada apa?" tanyanya sambil menghentikan kegiatannya.
"Maaf, mau nanya mbak. Di sini apakah ada anak kost yang bernama Sandra?"tanyaku sesopan mungkin.
" Emm...mas ini siapa dan ada urusan apa dengan Sandra?" tanyanya penuh selidik.
Wah, cukup berhati-hati juga nih cewe.
"Aku sepupunya mbak.. Tantenya tadi nelpon, bilang kalau Sandra sedang sakit, jadi aku disuruh ke sini buat nengok dia mbak...!"
"Oh...sepupunya ya? Mari aku antar ke kamar Sandra...!" katanya, lalu meletakkan sapu dan berjalan di depanku.
Aku mengikutinya di bawah pandangan cewe2 yang ngekost di situ.
Kamar Sandra teeletak di lantai 2 rumah kost itu. Duh...milih kamar kok di lantai 2 sih?
Cewe tadi mengetuk sebuah pintu kamar yang tertutup rapat.
"Siapa...?" terdengar suara serak dari dalam.
"Aku, Ayu...!"
"Oh, mbak Ayu... Masuk mbak. Ga dikunci kok...!"
Ayu memutar handle pintu dan mendorongnya. Dia membuka pintu lebar-lebar...
"San...ini ada....!"
Belum tuntas omongan Ayu, Sandra melihatku dan...
"Kamu.....???" serunya.
"Hai San... Katanya kamu sakit ya?" tanyaku mencoba ramah
"Mau apa kamu ke sinl?"
Wah, sakit sakit gitu masih galak aja nih cewe...
"Ya nengokin kamu lah... Emang mau ngapain lagi?"
"Anin mana? Kok kamu yang datang....!" sentaknya.
"Ehem... Aku tinggal dulu ya?" kata Ayu memutus perkataan kami.
"Eh. .iya mbak. Terima kasih banyak ya...!" kataku.
"Sama-sama mas... Mari...!" katanya lalu beranjak pergi.
"Makasih ya mbak Ayu...?" kata Sandra.
"Iya San... Cepet sembuh ya...!" sahut Ayu sambil berjalan.
"Heh...dimana Anln...?" tanya Sandra lagi.
Aku hanya bisa mengelus dada. Dadaku sendiri lho, bukan punya....
#abaikan
"Anin lagi ngerjain tugas sama temennya. Nanti kalau sudah selesai, dia bakal kesini...!" kataku menjelaskan.
"Oh...ya udah... Kamu duduk di teras aja. Aku mau istirahat...!" katanya sambil masuk ke kamarnya.
Ya Allah... Niat baik hamba malah tidak diterima dengan baik...
Akupun duduk di kursi yg ada di teras kamar Sandra.
Pintu kamarnya dibiarkan terbuka, dan kamarnya terlihat sangat rapi dan girly. Ciri khas kamar cewe.
"San...udah sarapan belum?" tanyaku memecah keheningan.
"Ga selera, mulutku pahit...!" jawabnya.
"Aku beliin bubur ayam ya? Udah ada obat apa belum?" tanyaku lagi.
"Terserah... Ada tuh obat...!" katanya singkat
Aku beranjak turun dari kamarnya, untuk membeli sarapan untuknya.
Saat tiba di lantai bawah, aku lihat Ayu masih bersih2 kamarnya.
"Kok cepet banget mas ..?" tanyanya.
"Ini mbak, mau beli bubur buat Sandra."
"Oh.... Di ujung jalan sana ada bubur ayam yang enak mas."
"Iya mbak... Makasih atas petunjuknya ..!" sahutku sambil berpamitan untuk membeli bubur.
Benar saja, di ujung jalan ada penjual bubur ayam yang sudah mulai sepi pembeli. Sudah terlalu siang mungkin..
"Bang ..masih ada buburnya?" tanyaku.
"Masih mas, tapi tinggal sedikit...!" jawab penjualnya .
"Kalau untuk 3 porsi masih ada Bang?"
"Sebentar mas... Saya lihat dulu...!" ujarnya sambil melihat ke panci tempat bubur.
"Ah...cukup mas... Mau pesan 3 porsi?"
"Iya Bang... Sekalian teh manis angetnya 3 juga ya Bang?" pintaku..
"Siap mas.... Silahkan ditunggu...!"
Aku duduk di bangku panjang yang ada di situ.
Cukup 5 menit menunggu, pesanan sudah jadi
Selesai membayar, aku segera bergegas kembali ke kost Sandra.
Saat melewati kamar Ayu, aku mampir sebentar untuk memberinya seporsi bubur ayam dan seplastik teh anget.
"Duh...kok repot-repot sih mas...!" kata Ayu.
"Ga repot mbak, hitung-hitung ucapan terima kasih karena mbak udah nganterin ke kamar Sandra...!"
"Wah...jadi ga enak ini mas...!" katanya
"Kalau ga enak, kasih kucing aja mbak...!" kataku .
Ayu tertawa renyah...
"Aku ke kamar Sandra dulu ya mbak...?"
"Silahkan mas... Makasih lho buburnya...!"
"Sama-sama mbak...!" ujarku sambil berjalan menuju kamar Sandra.
Sesampainya di kamar Sandra, aku langsung masuk kamarnya. Mencari piring, sendok dan gelas. Setelah semua siap, aku bangunkan Sandra yang rupanya tertidur.
"San...bangun San...!" kataku sambil memukul piring dengan sendok.
Mau menggoyangkan badannya takut dikira ga sopan.
Dengan malas, Sandra membuka matanya
"Ada apa sih?" katanya.
"Ini makan dulu... Habis itu minum obat, trus istlrahat lagl." kataku.
"Bawel....!" sungutnya sambil bangkit perlahan dan duduk di ranjang.
Kusodorkan piring berlsi bubur dan kuletakkan gelas teh hangat di meja dekat ranjangnya.
Dengan terpaksa dia menyuapkan bubur itu ke mulutnya. Baru sekitar 5 suap, bubur itu dlletakkan di meja.
"Kok ga diabisin...?" tanyaku.
"Pahit ...!" katanya.
"Ya sudah, sekarang minum obat ya? Habis itu istirahat lagi...!" kataku.
Tanpa berkata apa-apa, Sandra meraih obat dan meminumnya. Lalu dla merebahkan diri lagi.
Aku mengambil pjring kotor dan membawanya ke kamar mandi, lalu mencucinya.
Kugunakan piring ltu sebagai tempat bubur bagianku. Setelah menutup pintu kamar Sandra, aku duduk kembali di teras kamarnya dan menikmati bubur itu.
Saat asik menikmati bubur, kudengar suara langkah menaiki tangga ke lantai 2 lni.
Lalu muncul sesosok cowo yang segera menuju ke kamar Sandra.
Begitu melihatku, ia tertegun... Lalu menghampiriku dan bertanya dengan kasar...
"Hei...siapa kamu? Ngapain kamu di sini?"
Kuletakkan piring yang telah kosong, minum teh hangat lalu menjawab ..
"Aku sepupu Sandra. Aku disuruh tantenya untuk menengok dia...!" jawabku sok kalem.
"Huh...sepupunya? Sandra ga pernah cerita... Kamu bohong ya?"sergahnya.
"Terserah.... Dianggap bohong boleh... Dianggap bener juga boleh...!" sahutku santai.
"Huh... Denger ya, aku ini pacar Sandra. Lo jangan main-main sama Sandra, atau lo bakal ngerasain akibatnya...!" katanya keras.
"Psst....di dalam ada orang sakit, dan gue ga budeg....!" kataku.
arinu dan 71 lainnya memberi reputasi
72
Tutup