Pada hari Rabu (25/08/2021), Boeing resmi meluncurkan F-15QA, pesawat tempur ini didesain khusus untuk kebutuhan Qatar. Sama seperti F-15SA milik Arab Saudi, F-15QA punya kemampuan lebih baik dari varian asli F-15 milik Angkatan Udara AS. F-15QA juga menjadi basis pengembangan untuk membangun F-15 EX (Eagle II) yang nantinya akan dipakai oleh Angkatan Udara AS.

Pesawat tersebut dua hari yang lalu resmi diluncurkan di fasilitas Boeing, St. Louis, Missouri. Selain seremoni peluncuran, Boeing bersama dengan Angkatan Udara AS (USAF) dan Angkatan Udara Qatar meresmikan nama baru jet tempur ini sebagai F-15QA Ababil.Untuk penerbangan perdana pesawat dilakukan tanggal 4 April 2020. Dikutip dari laman resmi Boeing, meski sudah diluncurkan, pesawat baru akan dikirim ke Qatar mulai akhir tahun ini bersamaan dengan selesainya pelatihan pilot dan ground crew yang saat ini masih berlangsung di Amerika.

Dengan pesanan mencapai 36 unit, Boeing juga akan mendirikan dan mengoperasikan pusat pelatihan awak pesawat dan pemeliharaan untuk Angkatan Udara Qatar di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar hingga tahun 2024. Boeing juga menyediakan suku cadang dan dukungan logistik dalam negeri setelah pesawat dikirim.





F-15QA Ababil dibekali dengan beberapa peningkatan dibanding varian F-15 yang lainnya, diantaranya terdapat penambahan hard point (cantelan senjata) untuk meningkatkan kapasitas payload senjata yang dibawa. Penambahan hardpoint ini sama seperti konfigurasi pesawat F-15SA milik Arab Saudi. Sementara untuk sistem radar, F-15QA dibekali radar canggih AN/APG-82(V)1 yang mengusung teknologi Advanced Electronically Scanned Array (AESA) dan perangkat infrared search and track (IRST) AN/AAS-42 Tiger Eyes.

Lanjut pada bagian kokpit, F-15QA sudah terintegrasi dengan Joint Helmet-Mounted Cueing Systems (JHMCS) yang menhubungkan antara pilot dan Weapon Systems Officer (WSO), selain itu tampilan dashboard kokpit F-15QA sudah mengadopsi Large Area Display berukuran 10 x 19 inchi, low-profile Head-Up Display (HUD) pada kedua kokpit.

F-15QA Ababil sendiri dirancang mirip desain pesawat tempur Panavia Tornado, yakni dengan konfigurasi kursi tandem dengan tambahan personel di belakang yang bertugas sebagai WSO (Weapon Systems Officer). F-15QA ditenagai dua mesin General Electric F110-GE-129, mesin ini bisa digeber sampai kecepatan maksimum Mach 2.5, dengan ketinggian terbang maksimum 18.288 meter, serta jarak jelajah 1.770 km. Dengan dibekali 11 cantelan senjata, F-15QA mampu membawa payload senjata sampai 13,4 ton. Konfigurasi senjata yang bisa dibawa F-15 QA antara lain 16 rudal AIM-120, 4 rudal AIM-9X Sidewinder, serta rudal udara ke permukaan dipandu.

Qatar sendiri memang cukup masif menggenjot kekuatan udaranya, setelah memesan 36 unit F-15QA, pada tahun 2019 Qatar juga memesan total 24 unit Eurofighter Typhoon yang akan dikirim mulai tahun 2022. Pada tahun yang sama Qatar juga menerima pengiriman lanjutan Rafale batch 2, dalam batch 2 ini terdiri dari pesanan 12 unit pesawat. Di mana kedepannya mereka akan mengoperasikan total 36 Rafale.

Pada tahun 2015 Qatar memesan 24 Rafale kemudian tiga tahun berselang mereka menambah pesnanan sebanyak 12 unit. Sementara pada tahun 2017 Boeing mendapatkan kontrak dari Qatar senilai US$ 6,2 miliar untuk memproduksi 36 jet tempur F-15QA dengan jadwal pengiriman perdana pada tahun 2021. Dengan memborong jet tempur dari 3 negara yang berbeda, kini kekuatan tempur Qatar meningkat sampai 900%. Di mana pada tahun 2017 petarung udara Qatar hanya bertumpu pada sosok Mirage 2000.