Udah pada nonton dokumenter The Last Dance di Netflix?
Menurut ane, salah satu episode yang paling menarik adalah episode 4, tentang transisi pelatih Chicago Bulls dari Doug Collins ke Phil Jackson.

Sebelumnya, pendekatan Doug Collins adalah "kasih bola ke Michael Jordan". Bikin Jordan bisa cetak 60 point sendirian.
Tapi mereka gak pernah bisa juara NBA. Bahkan mereka kalah di final dari Pistons (timnya Dennis Rodman) yang pake taktik anti-Jordan.

Waktu Phil Jackson naik jadi head coach, pendekatannya ganti jadi menyerang dengan tim.
Pake filosofi triangle-nya Tex Winter, yang bikin variasi serangan lebih banyak. Gak cuma tergantung sama Jordan.

Nah, yang menarik buat ane adalah respons Michael Jordan, alien di NBA saat itu (dan sepanjang masa).
Awalnya Jordan risih dengan pendekatan baru yang dibawa Jackson & Winter.
Belakangan dia paham, accept, dan akhirnya evolve jadi team leader.
Hasilnya adalah sejarah.

- - -

Kalo dipikir-pikir, kondisi Juve sekarang mirip kayak Bulls 1989.
Ada alien, ada pergantian pelatih, ada filosofi baru buat main kolektif.
Yang beda, adalah respons dari Si Alien.

MJ dan CR sama-sama alien, sama-sama punya winning mentality.
Tapi MJ mau kompromi supaya tim lebih baik, walaupun "mungkin" dia gak akan sering cetak 60 poin lagi. Sedangkan CR... kita bisa simpulin sendiri.

Jujur, ane berharap banget CR mau kompromi dan support Alegri.
Bisa jadi hasilnya maksimal kayak Bulls. Siapa tau Dybala bakal evolve jadi alien kedua, kayak Scottie Pippen yang mekar di tangan Phil Jackson.

Dan seperti yang sudah diduga, CR nggak bisa.
Jadi CRout ini adalah yang terbaik buat CR & Juve.

Mungkin akan berat buat Juve buat jadi conterder UCL dalam waktu dekat.
Tapi 1 PR udah selesai, ane sih excited sama Juve yang lebih muda dan lebih kolektif.

Finno alla finne..